Mojoranu, Dander, Bojonegoro
Mojoranu | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Bojonegoro | ||||
Kecamatan | Dander | ||||
Kode pos | 62171 | ||||
Kode Kemendagri | 35.22.06.2008 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Mojoranu adalah desa di kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Indonesia. Menurut legenda lokal, pada abad 19 M, Mojoranu adalah sebuah kabupaten sendiri yang diperintah oleh Raden Tumenggung Sosrodiningrat. Setelah Perang Diponegoro, tahun 1830, di mana pada saat itu Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat secara sah menurut hukum menyerahkan mancanegara timur/wetan, yaitu Jipang (Bojonegoro) kepada pemerintah kolonial Hindia-Belanda. Sebelum penyerahan ini, di wilayah Jipang terdapat Kabupaten Mojoranu, Kabupaten Padangan, Kabupaten Baureno, dan Kabupaten Rajekwesi.
Diceritakan dalam legenda, pada masa Perang Jawa, antara Kabupaten Mojoranu, Kabupaten Padangan, dan Kabupaten Baureno menyerang Kabupaten Rajekwesi yang berpusat sekitar 10 km selatan kota Bojonegoro sekarang. Kabupaten Mojoranu yang dijabat oleh Raden Tumenggung Sosrodilogo, saudara ipar Pangeran Diponegoro, merupakan musuh terkuat Rajekwesi. Legenda ini berdasar Buku Bunga Rampai Sejarah Bojonegoro yang baru ditulis oleh R. Soeparmo pada 1972 – 1973 M.
Namun dalam literatur ilmiah yang ditulis jauh lebih lama seperti History of Java (1817) karya Thomas Stamford Raffles, pada abad 19 M, di wilayah Bojonegoro (yang dulu bernama Jipang), hanya ada 6 sub kabupaten. Di antaranya, Jipang Panolan, Jipang Padangan, Jipang Rajekwesi, Jipang Pasekaran, Jipang Bowerno, dan Jipang Jenawun (Tinawun). Data-data itu juga diperkuat buku berjudul Inggris di Jawa (1811-1816 M) karya Peter Carrey.
Saat ini, desa Mojoranu masuk dalam area kecamatan Dander. Perkembangan desa Mojoranu cukup baik, banyaknya bisnis kuliner yang bermunculan membuat Mojoranu semakin ramai. Terdapat beberapa perumahan di Mojoranu, ini mengakibatkan lahan pertanian semakin berkurang, digantikan oleh bangunan rumah, toko dan lain-lain.
Perbatasan
Utara | Desa Ngumpakdalem, Desa Bangilan |
Timur | Desa Bendo |
Selatan | Desa Ngraseh, Desa Dander |
Barat | Desa Sumodikaran |