Lompat ke isi

Manuk sangkep

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 18 Agustus 2024 13.08 oleh Nabastala (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '== Tradisi manuk sangkep == '''Manuk sangkep''' merupakan salah satu tradisi suku karo. Manuk sangkep adalah masakan khas karo berupa ayam yang dimasak dengan bumbu khas karo, disajikan dan disantap sebagian bagian dari salah satu budaya untuk mengungkapkan rasa syukur dan doa mendoakan seseorang. == Etimologi == Secara etimologis, manuk sangkep berarti “ayam utuh” atau “ayam yang disusun dalam satu blok”. Pada zaman dahulu, ayam merupakan symbol hewan...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Tradisi manuk sangkep

Manuk sangkep merupakan salah satu tradisi suku karo. Manuk sangkep adalah masakan khas karo berupa ayam yang dimasak dengan bumbu khas karo, disajikan dan disantap sebagian bagian dari salah satu budaya untuk mengungkapkan rasa syukur dan doa mendoakan seseorang.

Etimologi

Secara etimologis, manuk sangkep berarti “ayam utuh” atau “ayam yang disusun dalam satu blok”. Pada zaman dahulu, ayam merupakan symbol hewan ternak dan menjadi lauk yang disantap pada setiap pertemuan adat. Manuk sangkep merupakan masakah khas karo berupa ayam yang dimasak dengan bumbu khas karo yang disajikan dan disantap sebagai ungkapan rasa syukur dan doa terhadap seseorang berikan “manuk sangkep” sebagai wujud rasa syukur dan doa atas kesehatan dan kesuksesan penerimanya. Menurut informan yang merupakan tokoh adat tradisi manuk sangkep merupakan acara makan-makan yang dirayakan oleh keluarga yang ingin mendapat doa dan berkah dari kalimbubu. Dalam menyiapkan menu manuk sangkep itu, maka pihak sukut atau yang punya acara akan meminta kepada anak beru-nya untuk memasak ayam (manuk sangkep) tersebut. Daging ayam dipotong-potong sedemikian rupa kemudian potong-potongan daging ayam itu disusun kembali diatas piring putih yang cukup lebar.

Referensi