Lompat ke isi

Kaligrafi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 17 Agustus 2024 20.23 oleh Sonjo 01 (bicara | kontrib)
Kaligrafi tulisan latin

Kaligrafi, (berasal dari bahasa Yunani καλλιγραφία (kalligraphía) yang merupakan kombinasi dari dua kata dalam bahasa Yunani: κάλλος (kállos) yang artinya "keindahan", dan γράφω (gráfo) yang artinya "tulisan") yang berarti tulisan yang indah.[1] Kaligrafi adalah seni dan teknik menata huruf untuk membuat sebuah bahasa telihat dan menarik perhatian orang yang membacanya. Pengaturan jenis huruf melibatkan pemilihan jenis huruf, ukuran titik, panjang garis, leading (jarak baris), mengatur jarak antar kelompok huruf (tracking) dan menyesuaikan ruang antara pasangan huruf. Praktik kaligrafi kontemporer dapat didefinisikan sebagai "seni memberikan bentuk pada huruf atau tanda-tanda dengan cara yang ekspresif, harmonis, dan terampil". Kaligrafi merupakan sebuah gaya penulisan yang digambarkan melalui sebuah aksara, tulisan tangan atau alfabet.[2]

Sejarah Kaligrafi

Kaligrafi adalah sebuah bentuk ekspresi visual tertua yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di berbagai budaya di dunia. Awal mula kaligrafi dapat ditelusuri kembali ke peradaban awal seperti Mesir kuno, Mesopotamia, dan Cina. Ketiga peradaban ini telah mengenal kekuatan baca tulis dan berusaha untuk meningkatkannya melalui penggunaan keindahan dan naskah yang rumit. [3]

Penggunaan huruf untuk menulis kata-kata sudah ada sejak tahun 3300 SM di Mesopotamia (sekarang Irak). Namun, praktik kaligrafi diyakini berasal dari masa yang jauh lebih awal. Contoh tulisan pertama yang diketahui ditemukan di kota-kota Sumeria sekitar tahun 4000 SM. Pada masa ini, paku-paku -sistem penulisan berbentuk baji- digunakan oleh para juru tulis yang menulis di atas tablet tanah liat dengan tinta yang terbuat dari alang-alang yang dihancurkan atau air seni hewan. Sistem ini kemudian dikembangkan menjadi Akkadia Cuneiform yang mendapatkan popularitas di seluruh Mesopotamia dan menjadi dasar untuk semua bahasa tertulis di masa depan termasuk Asyur Kuno (3000 SM), Babilonia Kuno (1800 SM), dan Neo-Babilonia 600 SM).[3]

Meskipun kaligrafi dalam huruf arab lebih dikenal, tetapi banyak pula penerapan aplikasi ke dalam tulisan latin.

(哭最澄上人), abad ke 9

Kaligrafi Islam

Contoh kaligrafi Islam dari abad 11 dari Persia

Artikel utama halaman ini : Kaligrafi Islam

Di dalam seni rupa Islam, tulisan arab sering kali dibuat kaligrafi. Biasanya isinya disadur ayat-ayat Al-Quran. Bentuknya bermacam-macam, tidak selalu pena di atas kertas, tetapi sering kali juga ditatahkan di atas logam atau kulit.

Salah satu bentuk penerapan kaligrafi Islam sebagai seni hias adalah di Istana Al Hamra, Spanyol.

Kaligrafi Masjid

Selain istana, penerapan kaligrafi juga kerap kita jumpai dalam bentuk kaligrafi indah yang terdapat dalam masjid. Sehingga penerapan kaligrafi pada media masjid ini sering kali disebut sebagai kaligrafi masjid. Sebagai tempat ibadah yang disucikan umat islam dan sering dikunjungi, masjid ditampilkan dalam penggambaran yang indah dan religius. Penggambaran masjid yg indah sekaligus religius itu mampu diwujudkan oleh umat islam dalam bentuk kaligrafi indah bertulis ayat Al-Qur'an, lafadz Allah, Lafadz Muhammad, dll dilengkapi berbagai assesoris pemanis berupa ornamen khas yang bernuansa arab, ornamen bernuansa etnik, ornamen geometris berrak warna warni nan indah. Sehingga memunculkan kesan tempat ibadah yang teduh, indah, dan damai di hadapan ayat ayat Tuhan Allah Swt.

