Loa
Loa
| |
---|---|
Ficus racemosa | |
Status konservasi | |
Risiko rendah | |
IUCN | 145362959 |
Taksonomi | |
Superkerajaan | Eukaryota |
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Tracheophytes |
Ordo | Rosales |
Famili | Moraceae |
Genus | Ficus |
Spesies | Ficus racemosa Linnaeus, 1753 |
Tata nama | |
Sinonim takson | Ficus glomerata Roxb. |
Ficus racemosa atau dikenal dengan loa adalah spesies tumbuhan dari famili Moraceae.
Pemerian
[sunting | sunting sumber]Pohon loa dapat tumbuh hingga ketinggian kurang lebih 10 m. Tumbuhan ini memiliki getah berwarna putih. Daun loa berbentuk lonjong dengan ukuran 7,5–15 cm dengan tangkai daun memiliki panjang 2–7 cm. Bunganya seperti spesies Ficus pada umumnya, memiliki bunga Syconium. Bunga loa diserbuki oleh lebah atau tawon. Bunga muncul pada batang pohon. Buah loa yang sudah matang memiliki warna kulit merah muda dengan daging buah berwarna putih. biji berwarna cokelat dan berjumlah sangat banyak. Loa berasal dari Asia tropis dan Australia. Loa sering ditemukan tumbuh di tembok dan pinggiran sungai.
Di Indonesia, tumbuhan ini dipanggil dengan nama loa, lo, elo, dll. Dalam bahasa Sansekerta, loa dikenal dengan nama udumbara. Dalam bahasa Inggris, loa dikenal dengan nama cluster fig karena buahnya yang bergerombol di batang pohon.[2]
Kegunaan
[sunting | sunting sumber]Buah loa dapat dimakan. Buah loa yang masih mentah dapat dijadikan sayur. Buahnya yang sudah matang memiliki kulit berwarna merah muda. Rasanya manis agak hambar. Buahnya juga sering dijadikan tempat bertelur sejenis tawon.
Pohoh loa dianggap suci oleh umat Buddha.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Botanic Gardens Conservation International (BGCI).; IUCN SSC Global Tree Specialist Group (2019). "Ficus racemosa". 2019: e.T145362959A145371147. doi:10.2305/IUCN.UK.2019-2.RLTS.T145362959A145371147.en.
- ^ "Ficus racemosa". European and Mediterranean Plant Protection Organization (EPPO). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-16. Diakses tanggal 1 December 2020.