Lompat ke isi

Jalan Tol Semarang–Solo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Peta
Informasi rute
Berdiri:2009-2012 (perkiraan) – sekarang
Letak
Kota besar:Semarang, Surakarta

Jalan Tol Semarang-Solo adalah jalan tol di provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Jalan Tol Semarang-Solo menghubungkan kota Semarang dengan Surakarta. Tol ini mulai dibangun tahun 2009 oleh Jasa Marga dan diperkirakan akan selesai tahun 2012. Panjang jalan tol ini adalah 75,60 km.

Pembangunan Tol Semarang-Solo membutuhkan biaya investasi sebesar 6,1 triliun rupiah, biaya konstruksi 2,4 triliun rupiah, dan biaya pengadaan tanah 800 miliar rupiah.[1] Konstruksi tol seksi I Semarang (Tembalang) - Ungaran sepanjang 11,2 km dimulai pada awal tahun 2009. Ditargetkan tol Semarang-Ungaran dapat diselesaikan dalam 13 bulan konstruksi.

"Saat ini pembebasan tanah sudah hampir 100 persen, tinggal beberapa spot saja, sehingga konstruksi sudah dapat dilaksanakan," kata Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Frans S. Sunito di Jakarta, akhir pekan ini.

Frans mengatakan, kehadiran seksi I Semarang - Ungaran memiliki fungsi strategis karena menjadi penghubung Ungaran sebagai kawasan industri dengan Semarang sebagai kota penyalur.

Kemudian banyak masyarakat yang kediamannya di Ungaran bekerja di Semarang, sehingga dari segi Lalulintas Harian Rata-Rata di atas kelayakan investasi (Internal Rate of Return) di atas 24 persen, jelasnya.

Frans menargetkan, tol Semarang - Ungaran yang dikembangkan PT Trans Marga Jateng (TMJ), perusahaan patungan PT Jasa Marga (60%) dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (40%, dapat diselesaikan dalam 13 bulan konstruksi.

Menurutnya, pembangunan konstruksi awal 2009 merupakan hal menguntungkan karena setelah Februari Semarang memasuki musim kemarau panjang sehingga menguntungkan bagi pembangunan konstruksi.

Pembangunan Tol Semarang - Solo membutuhkan biaya investasi Rp 6,1 triliun, biaya konstruksi Rp 2,4 triliun, dan biaya pengadaan tanah Rp 800 miliar. Sedangkan untuk seksi Semarang - Ungaran, dana tanah dari Badan Layanan Umum yang terserap sudah Rp 247,5 miliar, ungkapnya.

Frans mengatakan, berbeda dengan tol Waru - Juanda yang target IRR tidak tercapai, untuk Semarang - Ungaran optimistis di atas target IRR, mengingat Semarang dikelilingi kota-kota satelit yang lebih besar.

Bahkan, PT Trans Marga Jateng mendapat masa kuasa pengusahaan (konsesi) selama 45 tahun untuk tol Semarang - Solo, kata Frans.

Bersamaan dengan dimulainya pembangunan Tol Semarang - Ungaran, PT Jasa Marga Tb berpatungan dengan PT Jasa Sarana Jabar untuk menuntaskan pembangunan tol Bogor Ring Road seksi Kedung Halang - Sentul Barat 4 kilometer, jelas Frans. [*tra]

The tollway authority opened I-355 as the North–South Tollway in 1989 to ease congestion on Illinois Route 53 (IL 53), a parallel two-lane state highway in central DuPage County. Initially, I-355 ran from Interstate 55 north to I-290. The new highway helped cut travel times for commuters traveling north and south in the county. According to commercial real estate developers at the time, the new tollway also opened the western suburbs of Chicago to commercial and industrial development.[2]

On November 11, 2007, the tollway authority opened a southern extension of I-355 from I-55 to I-80, a distance of 125 mil (201,2 km); on its opening, the tollway authority changed the name of the tollway to "Veterans Memorial Tollway". The tollway authority laid the route of the new extension through Will County and a small portion of Cook County, one of the fastest-growing regions in Illinois. The tollway authority expects the extension to cut travel times in the region by 20 percent.[3]


Semarang, CyberNews. Pemprov Jateng optimistis jalur tol Semarang-Solo, khususnya pada seksi I (Semarang-Ungaran) sudah bisa dilalui pada 2010.

Direktur PT Trans Marga Jateng Agus Suharjanto menyampaikan, sekarang ini proses pembangunan di seksi tersebut pada masing-masing paket sudah mulai dikerjakan.

Pelaksanaan pekerjaan seksi Semarang-Ungaran dibagi dalam tiga paket. Dengan masing-masing paket dikerjakan oleh tiga kontraktor yang berbeda, yakni Adhi Karya, Waskita Karya, dan Istaka Karya.

"Dari ujung sampai ujung, terdapat aktifitas pelaksanaan pembangunan. Di daerah Tirto Agung, Sumurboto dan tempat lain sudah dimulai kegiatan penimbunan dan pemasangan tiang pancang. Kami berharap proses pembangunan selesai sesuai target yakni pertengahan 2010 sudah terealisir," kata dia saat menerima kunjungan Gubernur Jateng Bibit Waluyo di proyek pembangunan Tol Semarang-Ungaran, di Kelurahan Kramas Kecamatan Tembalang Semarang, Selasa (16/6).

Lahan pada jalur seksi Semarang-Ungaran sepanjang 14 KM kontur tanahnya naik-turun dan berbukit-bukit. Di beberapa titik calon lahan tol dipisah oleh jurang.

Rencananya, pada ruas tersebut akan dibangun enam jembatan, yakni di wilayah Banyumanik II (setinggi 54 meter), Susukan (setinggi 34 meter), Penggaron (tinggi 50 meter), Tembalang (tinggi 10,4 meter), Banyumanik I (tinggi 28 meter), dan Gedawang (tinggi 22 meter).

Cuaca.

Menyinggung soal kendala, Gubernur Bibit Waluyo menyampaikan praktis tak ada kendala dari pemerintah dalam pembangunan jalan bebas hambatan ini. Satu-satunya hal yang dikhawatirkan bisa mengganggu proses pengerjaan yakni cuaca yang tak bersahabat.

Adanya hujan pada musim kemarau dikhawatirkan akan memperlambat pembangunan.

"Duit (dana--Red) ada, alat tersedia, dan tenaga ahli kompetensinya tak diragukan. Yang penting cuaca terang terus. Tapi kalau nggak ada hujan, kasihan juga petani kita," ujar Gubernur.

Menurut Bibit, dengan terselesaikannya jalan tol Semarang-Solo diharapkan bisa berimbas positif yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga mempercepat kesejahteraan masyarakarat jateng.

Referensi

  1. ^ "Konstruksi Tol Semarang-Solo Dimulai". INILAH.COM. 31 Januari 2009. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama hausner_1989
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama tollway_I355_south_extension