Lompat ke isi

Grojogan Sewu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 29 Agustus 2024 04.04 oleh Hysocc (bicara | kontrib) (Menambah Kategori:Tawangmangu, Karanganyar menggunakan HotCat)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Air Terjun Grojogan Sewu
Grojogan Sewu di musim kemarau
LokasiDesa Sepanjang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia
TipePlunge
Tinggi total81 meter (266 ft)
Anak sungaiSungai Blumbang

Grojogan Sewu merupakan air terjun yang berada di Provinsi Jawa Tengah.Terletak di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Air terjun Grojogan Sewu terletak di lereng Gunung Lawu. Grojogan Sewu terletak sekitar 27 km di sebelah timur Kota Karanganyar. Air terjun Grojogan Sewu merupakan bagian dari Hutan Wisata Grojogan Sewu.[1]

Grojogan dalam bahasa Jawa berarti air terjun dan sèwu berarti seribu. Sehingga Grojogan Sèwu berarti air terjun seribu[2]. Meski air terjun di sini tidak berjumlah seribu, tetapi ada beberapa titik air terjun yang dapat dinikmati di sini. Kata sewu atau seribu disini berasal dari seribu pecak, atau satuan jarak yang digunakan saat itu yang merupakan tinggi air terjun. Satu pecak sama dengan satu telapak kaki orang dewasa. Air terjun tertinggi yang ada tingginya sekitar 81 meter. Ada pula air terjun yang tidak terlalu tinggi tetapi pancurannya meluas dan membentuk cabang-cabang. Bila sedang musim hujan, sekeliling tebing akan dihujani air terjun, tetapi saat musim panas, banyak air terjun yang kering.

Hutan Wisata Grojogan Sewu memiliki luas 20 Ha. Kawasan hutan ini banyak ditumbuhi berbagai jenis pohon hutan dan dihuni oleh sekelompok kera jinak. Beberapa fasilitas dari hutan wisata ini adalah Taman Binatang Hutan, kolam renang, tempat istirahat, kios makanan, kios buah-buahan dan cenderamata, mushola dan MCK.

Wisata Air Terjun Grojogan Sewu juga memiliki sebuah mitos yang berkembang dari warga setempat. Mitos ini berlaku untuk pasangan yang belum menikah, konon mitos yang berkembang bagi sepasang kekasih yang belum menikah berani melintasi jembatan di depan air terjun, maka hubungannya akan putus, tidak sampai ke jenjang pernikahan.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Terjun Grojogan Sewu, TawangMangu"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-21. Diakses tanggal 2018-08-21. 
  2. ^ Mustofa, Imam; Ali, Rafii Nur; Pamungkas, Kuncoro Tri (2021). Panduan Lapangan Herpetofauna (Amfibi & Reptil) di Kawasan Ekowisata Desa Jatimulyo. Yogyakarta: Masa Kini. hlm. 25. ISBN 978-623-96813-1-9. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]