Lompat ke isi

Gereja Jemaat Pentakosta Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 Februari 2010 10.00 oleh Arnold Besauw (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'thumb|120px|Logo '''Jemaat Pentakosta di Indonesia''', disingkat '''JPI''', adalah salah satu sinode gereja di Indonesia yang bernaung di...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Berkas:Logo JPI.jpg
Logo

Jemaat Pentakosta di Indonesia, disingkat JPI, adalah salah satu sinode gereja di Indonesia yang bernaung di bawah Persekutuan Kerjasama Antar Gereja-gereja di Indonesia (PEKAGI). Selain PEKAGI, JPI juga merupakan anggota dari Jaringan Global Kristen Indonesia (JGKI). dalam bahasa Belanda disebut Vereninging De Pinkstergemeente In Nederlandsch Oost Indie.

Sejarah pendirian

Pada 19 Maret 1923, Rev. W.V. Loon (yang juga dikenal sebagai Oom Van Loon) dan rekan-rekannya membentuk sebuah organisasi persekutuan kegerejaan baru bernama Vereninging De Pinkstergemeente In Nederlandsch Oost Indie (Jemaat Pentakosta di Hindia Timur Belanda)atau Jemaat Pentakosta di Indonesia (JPI). Gereja ini diakui oleh Pemerintah sebagai organisasi gereja berbadan hukum Pada tahun 1923, tepatnya pada tanggal 19 Maret 1923 di Cepu berdiri Vereninging De Pinkstergemeente In Nederlandsch Oost Indie (Jemaat Pentakosta di Hindia Timur Belanda). Dan pada tanggal 30 Maret 1923, badan tersebut mendapat SK Gubernur Hindia Belanda dengan Badan Hukum No. 2924, tertanggal 4 Juni 1923 di Cipanas, Jawa Barat, serta diakui sebagai Kerkgenootscap (Badan Gereja) dengan Beslit No. 33, Staatblad No. 368.


Pada awalnya dengan pelayanan missi dari Weenink Van Loon telah menjangkau banyak masyarakat terutama orang Eropa Belanda juga orang Indonesia keturunan Eropah dan pribumi. Pimpinan De bond Van Evangelistie berpusat di Bandung, salah satu pengikutnya yang setia Moeke Wynen. Weenink Van Loon juga adalah Hoofd On-derwyzer (Kepala Sekolah), persekutuan yang bernama ‚’’De Bond Voor Evangelistie’’ yang membentuk suatu yayasan” De Zendings Vereeniging”. Yayasan ini mengelola/mengasuh sebuah sekolah Kristen yakni Hollands Chineesche school met de Bijbel, sebagai pimpinan Sekolah ditunjuk Wenink Van Loon, mereka dengan semangat berkobar untuk mewujudkan amanat Tuhan mereka melayani mereka yang terhilang di Indonesia.

Kemudian Johanes Thiessen, John Bernard dari Liverpool, Inggris yang telah menerima pelayanan dengan manivestasi Roh Kudus seperti hari pentakosta di kristen mula-mula maka saat di Indonesia ia mengalami penolakan mayarakat kristen yang belum memahami pentakosta itu sebabnya ia kemudian bergabung dengan Wenink van Loon meminta perlindungan pelayanan mereka yang memiliki perbedaan dengan kebiasaan protestan dan hanya Wenink Van Loon pimpinan De Bond Voor Evangelistie yang memahami dan menerima mereka dengan sukacita.

Di Kota Temanggung terdapat pula yayasan Zwakzinhigenzorg yg disponsori oleh Pa Van Steur. Yayasan tersebut bergerak di bidang penampungan anak-anak terlantar yang mempunyai sebuah Panti Asuhan yang pimpinannya adalah suster M A Van Alt, mereka adalah simpatisan Pentakosta yang diperkenalkan oleh John Bernard.

