Lompat ke isi

Sonderkommando

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sonderkommando
Korban selamat dari Sonderkommando 1005, berpose di sebelah mesin penghancur tulang di lokasi kamp konsentrasi Janowska. Foto diambil setelah pembebasan kamp.
LokasiPendudukan Jerman di Eropa
Tanggal1942–1945
Jenis insidenPenghapusan bukti Holokaus
PelakuSchutzstaffel (SS)
PesertaArbeitsjuden
CampKamp pemusnahan termasuk di antaranya Auschwitz, Belzec, Chełmno, Madjnek, Sobibór dan Treblinka
PenyintasZalman Gradowski, Filip Müller, Henryk Tauber, Leib Langfus, Morris Venezia, Henryk Mandelbaum, Dario Gabbai, Antonio Boldrin

Sonderkommando (Jerman: [ˈzɔndɐkɔˌmando], berarti Unit (komando) khusus) adalah unit kerja paksa yang terdiri dari para tahanan kamp pemusnahan ciptaan Jerman Nazi. Para tahanan itu biasanya orang Yahudi, yang dipaksa dengan ancaman kematian mereka sendiri, untuk membantu "pembuangan" korban kamar gas selama Holokaus.[1][2]

Kamp kematian Sonderkommandos, yang selalu diisi oleh para narapidana, tidak terkait dengan SS-Sonderkommandos yang merupakan unit ad hoc yang dibentuk dari berbagai kantor Schutzstaffel (disingkat SS) antara tahun 1938 dan 1945.

Istilah dalam bahasa Jerman sendiri adalah bagian dari bahasa yang samar-samar dan eufemistik, yang digunakan oleh Nazi untuk merujuk pada aspek-aspek Solusi Akhir (misalnya, Einsatzkommando "unit penyebaran").

Kematian para pekerja

Krematorium di Dachau, kamp konsentrasi pertama yang didirikan pada 1933, Jerman.

Para anggota Sonderkommando tidak terlibat secara langsung dalam pembunuhan, karena tugas utamanya[3] adalah membuang mayat-mayat.[4] Dalam kasus kebanyakan, mereka diangkat menjadi anggota Sonderkommando segera setelah mereka tiba di kamp dan dipaksa menduduki posisi tersebut di bawah ancaman kematian. Mereka tidak diberi pengarahan terlebih dahulu mengenai tugas dan tanggung jawab yang harus mereka lakukan. Yang membuat mereka merasa ketakutan, terkadang para anggota Sonderkommando menemukan anggota keluarga mereka sendiri di tengah-tengah mayat.[5] Mereka tidak punya cara lain untuk menolak atau mengundurkan diri selain dengan melakukan bunuh diri.[6] Di beberapa tempat dan lingkungan, Sonderkommando mungkin secara halus disebut Arbeitsjuden (Yahudi untuk bekerja).[7] Terkadang, Sonderkommando juga disebut dengan Hilflinge (pembantu).[8] Pada 1943 di Birkenau, Sonderkommando berjumlah hingga 400 orang dan ketika orang-orang Yahudi Hungaria dideportasi ke sana tahun 1944, jumlah mereka membengkak menjadi lebih dari 900 orang, untuk mengimbangi meningkatnya jumlah pembunuhan dan pemusnahan.[9]

Karena pihak Jerman membutuhkan Sonderkommando agar tetap mampu secara fisik, mereka diberikan kondisi hidup yang jauh lebih tidak kumuh dibandingkan para tahanan lainnya. Mereka tidur di barak mereka sendiri dan diizinkan untuk menyimpan dan menggunakan berbagai perlengkapan dan barang-barang seperti makanan, obat-obatan dan rokok yang dibawa ke kamp oleh mereka yang dikirim ke kamar gas. Berbeda dengan para tahanan biasa, mereka biasanya tidak dibunuh secara sewenang-wenang oleh para penjaga. Kehidupan dan pemberdayaan mereka ditentukan oleh seberapa efisien mereka dapat menjalankan pabrik kematian Nazi.[10] Oleh karenanya, anggota Sonderkommando dapat bertahan lebih lama di kamp-kamp kematian bila dibandingkan dengan para tahanan lainnya, tetapi hanya sedikit dari mereka yang selamat dari perang.

