Lompat ke isi

Jalan Tol Semarang–Solo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 4 November 2009 09.10 oleh Danu Widjajanto (bicara | kontrib) ({{inuse}})
Peta
Informasi rute
Berdiri:2009-2012 (perkiraan) – sekarang
Letak
Kota besar:Semarang, Surakarta

Jalan Tol Semarang-Solo adalah

2010 Sudah Bisa Dilalui.

Pembangunan Tol Semarang - Solo Tak Ada Hambatan.



Semarang, CyberNews. Pemprov Jateng optimistis jalur tol Semarang-Solo, khususnya pada seksi I (Semarang-Ungaran) sudah bisa dilalui pada 2010.

Direktur PT Trans Marga Jateng Agus Suharjanto menyampaikan, sekarang ini proses pembangunan di seksi tersebut pada masing-masing paket sudah mulai dikerjakan.

Pelaksanaan pekerjaan seksi Semarang-Ungaran dibagi dalam tiga paket. Dengan masing-masing paket dikerjakan oleh tiga kontraktor yang berbeda, yakni Adhi Karya, Waskita Karya, dan Istaka Karya.

"Dari ujung sampai ujung, terdapat aktifitas pelaksanaan pembangunan. Di daerah Tirto Agung, Sumurboto dan tempat lain sudah dimulai kegiatan penimbunan dan pemasangan tiang pancang. Kami berharap proses pembangunan selesai sesuai target yakni pertengahan 2010 sudah terealisir," kata dia saat menerima kunjungan Gubernur Jateng Bibit Waluyo di proyek pembangunan Tol Semarang-Ungaran, di Kelurahan Kramas Kecamatan Tembalang Semarang, Selasa (16/6).

Lahan pada jalur seksi Semarang-Ungaran sepanjang 14 KM kontur tanahnya naik-turun dan berbukit-bukit. Di beberapa titik calon lahan tol dipisah oleh jurang.

Rencananya, pada ruas tersebut akan dibangun enam jembatan, yakni di wilayah Banyumanik II (setinggi 54 meter), Susukan (setinggi 34 meter), Penggaron (tinggi 50 meter), Tembalang (tinggi 10,4 meter), Banyumanik I (tinggi 28 meter), dan Gedawang (tinggi 22 meter).

Cuaca.

Menyinggung soal kendala, Gubernur Bibit Waluyo menyampaikan praktis tak ada kendala dari pemerintah dalam pembangunan jalan bebas hambatan ini. Satu-satunya hal yang dikhawatirkan bisa mengganggu proses pengerjaan yakni cuaca yang tak bersahabat.

Adanya hujan pada musim kemarau dikhawatirkan akan memperlambat pembangunan.

"Duit (dana--Red) ada, alat tersedia, dan tenaga ahli kompetensinya tak diragukan. Yang penting cuaca terang terus. Tapi kalau nggak ada hujan, kasihan juga petani kita," ujar Gubernur.

Menurut Bibit, dengan terselesaikannya jalan tol Semarang-Solo diharapkan bisa berimbas positif yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga mempercepat kesejahteraan masyarakarat jateng.

Referensi