Ibu Moeke Wynen salah seorang yang aktif pada organisasi Vrije Evangelisatie Bond, dan dialah memperkenalkan Rev C E Grosbeck dan Rev DR Van Klaveren penginjil dari Seatle USA ini pada organisasi tersebut. De bond Voor Evangelisatie berpusat di Bandung dan pimpinannya adalah antara lain Wenink Van Loon. Wenink Van Loon pimpinan De bond Van Evangelistie dari Bandung kemudian pergi ke Cepu dan mengadakan kebaktian pada tanggal 29 Maret 1923 bersama Rev Johannes Thiesen. Yang hadir dalam ibadah tersebut sebagian besar adalah pimpinan dan karyawan BPM Cepu dan keluarga mereka diantaranya SIP Lumoindong, Tn Agust Kops, Tn Win Vincentie, dan lainnya. Kemudian keesokan harinya adalah hari Jumat Agung (Goede Vrijdag) Tanggal 30 Maret 1923 diumumkan akan diadakan baptisan air di daerah pasar sore. Jumlah yang dibaptis pada waktu itu adalah 13 jiwa yang nama-nama mereka sbb: Jan Jeckel, Ny Jeckel, tn F G van Gesel, Ny van Gesel, Ch C De Vriew, Tn Frits Salem Lumoindong, Tn Win Vincentie, Ny Vincentie, Tn Agust Kops, Corie Eiderbrink, Anton Leterman, Tn Sambow Ignatius Paulus Lumoindong, Ny SIP Lumoindong Vincentie. Mereka dibaptis oleh Pdt Thiessen dan Pdt Groesbeck, dalam kebaktian Kebangunan Rohani di Cepu Tanggal 29-30 Maret 1923 itu terjadi pemenuhan Roh Kudus pada mereka yang mengikuti Kebaktian dan acara pembaptisan air. Papa Thiessen dan Wenink Van Loon kembali ke Bandung dan meneruskan pelayanan disana. Sedangkan dari Cepu Api Pentakosta terus menjalar dengan disertai kuasa dan mukjizat – mukjizat ke Surabaya dan hampir seluruh Jawa, Minahasa.


Pada tahun 1921, Pendeta W.H. Offiler dari Bethel Pentecostal Temple Inc., Seattle, Washington, Amerika Serikat, mengutus dua orang misionarisnya ke Indonesia, yaitu Pdt. Van Klaveren dan Groesbeek, orang Amerika keturunan Belanda. Bulan Maret 1921 kedua penginjil dari,” Bethel Tempel” dari Seatle Amerika Serikat yakni Rev C E Grosbeck dan Rev DR Van Klaveren, keduanya membawa serta keluarganya. Mereka tiba di pelabuhan Batavia dengan menumpang KM Suwa Maru pada bulan Maret 1921.

Langsung menuju ke Denpasar Bali, pada mulanya mereka memberitakan Injil di Bali, tapi waktu itu oleh pemerintah Hindia Belanda menyatakan bahwa Pulau Bali tertutup untuk penginjilan sebab Pulau Bali telah dijadikan sebagai pulau wisata untuk menarik para pelancong dari luar negeri supaya boleh meningkatkan pendapatan keuangan dari pemerintah yang ada. Oleh karena itu kedua penginjil tadi tidak dapat berbuat banyak sekalipun sempat memberitakan injil di pulau dewata ini tapi hasilnya tidak menggembirakan, sekalipun raja Bali sempat mengalami mujizat Tuhan Yesus. Dan pada bulan Desember 1922 keduanya berangkat menuju ke Surabaya. Sedangkan Rev Groesbeck tetap di Surabaya dan giat mengadakan penginjilan (Camp Meetings) dan kebanyakan yang hadir di dalam camp meeting itu adalah pemuda-pamuda berdarah campuran Belanda Indonesia. (Ambon, Minahasa, Timor). Kemudian Rev Groesbeck bertemu dengan Rev Van Gesel seorang karyawan BPM di Cepu. F.G. Van Gessel, seorang Kristen Injili yang bekerja pada Perusahaan Minyak Belanda Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM). Van Gessel pada tahun sebelumnya telah bertobat dan menerima hidup baru dalam kebaktian Vrije Evangelisatie Bond yang dipimpin oleh Pdt. C.H. Hoekendijk (ayah dari Karel Hoekendjik). Dan mereka bersama-sama bergabung pada persekutuan De Bond Voor Evangelisatie. Di Surabaya Van Klaveren dan Groesbeek, berbagi tugas pelayanan, Rev R Van Klaveren menuju Jakarta dan melayani dengan Rev.J Thiessen.

Groosbeek kemudian menetap di Cepu dan mengadakan kebaktian bersama-sama dengan Van Gessel. Sementara itu, Van Klaveren pindah ke Lawang, Jawa Timur.

Januari 1923, Nyonya Van Gessel sebagai wanita yang pertama di Indonesia menerima Baptisan Roh Kudus dan demikian pula dengan suaminya beberapa bulan setelahnya.

Tanggal 30 Maret 1923, pada hari raya Jumat Agung, Groesbeek mengundang pimpinan pelayanan Rev. Weenink Van Loon dari Bandung dalam rangka pelayanan baptisan air pertama kalinya di Jemaat Cepu ini, Rev. Weenink Van Loon mengajak Rev. J. Thiessen. Pada hari itu, lima belas jiwa baru dibaptiskan.

