Kanker anus
Kanker Anus adalah keganasan sel atau pertumbuhan sel secara tidak normal dan tidak terkendali yang terjadi di sekitar anus.[1] Penderita kanker memiliki peluang tinggi untuk sembuh jika dapat dideteksi dan diberi penanganan sedini mungkin.[2]
Kanker anus jarang terjadi, yaitu hanya <1% dan <3% dari semua diagnosis kanker baru dan tumor gastrointestinal. Meski begitu angka kanker anus terbilang tidak sedikit di mana secara global, diperkirakan ada sekitar 40.000 kasus baru kanker anus pada tahun 2012.[3]
Penyebab
Kanker anus terjadi karena perubahan genetik pada sel-sel anus. Perubahan tersebut mengakibatkan sel-sel anus berubah bermutasi secara tidak terkendali (ganas). Seiring berjalannya waktu kanker yang pada awalnya hanya berada di anus, lama kelamaan jika dibiarkan akan menyebar dan merusak jaringan-jaringan sekitarnya bahkan ke bagian tubuh lainnya (metastasis). Penyebab kanker anus sering dikaitkan dengan beberapa kondisi diantaranya. [1][4]
Infeksi HPV (Human Papilloma Virus)
Sekitar 90% dari semua kanker anus terkait dengan HPV, terutama genotipe berisiko tinggi seperti HPV 16 dan 18. [5]
Penurunan imunitas tubuh
Saat imun tubuh mengalami penurunan maka tubuh akan rentan terhadap berbagai infeksi, virus seperti HPV yang akan bertambah aktif saat imunitas tubuh menurun di mana dapat memicu perkembangan kanker anus. HIV (Human Immunodeficiency Virus), virus penyebab AIDS, melemahkan sistem imun tubuh.[1][4][5]
Merokok
Selain kanker paru-paru, merokok juga dapat menyebabkan kanker lainnya tak terkecuali kanker anus. Bahan kimia yang terkandung dalam rokok dapat menyebar dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh, menyebabkan kanker tipe lainnya. Merokok juga menurunkan sistem imun tubuh yang berfungsi melawan infeksi HPV.[6] Banyak studi mendokumentasikan peningkatan angka kanker anus pada perokok, dan tentunya efek dari merokok dapat berpengaruh penting kepada orang yang berisiko terkena kanker anus. [1][4][5]
Pencegahan
Risiko kanker dapat diminimalisir dengan beberapa cara diantaranya:[7][8]
- Mempraktikkan seks yang aman. Tidak melakukan hubungan seksual berisiko yang memungkinkan tubuh terpapar infeksi HPV dan HIV.
- Menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
- Membatasi jumlah pasangan seksual.
- Melakukan vaksin HPV.
- Tidak merokok
Referensi
- ^ a b c d "Anal Cancer | Anal Cancer Information". www.cancer.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-11-18.
- ^ Halodoc. "Kanker Anus - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan". halodoc. Diakses tanggal 2024-11-18.
- ^ Rao, S.; Guren, M.G.; Khan, K.; Brown, G.; Renehan, A.G.; Steigen, S.E.; Deutsch, E.; Martinelli, E.; Arnold, D. (2021-09). "Anal cancer: ESMO Clinical Practice Guidelines for diagnosis, treatment and follow-up☆". Annals of Oncology. 32 (9): 1087–1100. doi:10.1016/j.annonc.2021.06.015. ISSN 0923-7534.
- ^ a b c Babiker, Hani M.; Kashyap, Sarang; Mehta, Sameera R.; Lekkala, Manidhar Reddy; Cagir, Burt (2024). Anal Cancer. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. PMID 28722921.
- ^ a b c Silva Dalla Libera, Larisse; Almeida de Carvalho, Keila Patrícia; Enocencio Porto Ramos, Jéssica; Oliveira Cabral, Lázara Alyne; de Cassia Goncalves de Alencar, Rita; Villa, Luísa Lina; Alves, Rosane Ribeiro Figueiro; Rabelo Santos, Silvia Helena; Aparecida dos Santos Carneiro, Megmar (2019-09-18). "Human Papillomavirus and Anal Cancer: Prevalence, Genotype Distribution, and Prognosis Aspects from Midwestern Region of Brazil". Journal of Oncology (dalam bahasa Inggris). 2019: 1–10. doi:10.1155/2019/6018269. ISSN 1687-8450. PMC 6766672 . PMID 31641354.
- ^ "Anal Cancer | Anal Cancer Information". www.cancer.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-11-18.
- ^ "Anal Cancer". Harvard Health (dalam bahasa Inggris). 2020-06-22. Diakses tanggal 2024-11-18.
- ^ "Anal Cancer | Anal Cancer Information". www.cancer.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-11-18.