Sonderkommando dianggap sebagai Geheimnisträger (pemegang rahasia), karena mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang praktik pembunuhan massal Nazi. Oleh karenanya, mereka ditempatkan dalam tahanan isolasi yang letaknya jauh dari para tahanan yang dikaryakan sebagai pekerja paksa (lihat Kantor Ekonomi dan Administrasi Utama SS).[11] Terdapat anggapan bahwa setiap tiga bulan, menurut kebijakan SS, hampir semua anggota Sonderkommando yang bekerja di area pembantaian kamp-kamp kematian, akan dimasukkan ke kamar gas dan diganti dengan para pendatang baru untuk menjamin kerahasiaan. Beberapa tahanan dapat bertahan hingga satu tahun atau lebih, karena mereka memiliki keterampilan khusus.[12] Biasanya, tugas anggota unit yang baru adalah membuang jenazah para pendahulunya. Penelitian telah mencatat bahwa sejak pembentukan unit Sonderkommando yang pertama di kamp kematian hingga likuidasi kamp tersebut, terdapat sekitar 14 generasi Sonderkommando.[13][halaman dibutuhkan] Namun, menurut sejarawan Igor Bartosik, penulis Witnesses from the Pit of Hell. History of the Auschwitz Sonderkommando (2022) yang diterbitkan oleh Museum Auschwitz, pemusnahan baru Sonderkommandos di Auschwitz-Birkenau hanyalah mitos, karena pemusnahan seperti itu hanya terjadi satu kali di sana. “Juga tidak benar bahwa para tahanan dipilih karena keahlian teknisnya. Setelah diperiksa sepintas, mereka dipilih hanya berdasarkan kemampuan kerja mereka,” tulis Bartosik.[14]

Kesaksian saksi mata

Kurang 20 orang dari ribuan anggota Sonderkommando terdokumentasi masih hidup hingga saat pembebasan dan mereka memberikan kesaksian tentang terjadinya peristiwa tersebut (meskipun dari beberapa sumber, mengklaim lebih banyak[15]). Di antaranya adalah Henryk (Tauber) Fuchsbrunner, Filip Müller, Daniel Behnnamias, Dario Gabbai, Morris Venezia, Shlomo Venezia, Antonio Boldrin,[16] Alter Fajnzylberg, Samuel Willenberg, Abram Dragon, David Olère, Henryk Mandelbaum dan Martin Gray. Enam atau tujuh orang lainnya dipastikan selamat, namun tidak memberikan kesaksian (atau setidaknya, kesaksian mereka tidak didokumentasikan). Kemudian catatan-catatan yang disembunyikan dan dikubur oleh anggota Sonderkommando, ditemukan di beberapa kamp.[17]

Antara 1943 dan 1944, beberapa anggota Birkenau Sonderkommando dapat memperoleh materi tulisan dan mencatat beberapa pengalaman dari apa yang telah mereka saksikan. Dokumen-dokumen tersebut dikuburkan di halaman krematorium dan ditemukan kembali setelah perang usai. Lima orang telah diidentifikasi sebagai penulis naskah tersebut yakni, Zalman Gradowski, Zalman Lewental, dan Leib Langfus, yang menulis dalam bahasa Yiddish serta Chaim Herman, yang menulis dalam bahasa Prancis, dan Marcel Nadjary yang menulis dalam bahasa Yunani. Dari lima orang tersebut, hanya Nadjary yang bertahan hingga masa pembebasan. Gradowski terbunuh dalam pemberontakan yang terjadi di Krematorium IV pada 7 Oktober 1944. Lewental, Langfus dan Herman diyakini terbunuh pada November 1944.[18]

