Kue suami
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Desember 2022. |
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Kue suami adalah makanan khas dari Ambon, Maluku. Kue suami terbuat dari ubi yang diparut, diperas airnya, lalu dikukus. Kue suami dijual di Ambil sudah empat turunan.[1] Selain di Maluku, kue ini dikenal dengan nama "sangkola" di Bau-Bau, Sulawesi Tenggara, dan "suami" di Cia-Cia dan Wanci, Sulawesi Tenggara.
Bahan kue suami
[sunting | sunting sumber]Di Ambon, orang-orang biasanya membeli ubi dengan ukuran "gepe" untuk membuat kue suami. Satu gepe ubi berbentuk bundar, berdiameter 20–30 centimeter, dan bertebal 10 centimeter. Satu gepe ubi bisa menghasilka 30–50 pasang kue suami berbentuk kerucut berdiameter 5 centimeter dan tinggi 7 centimeter. Kue suami dijual dengan cara menempelkan dua buah kue suami (menjadi pasangan kue suami).
Jenis kue suami
[sunting | sunting sumber]Ada tiga macam kue suami yaitu kue suami tanpa campuran, kue suami dengan gula, dan kue suami dengan kelapa setengah tua.[2] Kue suami tanpa campuran biasanya disantap dengan lauk seperti ikan atau sambal colo-colo. Kue suami dengan gula biasanya disantap dengan teh atau kopi. Kue suami dengan kelapa setengah tua disantap dengan gula cair.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Menikmati Suami untuk Berbuka". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2009-09-17. Diakses tanggal 2020-05-02.
- ^ "GenPI.co". GenPI.co. 2019-09-26. Diakses tanggal 2020-05-02.