Lompat ke isi

Kerajaan Jambu Lipo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 18 Februari 2010 13.47 oleh Chatti (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '''Kerajaan Jambu Lipo'' adalah sebuah kerajaan yang terdapat di Kabupaten Sijunjung sekarang, terletak di Kecamatan Lubuk Tarok. ==Asal usul== Nama Jambu Lipo berasa...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kerajaan Jambu Lipo adalah sebuah kerajaan yang terdapat di Kabupaten Sijunjung sekarang, terletak di Kecamatan Lubuk Tarok.

Asal usul

Nama Jambu Lipo berasal dari hasil perjanjian Rajo Tigo Selo dengan pusat pemerintahan Kerajaan Minang Kabau di Pagaruyung sebagai pusek Jalo Kumpulan Ikan, yang tidak boleh saling melupakan dengan asal kata JAN BU LUPO yang berarti jangan ibu lupa dengan Kerajaan yanga ada di rantau. Semula dengan pusat Pemerintahan Kerajaan berada di bukit Jambu Lipo dan pada kurun waktu Raja ke IV yang bernama Buayo Kumbang bersama Pembesar lainnya mengadakan perundingan terhadap pertentangan Putih Mengenang yang di sepakati untuk memindahkan pusat Pemerintahan ke Nagarian Lubuk Tarok dan di sinilah di bangun Istana Kerajaan, Rumah Gadang para Raja, Makam Raja-raja, Rumah Panglimo dan Bangunan Kerajaan Lainnya.

Sejarah

Kerajaan Jambu Lipo merupakan salah satu cabang Kerajaan Pagaruyung yang berada di rantau, berdiri pada awal abad X dengan raja pertamanya bernama Dungku Dangaka dan kemudian lebih populer disebut Rajo Alam. Susunan Pemerintah Kerajaan Jambu Lipo sama dengan Kerajaan Pagaruyung yang dipakai oleh Rajo Tigo Selo. Masing-masing Rajo Alam dengan gelar Rajo Tan ameh, Rajo Ibadat dengan gelar Bagindo Sutan Majo Indo dan Rajo Adat dengan gelar Bagindo Tan Putiah. Masing-masing Rajo ini mempunyai fungsi yang berbeda dan selalu bersatu dalam menjalankan tugas-tugas Kerajaan.

Nama Jambu Lipo berasal dari hasil perjanjian Rajo Tigo Selo dengan pusat pemerintahan Kerajaan Minang Kabau di Pagaruyung sebagai pusek Jalo Kumpulan Ikan, yang tidak boleh saling melupakan dengan asal kata JAN BU LUPO yang berarti jangan ibu lupa dengan Kerajaan yanga ada di rantau. Semula dengan pusat Pemerintahan Kerajaan berada di bukit Jambu Lipo dan pada kurun waktu Raja ke IV yang bernama Buayo Kumbang bersama Pembesar lainnya mengadakan perundingan terhadap pertentangan Putih Mengenang yang di sepakati untuk memindahkan pusat Pemerintahan ke Nagarian Lubuk Tarok dan di sinilah di bangun Istana Kerajaan, Rumah Gadang para Raja, Makam Raja-raja, Rumah Panglimo dan Bangunan Kerajaan Lainnya.

Pranala Luar