Lompat ke isi

Sejarah lisan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sejarah narasi (bahasa Inggris: oral history) para ilmuwan Eropa sejak dua abad berselang sangat memandang tinggi penggunaan dokumen sebagai dasar penelitian karena dokumen dianggap dapat mengungkapkan keabadian serta kekinian yang dapat dirangkul, diinterpretasi dan dieksplanasi sehingga timbul pameo no documents, no history sikap pandangan ini berangsur-angsur berubah karena sebetulnya menutup pintu terhadap mayoritas penduduk dunia yang tidak terdokumentasi, yang lahir, hidup, dan matinya tidak tercatat. kebanyakan berasal dari sejarah masyarakat yang terjajah, yang tidak berdaya, buruh, wanita, anak-anak, dan etnis minoritas, jarang muncul dalam sumber tertulis. dalam perkembangan dengan ditemukan teknologi rekaman dan berkembangnya penelitian lisan serta pemanfaatannya oleh para sejarawan, mereka yang diam itu telah diberi suara dan dengan demikian dapat ikut berbicara mengenai masa lampau.

Pranala luar