Ini adalah artikel yang memenuhi kriteria penghapusan cepat artikel tentang tokoh yang tidak mengindikasikan kepentingan subjeknya.Kriteria ini hanya berlaku untuk artikel tentang orang tersebut, bukan buku, album, acara, perangkat lunak, dll. yang dibuat olehnya. Lihat KPC A7.%5B%5BWP%3ACSD%23A7%7CA7%5D%5D%3A+Artikel+yang+tidak+dapat+memberikan+klaim+kepentingan+subjekA7
Jika artikel ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.
Ingat bahwa artikel ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus.
Meski dikenal luas sebagai dokter spesialis kandungan, dunia politik bukan berarti asing bagi dokter Aminuddin. Pasalnya sejak duduk dibangku mahasiswa ia aktif berorganisasi baik dilingkungan intra dan ekstra kampus . Puncaknya pada periode kepengurusan 2004 - 2005 ia dipercaya sebagai Sekretaris Umum Badan Koordinasi Nasional Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam. Bahkan jauh sebelum itu ketertarikannya pada dunia politik timbul sejak masa masa SMP hingga SMA. Dokter Aminuddin remaja kerap menghabiskan waktu untuk membaca buku buku biografi tokoh perjuangan nasional dan buku ber-genre sejarah. Dari latar belakang tersebut yang membuat Dokter Aminuddin saat inipun tidak pernah padam untuk berkiprah di dunia politik.
Satu hal yang begitu ia yakini hingga saat ini kaitannya dengan politik. “Kita boleh mengabdi dan berbuat untuk masyarakat berangkat dari profesi kita masing-masing. Tapi jika kita ingin memberikan kebermanfaatan lebih besar untuk masyarakat terjun dan berjuang di jalur politik kebijakan yang kita ambil dapat dirasakan langsung oleh banyak orang mulai tingkat kelurahan, kecamatan, kota, bahkan nasional.”
Hal tersebutlah yang memantabkan keyakinan dokter Aminuddin untuk mendidikasikan dirinya pada Politik Praktis sejak 2019 di Kota Probolinggo.[2]
DEDIKASI UNTUK MASYARAKAT KOTA PROBOLINGGO
Jauh sebelum terjun ke dunia politik praktis, dokter Aminuddin dikenal sebagai sosok yang dermawan terutama dalam dunia medis. Tak jarang bapak dua anak ini tiba tiba meminta karyawannya untuk memberikan potongan harga bahkan layanan gratis untuk pasien di rumah sakitnya lantaran memang benar benar butuh bantuan. Ia juga rutin memberikan layanan khitan gratis yang tersebar di beberapa kecamatan se-Kota Probolinggo saat masa libur sekolah, dan pengasapan (fogging) masal untuk daerah daerah yang terindikasi terdapat penyebaran nyamuk demam berdarah.
Tak sebagas materi bahkan ke ilmuan yang ia miliki juga dedikasikan untuk kemajuan pendidikan kesehatan di Probolinggo. Setidaknya ia tercatat pernah menjadi pengajar di STIKES Hafshawati Genggong dan di STIKES Nurul Jadid Paiton.
Riwayat Karier Kedokteran
Dokter di Pertamina Pusat (1994 - 1995)
Dokter di Puskesmas Lunto Sumatera Barat (1996 - 1999)
Dokter Obgyn di Rumah Sakit Arga Makmur dan Curup Bengkulu (2003)
Dokter Obgyn di RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo (2003-2012)