Lompat ke isi

William Wongso

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 3 Agustus 2024 08.18 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Pengusaha Indonesia menjadi Wirausahawan Indonesia)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

William Wongso
LahirWilliam Wirjaatmadja Wongso
12 April 1947 (umur 77)
Malang, Indonesia
Almamater1947
Suami/istriLusianawati Rahardjo
Anak2

William Wirjaatmadja Wongso (lahir 12 April 1947) adalah seorang pakar kuliner terkenal Indonesia. Ia dikenal luas sebagai ahli kuliner yang menguasai seni masakan Eropa dan Asia. William pada awalnya bercita-cita menapaki karier di bidang film dan fotografi seperti ayahnya, Soewadi Wongso (Wong See Hwa), tetapi keahlian sang ayah dalam memasak menumbuhkan minatnya untuk mencintai dunia kuliner. Keahliannya dalam memasak tidak diperoleh melalui pendidikan formal melainkan dari berguru langsung dengan pemilik warung di pinggir jalan hingga penyaji makanan berkelas di restoran atau hotel berbintang. Ia sering melakukan kunjungan ke tempat asal masakan dan langsung berinteraksi dengan ahlinya.

Gastrodiplomasi Nasi Bungkus

[sunting | sunting sumber]

William Wongso menjadi penyaji dalam Pidato Kebudayaan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2023. Pidato tersebut berjudul "Gastrodiplomasi Nasi Bungkus untuk Menaklukan Lidah Dunia".[1] William melihat nasi bungkus sebagai teman perjalanan, makanan tersebut tumbuh bersama kebudayaan bangsa Indonesia. Misalnya, orang-orang pergi ke sawah ladang, ke hutan, hingga ke kantor dengan membawa nasi bungkus. Makanan ini adalah makanan sehari-hari namun memiliki lokalitas yang beragam karena berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan nama daerah dan menu yang berbeda-beda. Di Jawa disebut nasi kucing, di Sunda disebut nasi timbel, di Bali disebut nasi jinggo, di Cirebon ada nasi docang dan jamblang, di Padang Panjang ada nasi kabaka, di Pasaman ada nasi perang padri, di Jambi ada nasi minyak, di Ambon ada nasi kuning, dan sebagainya.[2]

Menurut William Wongso, kekayaan narasi yang terkandung dalam nasi bungkus bisa diangkat menjadi gastrodiplomasi dalam wilayah global. Nasi bungkus dapat menjadi agen kultural untuk memperkenalkan Indonesia ke seluruh dunia.[2]

  • Pemilik "Vineth Bakery"
  • Pemilik "William Kafe Artistik"
  • Pemilik "William Gourmet Catering"
  • Presiden Chaine des Rotisseurs Indonesia Chapter (1986-1993)
  • Presiden International Wine & Food Society Cabang Jakarta (1991-1994)
  • Penasihat kuliner maskapai Garuda Indonesia
  • Tergabung dalam Industry Advisory Council di Universitas Bina Nusantara, jurusan Manajemen Perhotelan, sebagai penasihat kuliner
  • Pemandu acara “Cooking Adventure with William Wongso” di Metro TV

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]
  • BNSP Competency Award 2008 dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ ARANDITIO, STEPHANUS (2023-11-11). "Menancapkan Nasi Bungkus ke Lidah Dunia". kompas.id. Diakses tanggal 2023-12-24. 
  2. ^ a b Arcana, Putu Fajar (2023). Gastrodiplomasi Nasi Bungkus untuk Menaklukkan Lidah Dunia. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta. hlm. 22–23.