Skala magnitudo momen
Skala magnitudo momen (Bahasa Inggris: Moment magnitude scale, atau dikenal Skala magnitudo sering disingkat Mw atau Mw atau umumnya hanya M untuk magnitudo) adalah ukuran dari besarnya gempa bumi ("ukuran" atau kekuatan) berdasarkan pada momen seismik. Skala (Mw) ini dibuat pada tahun 1979 oleh Tom Hanks dan Hiroo Kanamori sebagai pengganti skala Richter dan digunakan pada bidang ilmu seismologi untuk membandingkan energi yang dilepas oleh sebuah gempa bumi.
Skala momen Magnitudo (Mw) dianggap lebih akurat untuk menghitung skala gempa bumi dibandingkan dengan skala Richter, skala ini digunakan hingga saat ini.
Kekuatan momen merupakan angka tak berdimensi yang didefinisikan sebagai berikut
dengan adalah momen seismik (menggunakan satuan newton meter [N·m] sebagai momen).
Sebuah peningkatan satu tahap dalam skala logaritmik ini berarti sebuah peningkatan 101,5 = 31,6 kali dari jumlah energi yang dilepas, dan sebuah peningkatan 2 tahap berarti sebuah peningkatan 103 = 1000 kali kekuatan awal.
Skala Magnitudo momen Mw dianggap sebagai skala magnitudo resmi untuk menentukan peringkat gempa bumi berdasarkan ukuran. Skala ini lebih berhubungan langsung dengan energi gempa dibandingkan skala lainnya, dan tidak meleset – artinya, skala ini tidak meremehkan besaran seperti yang dilakukan skala lain pada kondisi tertentu.
Skala
Skala ini telah digunakan oleh otoritas seismologi seperti Survei Geologi Amerika Serikat dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia sejak 2017 (sebelum itu, BMKG menggunakan skala Richter). untuk melaporkan gempa bumi besar (biasanya M> 4), menggantikan skala magnitudo lokal ML dan magnitudo gelombang permukaan Ms (Mww, dll.) mencerminkan berbagai cara memperkirakan momen seismik
Magnitudo | Besaran | MMI | Dampak |
---|---|---|---|
1.0–1.9 | Mikro | I | Tidak terekam seismograf |
2.0–2.9 | Minor | I | Tidak terasa, tetapi terekam oleh alat Seismogram |
3.0–3.9 | Lemah | II–III | Seringkali terasa, tetapi tidak menimbulkan kerusakan |
4.0–4.9 | Ringan | IV-V | GDapat diketahui dari bergetarnya perabot dalam ruangan, suara gaduh bergetar. Kerusakan tidak terlalu signifikan. |
5.0–5.9 | Sedang | VI–VII | Dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan pada area yang lokal. Umumnya kerusakan kecil pada bangunan yang didesain dengan baik |
6.0–6.9 | kuat | VII–IX | Dapat merusak area hingga jarak sekitar 160 km |
7.0–7.9 | Besar | VIII–XI | Dapat menyebabkan kerusakan serius dalam area lebih luas. Banyak bangunan hancur. Dan jembatan putus |
8.0–8.9 | Sangat besar | IX atau lebih tinggi | Kerusakan besar pada bangunan, dan struktur yang mungkin hancur. Akan menyebabkan kerusakan sedang hingga berat pada bangunan kokoh atau tahan gempa. Merusak di area yang luas. Terasa di wilayah yang sangat luas. |
9.0–9.9 | Ekstrem | X atau lebih tinggi | Hampir kehancuran total – kerusakan parah atau keruntuhan pada semua bangunan. Kerusakan parah dan guncangan meluas hingga ke lokasi yang jauh. Perubahan permanen pada topografi tanah. Dapat memicu tsunami besar; Gempa bumi Valdivia 1960 adalah gempa terbesar hingga saat ini |
Lihat pula
- Geofisika
- Skala Richter - Skala gempa terdahulu
Referensi
- Hanks, T.C.; Kanamori, H. (1979). "A moment magnitude scale". Journal of Geophysical Research. 84 (B5): 2348–2350. doi:10.1029/JB084iB05p02348.
- Choy, G.L.; Boatwright, J.L. (1995). "Global patterns of radiated seismic energy and apparent stress". Journal of Geophysical Research. 100 (B9): 18205–18228. doi:10.1029/95JB01969.
- Utsu, T. (2002). "Relationships between magnitude scales". Dalam Lee, W.H.K; Kanamori, H; Jennings, P.C.; Kisslinger, C. International Handbook of Earthquake and Engineering Seismology. A. Academic Press. hlm. 733–746. ISBN 9780080489223.
Pranala luar
- USGS: What is moment magnitude? Diarsipkan 2008-09-22 di Wayback Machine.