AKR Corporindo
Sebelumnya | PT Aneka Kimia Raya Tbk (1977-2004) |
---|---|
Perseroan terbatas terbuka | |
Kode emiten | IDX: AKRA Komponen LQ45 |
Industri | Minyak bumi |
Didirikan | 28 November 1977 |
Pendiri | Soegiarto Adikoesoemo |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Soegiarto Adikoesoemo (Presiden Komisaris) Haryanto Adikoesoemo (Presiden Direktur) |
Produk | Perekat |
Merek |
|
Jasa |
|
Pendapatan | Rp 42 triliun (2023) |
Rp 2,7 triliun (2023) | |
Total aset | Rp 30,2 triliun (2023) |
Total ekuitas | Rp 14 triliun (2023) |
Pemilik | PT Arthakencana Rayatama (60,17%) |
Karyawan | 2.813 (2023) |
Anak usaha | PT Usaha Era Pratama Nusantara PT Andahanesa Abadi PT Arjuna Utama Kimia PT Anugerah Karya Raya PT Jakarta Tank Terminal PT AKR Sea Transport PT AKR Niaga Indonesia PT AKR Transportasi Indonesia PT Anugerah Krida Retailindo |
Situs web | akr |
AKR Corporindo adalah sebuah perusahaan perdagangan olahan minyak bumi yang berkantor pusat di Jakarta. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki 13 kantor cabang dan 20 fasilitas penyimpanan yang tersebar di seluruh Indonesia.[1][2]
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya di Surabaya, Jawa Timur. Pada tahun 1960, perusahaan ini berperan sebagai sebuah bisnis perdagangan kimia dasar. Pada tanggal 28 November 1977, bisnis tersebut resmi didaftarkan sebagai sebuah perseroan terbatas dengan nama PT Aneka Kimia Raya (AKR). Pada tahun 1980, perusahaan ini mulai membangun tangki penyimpanan kimia dasar dan gudang di beberapa pelabuhan di Indonesia. Perusahaan ini kemudian memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta. Pada tanggal 3 Oktober 1994, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 23 September 2004, karena tidak lagi hanya berbisnis di bidang perdagangan bahan kimia, perusahaan ini pun mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Perusahaan ini kemudian mengakuisisi mayoritas saham pabrik sorbitol milik Sorini dan Khalista. Pada tahun 2005, perusahaan ini menjadi perusahaan swasta nasional pertama yang mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi di Indonesia. Pada tahun 2006, perusahaan ini mengakuisisi sejumlah pelabuhan sungai di Tiongkok. Perusahaan ini kemudian membeli kapal pengangkut BBM pertamanya, yakni SPOB AKRA-10. Pada tahun 2010, AKR menjadi perusahaan swasta nasional pertama yang mendistribusikan BBM bersubsidi di Indonesia, dengan mengoperasikan Stasiun Pengisian BBM Kendaraan Bermotor (SPBKB) dan Stasiun Pengisian BBM Nelayan (SPBN).
Pada bulan April 2010, melalui PT Jakarta Tank Terminal (JTT) yang didirikan bersama Vopak, perusahaan ini mulai mengoperasikan fase 1 dari terminal tangki penyimpanan BBM yang terletak di Tanjung Priok. Pada tahun 2013, bersama Pelindo III, perusahaan ini mulai mengembangkan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) yang mengintegrasikan kawasan industri dengan pelabuhan laut dalam di Gresik, Jawa Timur. Pada tahun 2016, perusahaan ini meneken perjanjian joint venture untuk dapat mendistribusikan avtur. Pada tahun 2017, BP bermitra dengan perusahaan ini untuk dapat memperdagangkan BBM di Indonesia. Perusahaan ini kemudian juga mulai mendistribusikan pelumas buatan Castrol. Perusahaan ini lalu mendivestasi Pelabuhan Guigang di Tiongkok. Pada tahun 2018, perusahaan ini ditetapkan sebagai Badan Usaha Pelaksana Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu (P3JBT) selama 5 tahun. Perusahaan ini kemudian melelang lahan pabrik sorbitol milik Khalista di Tiongkok. JTT juga memulai proyek pengembangan fase 2A, sehingga kapasitas terminal tangki penyimpanannya dapat meningkat sebesar 100.000 KL.
Perusahaan ini kemudian meresmikan SPBU BP AKR pertama di Indonesia, yakni di De Latinos, Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Pada tahun 2019, perusahaan ini menyerahkan lahan seluas 103 hektar di JIIPE kepada Freeport Indonesia untuk dijadikan lokasi smelter. Kemudian melalui PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, perusahaan ini dan PT Waskita Bumi Wira meneken nota kesepahaman mengenai pembangunan jalan tol akses JIIPE. Perusahaan ini lalu membuka terminal avtur Air BP-AKR pertama di Indonesia, yakni di Morowali. Pada tahun 2020, BP-AKR dan Citinine meneken perjanjian untuk membangun SPBU DODO di Jawa Timur. Bersama Petronas Chemicals Group, perusahaan ini juga mendirikan sebuah perusahaan patungan untuk dapat mendistribusikan bahan kimia di Indonesia.[1][2]
Referensi
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaannual
- ^ a b "Profil Perusahaan". PT AKR Corporindo Tbk. Diakses tanggal 16 Januari 2022.