Kaligrafi Masjid pada salah satu kubah
Kaligrafi Masjid pada salah satu kubah

Kaligrafi Masjid dimasa modern ini, mulai diwujudkan dalam bentuk dan bahan yang kian beraneka ragam. Contohnya kita bisa lihat banyak kaligrafi yang dibuat dengan menggunakan bahan yang memiliki daya tahan yang tinggi, bahkan tahan hingga bertahun-tahun lamanya. Seperti pembuatan kaligrafi berbahan emas, stainlestel, kaligrafi kuningna, kaligrafi pahat ukir kayu, kaligrafi kayu besi, kaligrafi berbahan besi, kaligrafi berbahan GRC, dll.

kaligrafi stainlestel
kaligrafi stainlestel

Dalam pembuatannya, kaligrafi masjid dibuat dengan sangat hati-hati. Mengingat penulisan firman suci Allah dalam bentuk kaligrafi harus jauh dari kesalahan tulis. Baik kesalahan huruf, kesalahan titik, kesalahan gigi huruf, dan kesalahan kaidah penulisan khattiyah-nya. Oleh karena itu pengurus masjid selalu memilih ahli kaligrafi yang sudah benar-benar mahir dalam membuat kaligrafi masjid. Terutama akan dipilih orang yang sudah lama bergerak di bidang pembuatan

Kaligrafi Islam Kontemporer

Kaligrafi Islam kontemporer merupakan karya “pemberontakan” atas kaedah-kaedah murni kaligrafi klasik. Perkembangannya sangat pesat menjejali aneka media dalam bentuk-bentuk kategori. Mazhab tersebut berusaha lepas dari kelaziman khat atau kaligrafi murni yang banyak dipegang para khattat di banyak pesantren dan perguruan-perguruan Islam seperti Naskhi, Tsulutsi, Farisi, Diwani, Diwani Jali, Kufi, dan Riq’ah.

Corak-corak kaligrafi Islam kontemporer dibagi kepada kategori-kategori tradisional, figural, ekspresionis, simbolik, dan abstraksionis mutlak. Namun, ada masih banyak lagi coraknya yang dapat kita temukan apabila kita melihat lukisan kontemporer pelukir luar negeri.

Kaligrafi Arab Kayu

Kaligrafi Arab dari Kayu ini diukir di kayu, bisa dari kayu jati, kayu mahoni dan lainnya. Kaligrafi Arab Kayu ini di ukir oleh masyarakat Jepara. isi kaligrafi disadur dari ayat-ayat Al-Quran yang mempunyai khat turki atau yang lainnya. Kaligrafi arab Kayu terbagi menjadi beberapa kategori, kaligrafi Allah Muhammad, Kaligrafi ayat Kursi, Kaligrafi Ayat seribu dinar, kaligrafi asmaul husna, dan kaligrafi surah-surah Al-Quran.

Bacaan Lanjut

  • Akbar, Ali (1995). KALIGRAFI ISLAM. Indonesia: Pustaka Firdaus Jakarta. 

Lihat pula

Pranala luar

  1. ^ "It's Greek to Me: CALLIGRAPHY | Bible & Archaeology - The University of Iowa". bam.sites.uiowa.edu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-17. 
  2. ^ Noha A., Mohamed (2014). Utilization of Arabic Calligraphy to Promote the Arabic Identity in Packaging Designs (PDF). ISSN 2224-6061 Vol 19. Mesir
  3. ^ a b "A history of calligraphy". fineartcalligraphy.co.uk. Diakses tanggal 2024-08-17.