Pandiangan
Pandiangan | |||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Aksara Batak | ᯇᯉ᯲ᯑᯪᯀᯝᯉ᯲ (Surat Batak Toba) | ||||||||||||||||||
Nama marga | Pandiangan | ||||||||||||||||||
Silsilah | |||||||||||||||||||
Jarak generasi dengan Siraja Batak |
| ||||||||||||||||||
Nama lengkap tokoh | Raja Humirtap Pandiangan | ||||||||||||||||||
Nama istri | boru Simbolon Sirimbang | ||||||||||||||||||
Nama anak |
| ||||||||||||||||||
Kekerabatan | |||||||||||||||||||
Kerabat marga | |||||||||||||||||||
Turunan |
| ||||||||||||||||||
Matani ari binsar | Simbolon | ||||||||||||||||||
Asal | |||||||||||||||||||
Suku | Batak | ||||||||||||||||||
Etnis | Batak Toba | ||||||||||||||||||
Daerah asal | Urat, Samosir |
Pandiangan (Surat Batak: ᯇᯉ᯲ᯑᯪᯀᯝᯉ᯲) adalah salah satu marga Batak Toba. Leluhur marga Pandiangan adalah Si Raja Humirtap, yang berasal dari Urat, Samosir.
Asal
Menurut Tarombo Batak, Pandiangan merupakan anak ketiga dari Siraja Lontung dengan Siboru Pareme. Pandiangan lahir dan dibesarkan di Sabulan, daerah tepian Danau Toba di Samosir.
Kemudian salah satu keturunannya bernama Raja Humirtap pindah ke Urat, di bagian barat Pulau Samosir, Hanya dari keturunan Raja Humirtap inilah yang kemudian bermarga Pandiangan.
Tarombo (Silsilah)
Raja Lontung | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Toga Sinaga | Tuan Situmorang | Toga Pandiangan Boru Sagala | Toga Nainggolan | Toga Simatupang | Toga Aritonang | Toga Siregar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Datu Ronggur Boru Sagala | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Guru Sarangbanua Boru Sagala | Guru Solandason Boru Naibaho | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Punguten Sori Boru Kombih | Raja Amparhutala Boru Simbolon | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Solin Boru Maharaja | Raja Humirtap (Pandiangan) Boru Simbolon | Toga Samosir (Raja Sonang) Boru Sitindaon | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kubu Boru Tumanggor | Raja Pande | Tuan Suhut (Suhutnihuta) | Toga Gultom Boru Sitindaon | Toga Sidari (Samosir) | Toga Pakpahan Boru Sitindaon | Toga Sitinjak Boru Sitindaon | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Raja Hembar Boru Nahampun | Gaja Nabontar | Partaon Ombun | Ompu Pangebar | Sahang Barita | Siturangke | Sitangkubang | Raja Bolon (Rumabolon) | Raja Surung (Rumasurung) | Raja Sidari II (Rumasidari) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Miskar Dipamiskaran Boru Maharaja | Barita Monang | Guru Tumandangan | Tora Panaluan | Tuan Sinomba | Tampuk Nabolon | Sidebata | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kulit Nipane | Rahat Nipane | Raja Minar | Raja Napodu | Raja Parhoris (Harianja) Boru Sirait | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sebayang | Mahala | Majanggut | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Macendeh Didelleng | Macendeh Ninangka | Macermin Dilai Mayang | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Patobing (Raja Enggang) | Raja Lambing | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pinem | Sebayang | Raja Lele (Selian) | Raja Adeh (Selian) | Raja Kaye (Selian) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dongan tubu (Kekerabatan)
Tanah Pakpak
Menurut tarombo marga Pandiangan, salah seorang keturunan Toga Pandiangan bernama Ompu Guru Sarang Banua pindah ke wilayah Tanah Pakpak, yakni di Siempat Rube. Kemudian menikah dengan boru Sagala lalu melahirkan seorang putra bernama Punguten Sori.
Menurut cerita rakyat Pakpak Simsim, Pungeten Sori menikah dengan beru Kombih yang merupakan seorang perempuan yang sudah dua kali menikah dan dua kali ditinggal mati oleh suaminya (Janda) dan sudah memiliki 2(dua) orang putra bernama Padang dan Berutu.
Dari hasil hubungan Punguten Sori dengan beru Kombih tersebut kemudian mempunyai seorang putra yang dinamai Solin, keturunannya tersebut kemudian hari menjadi marga Solin.
Tanah Singkil
Sebagian keturunan Solin yang berpindah ke Tanah Singkil menurunkan marga Sulin
Tanah Karo
Salah satu keturunan Solin yang bernama Macendeh Ni Nengke bekelana ke tanah Karo kemudian memiliki 2 anak yakni, Patobing dijuluki Raja Enggang dan Raja Lambing.
Raja Enggang mempunyai seorang putra yang bernama Pinem, Keturunannya bermarga Pinem Jaren. Raja Lambing juga mempunyai seorang putra bernama Sebayang, keturunannya bermarga Sebayang.
Tanah Alas
Raja Lambing kemudian hari berkelana ke tanah Alas. Menurut Sejarah Alas, Raja Lambing bermukim di Batubulan lalu mempunyai tiga putra yang bernama Raja Lele, Raja Adeh, Raja Kaye. Ketiga putranya inilah, yang menjadi Raja di di Tanah Alas. Keturunan Raja Lele, Raja Adeh dan Raja Kaye bermarga Selian.
Sebagian keturunan Pinem yang berpindah ke Tanah Alas menurunkan marga Pinim.
Tanah Kluet
Sebagian keturunan Raja Lambing yang berpindah ke tanah Kluet tetap bermarga Selian.
Sebagian Keturunan Raja Enggang yang berpindah ke tanah kluet tetap bermarga Pinem.
Pangituai (Tokoh)
Beberapa tokoh yang bermarga Pandiangan, di antaranya adalah:
Referensi
Pranala luar
- https://www.obatak.id/2015/03/sejarah-toga-pandiangan.html?m=1
- https://www.obatak.id/2015/03/tugu-toga-pandiangan.html?m=1
- https://www.sigotom.com/2020/01/silsilah-marga-pandiangan-dan-sejarah.html?m=1 Diarsipkan 2022-04-22 di Wayback Machine.