Galeri

Catatan

Referensi

  1. ^ Friedländer (2009). Nazi Germany and the Jews, 1933–1945, pp. 355–356.
  2. ^ Shirer (1990). The Rise and Fall of the Third Reich, p. 970.
  3. ^ Langbein, Hermann (15 Desember 2005). People in Auschwitz (dalam bahasa Inggris). University of North Carolina Press. hlm. 193. ISBN 978-0-8078-6363-3. 
  4. ^ Sofsky 2013, hlm. 267.
  5. ^ Sofsky 2013, hlm. 269.
  6. ^ Sofsky 2013, hlm. 271.
  7. ^ Sofsky 2013, hlm. 283.
  8. ^ Michael & Doerr 2002, hlm. 209.
  9. ^ Caplan & Wachsmann 2010, hlm. 73.
  10. ^ Sofsky 2013, hlm. 271–273.
  11. ^ Greif 2005, hlm. 4.
  12. ^ Greif 2005, hlm. 327.
  13. ^ Nyiszli, Miklós (1993). Auschwitz : a doctor's eyewitness account (dalam bahasa Inggris). New York Boston: Arcade Pub. Distributed by Little, Brown, and Co. ISBN 1-55970-202-8. OCLC 28257456. 
  14. ^ Lebovic, Matt (27 November 2022). "Myths about Auschwitz Jewish 'Sonderkommando,' failed rebellion busted in new study". Times of Israel (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 Juli 2024. 
  15. ^ "Auschwitz – Sonderkommando". Hagalil.com. 2 Mei 2000. Diakses tanggal 30 April 2010. 
  16. ^ Antonio Boldrin
  17. ^ Peter, Laurence (1 Desember 2017). "Auschwitz inmate's notes from hell finally revealed". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 1 Desember 2017. 
  18. ^ Chare, Nicholas (1 Desember 2015). Matters of testimony: interpreting the scrolls of Auschwitz (edisi ke-1st). New York: Berghahn Books. ISBN 978-1782389989. 

Daftar pustaka

  1. Pressac, Jean-Claude (1989). "The deposition made on 24th May 1945 by Henryk Tauber, former member of the Sonderkommando of Krematorien I, II, IV and V.". Auschwitz : technique and operation of the gas chambers. Diterjemahkan oleh Moss, Peter. New York: The Beate Klarsfeld Foundation. hlm. 481–502. OCLC 947814539. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Juni 2007. 
  2. Müller, Filip (1999) [1979]. Eyewitness Auschwitz : three years in the gas chambersPerlu mendaftar (gratis). Chicago: Ivan R. Dee. ISBN 1-56663-271-4. OCLC 41431677. 
  3. Greif, Gideon (2005). We Wept Without Tears: Testimonies of the Jewish Sonderkommando from Auschwitz. New Haven, CT: Yale University Press. ISBN 0-300-13198-4. 
  4. Fromer, Rebecca (1993). The Holocaust odyssey of Daniel Bennahmias, SonderkommandoPerlu mendaftar (gratis). Tuscaloosa, Ala: University of Alabama Press. ISBN 0-8173-5041-1. OCLC 45730004. 
  5. Nyiszli, Miklós (1993). Auschwitz : a doctor's eyewitness account. Diterjemahkan oleh Kramer, Tibere; Seaver, Richard. New York Boston: Arcade Pub. Distributed by Little, Brown, and Co. ISBN 1-55970-202-8. OCLC 28257456. . A play and subsequent film about the Sonderkommandos, The Grey Zone (2001) directed by Tim Blake Nelson, was based on this book.
  6. Dario Gabbai (Interview Code 142, conducted in English) video testimony, interview conducted in November 1996, Survivors of the Shoah Visual History Foundation, USC Shoah Foundation Institute, University of Southern California.
  7. Venezia, Shlomo (2007). Sonderkommando Auschwitz. La verità sulle camere a gas. Una testimonianza unica (dalam bahasa Italia). Milano: Rizzoli. ISBN 978-88-17-01778-7. OCLC 799776574. 
  8. Południak, Jan (2008). Sonder : an interview with Sonderkommando member Henryk Mandelbaum. Oświęcim: Poligrafia Salezjańska. ISBN 978-83-921567-3-4. OCLC 769819192. 
  9. Boldrin, Antonio (April 2013). "testimone". Memoro (dalam bahasa Italia).