Dalam kebaktian-kebaktian berikutnya, bertambah-tambah lagi jemaat yang menerima Baptisan Roh Kudus, banyak orang sakit mengalami kesembuhan secara mujizat. Karunia-karunia Roh Kudus dinyatakan dengan ajaib di tengah-tengah jemaat itu.

Inilah permulaan dari gerakan Pentakosta di Indonesia. Berempat, Van Klaveren, Groesbeek, Van Gessel, dan Pdt. J. Thiessen, berempat merupakan pionir dari "Gerakan Pentakosta" di Indonesia.

Kemudian Groesbeek pindah ke Surabaya, dan Van Gessel telah menjadi Evangelis yang meneruskan memimpin Jemaat Cepu.

April 1926, Groesbeek dan Van Klaveren berpindah lagi ke Batavia (Jakarta).


Frits Lumoindong dan kakaknya Sambow I Paul Lumoindong merupakan jemaat Pinkster yang mula-mula dibabtis bersama sepuluh orang yang lain. Mereka jemaat buah pelayanan pertama dari keluarga dari Pdt. Kornelius E. Groesbeek/Groesbeek Cornelis, Pdt.George Frederick van Gessel.

F.G. van Gessel melepaskan jabatan dengan gaji tinggi posisi (fl. 800, -) di Batavia Petroleum Company (Shell) ke bawah untuk sepenuhnya berbakti kepada Injil. Sebelum akhir tahun, sebenarnya jumlah pengunjung meningkat menjadi 50 orang. Masyarakat terutama terdiri dari Belanda dan berbahasa Belanda Indo. Pentakosta kecil masyarakat di Cepu yang mengalami tekanan berat. Mereka mengejek dan difitnah. Diidentifikasi sebagai murtad dan menyesatkan. Pendeta Hoekendijk menekankan bahwa bahkan Kuat Community Pinkster Cepu, dan mukjizat yang terjadi. Namun, oleh pekerjaan Tuhan yang luar biasa diperlukan waktu tiga bulan kemudian pada Maret 30, 1923 sebuah peristiwa besar bahwa salah satu tonggak pertama dalam sejarah Pentakosta di Indonesia. Benih Penuh Injil sejak Maret 1921 ditaburkan dengan air mata di Bali, mulai berbuah dengan air baptisan untuk pertama 13 orang ke Pasar Sore Square di Cepu. Baptisan ini dilakukan oleh Rev. Kornelius E. Groesbeek, yang dibantu oleh Rev. J. Thiessen, seorang misionaris dari Belanda. Di antara ini 13 itu F.G. dari Gessel dan istrinya, S.I.P. Lumoinding dan istrinya dan Agust Kops. Antara tahun 1923-1928 dari gereja di Cepu tidak kurang dari 12 hamba Tuhan yang menerima Baptisan pertama di Indonesia yang menyebarkan injil ke Sumatra, Jawa, Sulawesi dan Maluku. Di antara mereka: Pdt.F.G. Van Gessel, Pdt.S.I.P. Lumoindong, dan adiknya Pdt.Frits Salem lumoindong, Pdt W. Mamahit, Pdt.RO Mangindaan, August Kops (mertua SIP Lumoindong), Vicentie.

FS Lumoindong membuka sidang wonosobo, Randublatung dan beberapa sidang di Jawa, sebelum menjadi gembala ia membantu para perintis sidang di Sulawesi Utara diantaranya Pdt.Runtuwailan dan pelayanan di Minahasa dengan suport dana pelayanan bagi hamba-hamba Tuhan dan pembangunan tempat ibadah.


Sementara Van Gessel meletakkan jabatannya sebagai Pegawai Tinggi di BPM dan pindah ke Surabaya untuk memimpin Jemaat Surabaya.

Jemaat yang dipimpin Van Gessel itu bertumbuh dan berkembang pesat dengan membuka cabang-cabang di mana-mana, sehingga mendapat pengakuan Pemerintah Hindia Belanda dengan nama “De Pinksterkerk in Indonesia” (sekarang Gereja Pantekosta di Indonesia).

Pada 1932, Jemaat di Surabaya ini membangun gedung Gereja dengan kapasitas 1.000 tempat duduk (gereja yang terbesar di Surabaya pada waktu itu).

Tahun 1935, Van Gessel mulai meluaskan pelajaran Alkitab yang disebutnya “Studi Tabernakel”.

Gereja Bethel Pentecostal Temple, Seattle, kemudian mengurus beberapa misionaris lagi. Satu di antaranya yaitu, W.W. Patterson membuka Sekolah Akitab di Surabaya (NIBI: Netherlands Indies Bible Institute). Sesudah Perang Dunia II, para misionaris itu membuka Sekolah Alkitab di berbagai tempat.

