Kerajaan Thaton
Kerajaan Thaton သထုံခေတ် သုဝဏ္ဏဘူမိ | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Abad ke-4 SM–17 Mei 1057 | |||||||
Status | Kerajaan | ||||||
Ibu kota | Thaton | ||||||
Bahasa yang umum digunakan | Mon | ||||||
Agama | Buddhisme Theravada | ||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||
Sejarah | |||||||
• Pendirian dinasti | Abad ke-4 SM | ||||||
• Akhir kerajaan | 17 Mei 1057 | ||||||
| |||||||
Kerajaan Thaton, Suwarnabhumi, atau Thuwunnabumi (bahasa Burma: သထုံခေတ် [θətʰòʊɰ̃ kʰɪʔ] atau သုဝဏ္ဏဘူမိ [θṵwəna̰ bʊ̀mḭ]) adalah sebuah kerajaan suku Mon yang diyakini pernah berdiri di Burma Hilir setidaknya dari abad ke-4 SM hingga pertengahan abad ke-11 M. Sebagai salah satu dari berbagai kerajaan Mon yang pernah ada di Burma Hilir dan Thailand, kerajaan ini merupakan sebuah negara-kota yang berpusat di Thaton.[1] Kerajaan ini berdagang dengan kawasan India Selatan dan Sri Lanka, dan juga menjadi pusat agama Buddhisme Theravada di Asia Tenggara. Seperti kerajaan-kerajaan Mon lainnya, Thaton terancam oleh perluasan wilayah Kerajaan Khmer, tetapi pada akhirnya Kerajaan Pagan dari utara yang menaklukkan Thaton pada tahun 1057.
Nama kerajaan
[sunting | sunting sumber]Menurut sejarah lisan Mon, Kerajaan Thaton disebut Suvannabhumi (bahasa Burma: သုဝဏ္ဏဘူမိ), yang merupakan nama yang juga diklaim oleh Thailand. Sejarah lisan juga menyatakan bahwa kerajaan ini didirikan pada masa Buddha pada abad ke-6 SM. Thaton sendiri merupakan istilah dalam bahasa Burma untuk menyebut Sadhuim dalam bahasa Mon, yang sebenarnya berasal dari kata Sudhammapura dalam bahasa Pali, dari kata Sudharma yang berarti balai pertemuan para dewa.[2]
Kejatuhan
[sunting | sunting sumber]Menurut kisah sejarah Burma dan Mon, Thaton ditaklukkan oleh Kerajaan Pagan dari utara pada tahun 1057.[1] Raja Anawrahta dari Pagan baru saja memeluk agama Buddha Theravada berkat upaya seorang biksu Mon yang bernama Shin Arahan. Ia meminta Kitab Pali dari Raja Thaton, Manuha. Namun, sang raja menolak memberikan kitab tersebut karena menurutnya orang barbar tidak pantas memeluk agama Buddha. Penolakan ini dijadikan dalih oleh Anawratha untuk menyerang Kerajaan Mon.[3] Menurut tawarikh-tawarikh, Raja Manuha menyerah pada 17 Mei 1057 setelah kotanya dikepung selama tiga bulan.[4] Sang raja ditawan dan dibawa ke Pagan. Antara 1050 hingga sekitar tahun 1085, para pengrajin Mon dikabarkan membantu membangun dua ribu tugu di Pagan.[5]
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Coedès, George (1968). Walter F. Vella, ed. The Indianized States of Southeast Asia. trans.Susan Brown Cowing. University of Hawaii Press. ISBN 978-0-8248-0368-1.
- ^ Shorto, hlm. 590
- ^ Htin Aung, hlm. 32–33
- ^ Kyaw Thet, hlm. 45
- ^ South, hlm. 67
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Aung-Thwin, Michael (2005). The Mists of Rāmañña: the Legend that was Lower Burma. University of Hawaii Press. ISBN 978-0-8248-2886-8.
- Hall, D.G.E. (1960). Burma (edisi ke-3rd). Hutchinson University Library. ISBN 978-1-4067-3503-1.
- Harvey, G. E. (1925). History of Burma: From the Earliest Times to 10 March 1824. London: Frank Cass & Co. Ltd.
- Htin Aung, Maung (1967). A History of Burma. New York and London: Cambridge University Press.
- Kyaw Thet (1962). History of Burma (dalam bahasa Burmese). Yangon: Yangon University Press.
- Lieberman, Victor B. (2003). Strange Parallels: Southeast Asia in Global Context, c. 800–1830, volume 1, Integration on the Mainland. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-80496-7.
- Phayre, Lt. Gen. Sir Arthur P. (1883). History of Burma (edisi ke-1967). London: Susil Gupta.
- Shorto, H.L. (2002). "The 32 Myos in the medieval Mon Kingdom". Dalam Vladimir I. Braginsky. Classical civilisations of South East Asia: an anthology of articles. Routledge. ISBN 9780700714100.
- South, Ashley (2003). Mon nationalism and civil war in Burma: the golden sheldrake. Routledge. ISBN 978-0-7007-1609-8.