Bashkirian Airlines Penerbangan 2937
Bashkirian Airlines Penerbangan 2937 adalah sebuah pesawat Tupolev Tu-154M milik maskapai penerbangan Bashkirian Airlines yang terbang dari Bandara Internasional Domodedovo, Moskow, Rusia, menuju ke Barcelona, Spanyol. Pesawat tersebut mengalami tabrakan udara dengan sebuah pesawat kargo DHL Penerbangan 611, sebuah Boeing 757-200F yang terbang dari Bergamo, Italia menuju Brussels, Belgia.
Kapten Alexander Mihailovich Gross adalah pilot pesawat BTC 2937. Ko-Pilot Oleg Pavlovich Grigoriev duduk di samping Kapten Gross. Ko-Pilot kedua adalah Murat Ahatovich Itkulov, yang seharusnya duduk di samping Kapten Gross. Sergei Kharlov bertugas sebagai navigator pesawat Tu-154M tersebut. Kebanyakan penumpang pesawat Tu-154M yang bernomor registrasi RA-85816 itu adalah anak-anak Rusia yang akan pergi liburan musim panas. Tupolev Tu-154M itu mengangkut 60 orang penumpang dan 9 orang kru.
DHL Penerbangan 611, sebuah Boeing 757-200F, terbang dengan muatan kargo. Pesawat itu berangkat dari Bahrain dengan persinggahan di Italia. Kru pesawat tersebut adalah Kapten Paul Philips dari Inggris dan Ko-Pilot Brant Campioni dari Kanada. Nomor registrasi pesawat kargo itu adalah A9C-DHL
Bertabrakan
Kedua pesawat ada di atas Kota Owingen dan Überlingen saat ada di wilayah udara Swiss, dan kedua pesawat berada dalam panduan Peter Nielsen dari Denmark, di ATC Zurich, Swiss. Nielsen disibukkan oleh pesawat lain yang ada dalam stasiun kedua. Sebuah pesawat yang terbang larut malam.
Beberapa saat sebelum tabrakan, kedua pesawat berada dalam level terbang 360. Akhirnya, TCAS pesawat Boeing 757F tersebut menyala, dan memberi peringatan, "Increase Descend..." yang artinya, "Tambah Penurunan ketinggian". Tanpa pikir panjang, Kapten Paul dan Ko-Pilot Brant segera menurunkan pesawat. Sementara itu, di pesawat Tu-154M, TCAS juga menyala. Biarpun pesawat tersebut buatan Rusia, Tu-154M itu telah ditambahkan TCAS. TCAS pesawat Tupolev menganjurkan peringatan, "Climb..." yang artinya, "Menanjak...". Saat itu juga, Nielsen kembali ke stasiun pertama. Dia melihat masalah tersebut. Pesawat tersebut akan bertabrakan kurang dari semenit lagi.
"Turunkan ketinggian ke 350." kata Nielsen kepada pesawat Bashkirian Airlines. "Dia anjurkan kita turun, tapi TCAS menganjurkan naik." kata Kapten Gross bingung. Dia punya kesempatan 35 detik untuk memilih anjuran mana yang sebaiknya ia pilih, ATC atau komputer. Akhirnya, Kapten Gross memutuskan untuk turun. Dia mengikuti anjuran yang dianjurkan oleh Nielsen. "Dia terbang di bawah kita!" kata Ko-Pilot Grigoriev. Akhirnya, setelah Kapten Gross putuskan untuk naik, dia malah mencari pesawat DHL itu. Sementara para penumpang berteriak ketakutan. "Itu dia! Di sisi kiri kita!" kata Ko-Pilot Itkulov dengan menunjuk sisi kiri.
"Terus menanjak!" kata Ko-Pilot Brant dengan ketakutan. "Baiklah! Naikkan pesawat!" kata Kapten Gross setelah ambil tindakan lain. Akan tetapi, terlambat sudah. Pesawat DHL di ketinggian 35.400 kaki menabrak pesawat BAL Bashkirian. Pesawat kargo itu memotong bodi pesawat Tupolev Bashkirian. Munculah bola api besar. 80% stabilisator vertikal pesawat DHL hilang dan Kapten Paul dan Ko-Pilot Brant tak bisa menaikkan pesawatnya.
Pesawat 757F dan Tu-154M itu bertabrakan di atas Überlingen, Jerman. Tak seorangpun selamat di kedua pesawat. 71 orang terbunuh. Seharusnya, Kapten Gross mengikuti anjuran dari TCAS. Jika ia mematuhi perintah TCAS, nyawanya akan terselamatkan dari tabrakan.
Climb ... Climb ... (Peringatan yang Diabaikan)
Setelah diselidiki, ternyata kru pesawat Tupolev meninggalkan peringatan dari TCAS, dan mengikuti peringatan ATC. Namun, banyak pilot Rusia yang diwawancarai, ternyata seperti Kapten Gross. Vladimir Veigum dan Firdaus Sartvartdinov diwawancarai mengenai tabrakan ini, dan berkata, "Kami lebih banyak mematuhi peringatan ATC daripada peringatan TCAS." Di samping itu, ada seorang penyelidik mengatakan bahwa peringatan TCAS harus selalu dipatuhi setiap saat. Kapanpun ia mengeluarkan peringatan, harus selalu diikuti. Jika tidak, kemungkinan akan menyebabkan resiko.
Di sisi lain, TCAS yang digunakan pesawat Boeing 757 DHL adalah TCAS dengan edisi terbaru. TCAS ini memberikan ralat kepada kru apabila pesawat lain yang akan bertabrakan melakukan tindakan salah. Mungkin Kapten Paul dan Ko-Pilot Brant tidak mendengarkan ralat yang dibunyikan TCAS.
Penyebab Kecelakaan dan Pembunuhan Peter Nielsen
- Kesalahan ATC dalam memberikan tindakan penghindaran
- Kesalahan kru pesawat Tupolev dalam menuruti anjuran seharusnya
Akan halnya kesalahan yang dilakukan Nielsen, dia terpaksa mendapat nasib malang. Pada tanggal 24 Februari 2004, ia dibunuh oleh Vitaly Kaloyev, seorang anggota keluarga korban pesawat Bashkirian. Dia membunuh Nielsen dengan menusuknya, di rumah Kloten milik Nielsen, dekat Zurich. Kaloyev akhirnya dipenjara pada tahun 2005, dan bisa bebas dari penjara tahun 2007.
Lihat pula
- Musibah pesawat terbang
- Jerman pada tahun 2002
- Musibah pesawat terbang tahun 2002
- Kecelakaan pesawat terbang yang melibatkan Tupolev Tu-154
- Kecelakaan pesawat terbang yang melibatkan Boeing 757
- Tabrakan Udara
- Kecelakaan pesawat terbang yang terjadi karena kesalahan pilot
- Kecelakaan pesawat terbang yang terjadi karena kesalahan ATC