Pdt P. Lumoindong pimpinan pusat JPI menjadi penggerak kebangkitan Pinkstergemeente Indonesia era sesudah kemerdekaan Indonesia melayani JPI Manado dibantu oleh istrinya Pdt Emma A Lumoindong, Pdt G Wuindatu R. Pada tahun 1991, Pdt P. Lumoindong berpulang ke Rumah Bapa pada tanggal 22 Oktober 1991, meninggalkan istrinya tercinta. Ia meninggalkan visi Misionar JPI bagi generasi berikutnya.

Pengakuan Iman

Pengakuan Iman Jemaat Pentakosta Indonesia

Aku percaya bahwa:
Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman Tuhan yang diilhamkan oleh Roh Kudus.
Tuhan yang Maha Esa itulah Yhwh Elohim dari Abraham, Elohim Ishak, Elohim Yakob, Tuhan Tritunggal yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus, tiga Pribadi di dalam satu.
Yesus Kristus adalah anak Elohim yang tunggal dilahirkan oleh perawan Maria yang dinaungi oleh Roh Kudus, bahwa Yesus telah disalibkan, mati, dikuburkan dan dibangkitkan pada hari yang ketiga dari antara orang mati, bahwa Ia telah naik ke Surga dan duduk di sebelah kanan Elohim Bapa sebagai Tuhan, Juruselamat dan Pengantara kita.
Semua manusia sudah berdosa dan kehilangan kemuliaan Elohim sehingga harus bertobat dan berpaling kepada Elohim untuk menerima pengampunan dosa.
Pembenaran dan kelahiran baru terjadi karena iman di dalam darah Yesus Kristus yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Setiap orang yang bertobat harus dibaptis secara selam dalam Nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, yaitu dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Penyucian hidup adalah buah kelahiran baru karena percaya dalam darah Yesus Kristus yang dikerjakan oleh kuasa Firman Elohim dan Roh Kudus, karena itu kesucian adalah asas dan prinsip hidup umat Kristen.
Baptisan Roh Kudus adalah karunia Tuhan untuk semua orang yang telah disucikan hatinya; tanda awal baptisan Roh Kudus adalah berkata-kata dengan bahasa roh sebagaimana diilhamkan oleh Roh Kudus.


Orang percaya Tuhan menerima pembasuhan kaki sebagai tanda mengikuti keteladanan Kristus.
Cara hidup jemaat mula-mula para rasul sebagai contoh mengikuti keteladanan Kristus yang memelihara janda-janda miskin dan jemaat yang miskin dengan membagi pemberian yang diterima para rasul sehingga jemaat tidak berkekurangan menjadi teladan yang harus diikuti gereja masa kini.
Orang mati percaya Tuhan dibangkitkan diberi mahkota kemenangan dan hidup kekal sedangkan Orang mati tidak percaya Tuhan menerima hukuman selama-lamanya.

Badan Pekerja Sinode

Kegiatan sehari-hari Sinode dipimpin oleh "Pengurus Pusat Sinode" (PPS) yang terdiri atas Ketua Umum dan beberapa ketua, Sekretaris Umum dan beberapa sekretaris, Bendahara Umum dan beberapa bendahara, serta Ketua-Ketua Departemen.

Ketua Umum Sinode JPI untuk periode kerja 2009-2015 adalah Ps. D.D.S.Lumoindong Sekretaris Umum dijabat oleh Ps. H. Bachry, dan Bendahara Umum dijabat oleh Ps. E.Antou.

Departemen-departemen yang membantu dalam BPH adalah Departemen Theologia, Departemen Pendidikan, Departemen Wanita, Departemen Pemuda dan Anak, Departemen Media dan Litbang, Departemen Pekabaran Injil, Departemen Misi, Departemen Pelayanan Masyarakat, Departemen Hukum dan Advokasi, Departemen Gereja dan Masyarakat, Departemen Usaha dan Dana, dan Departemen Hubungan Luar Negeri.

Sekolah Teologi

Untuk melengkapi pemahaman akan Firman Tuhan, maka Sinode Jemaat Pentakosta Indonesia (JPI mempunyai Lembaga Pendidikan Theologi yang berada di Manado dengan nama Misionary Pentakosta. Misionary Pentakosta Manado.

Sinode Baru

JPI yang merupakan sinode yang lahir mula-mula, maka dari tubuh Sinode JPI lahir beberapa sinode-sinode baru yang memisahkan diri, di antaranya:

  1. GGP Pinksterbeweging
  2. Gereja Pantekosta Pinksterkerk
  3. Gereja Utuan Pentakosta Pinkster Zending

Pranala luar


Arnold Besauw (bicara) 10:00, 6 Februari 2010 (UTC)