Lompat ke isi

Kabupaten Jombang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 31 Mei 2005 09.00 oleh Meursault2004 (bicara | kontrib) (Sudah rapi)

Jombang adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur. Ibukotanya ialah Jombang Kota. Luas wilayah Kabupaten Jombang 1.159,50 km² dengan populasi 1,2 juta jiwa (2003). Sebagian besar wilayah jombang, 42,2 persen wilayahnya adalah daerah persawahan, letaknya di bagian tengah kabupaten dengan ketinggian 25-100 meter di atas permukaan laut. Lokasi itu ditanami padi serta palawija seperti jagung, kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau.

Saat ini kabupaten Jombang dipimpin oleh Suyanto.

Data-data dasar

Sejarah Singkat Kabupaten Jombang

Jombang termasuk Kabupaten yang masih muda usia, setelah memisahkan diri dari gabungannya dengan Kabupaten Mojokerto yang berada di bawah pemerintahan Bupati Raden Adipati Ario Kromodjojo, yang ditandai dengan tampilnya pejabat yang pertama mulai tahun 1910 sampai dengan tahun 1930 yaitu : Raden Adipati Ario Soerjo Adiningrat.

Menurut sejarah lama, konon dalam cerita rakyat mengatakan bahwa salah satu desa yaitu desa Tunggorono (barat Kota Jombang), merupakan gapura keraton Majapahit bagian Barat, sedang letak gapura sebelah selatan di desa Ngrimbi, dimana sampai sekarang masih berdiri candinya. Cerita rakyat ini dikuatkan dengan banyaknya nama-nama desa dengan awalan "Mojo" (Mojoagung, Mojotrisno, Mojolegi, Mojowangi, Mojowarno, Mojojejer, Mojodanu dan masih banyak lagi).

Salah Satu Peninggalan Sejarah di Kabupaten Jombang Candi Ngrimbi, Pulosari Bareng. Bahkan di dalam lambang daerah Jombang sendiri dilukiskan sebuah gerbang, yang dimaksudkan sebagai gerbang Mojopahit dimana Jombang termasuk wewenangnya. Suatu catatan yang pernah diungkapkan dalam majalah Intisari bulan Mei 1975 halaman 72, dituliskan laporan Bupati Mojokerto Raden Adipati Ario Kromodjojo kepada residen Jombang tanggal 25 Januari 1898 tentang keadaan Trowulan (salah satu onderdistrict afdeeling Jombang) pada tahun 1880.

Sehingga kegiatan pemerintahan di Jombang sebenarnya bukan dimulai sejak berdirinya (tersendiri) Kabupaten jombang kira-kira 1910, melainkan sebelum tahun 1880 dimana Trowulan pada saat itu sudah menjadi onderdistrict afdeeling Jombang, walaupun saat itu masih terjalin menjadi satu Kabupaten dengan Mojokerto. Fakta yang lebih menguatkan bahwa sistem pemerintahan Kabupaten Jombang telah terkelola dengan baik adalah saat itu telah ditempatkan seorang Asisten Resident dari Pemerintahan Belanda yang kemungkinan wilayah Kabupaten Mojokerto dan Jombang Lebih-lebih bila ditinjau dari berdirinya Gereja Kristen Mojowarno sekitar tahun 1893 yang bersamaan dengan berdirinya Masjid Agung di Kota Jombang, juga tempat peribadatan Tridharma bagi pemeluk Agama Kong hu Chu di kecamatan Gudo sekitar tahun 1700.

Konon disebutkan dalam ceritera rakyat tentang hubungan Bupati Jombang dengan Bupati Sedayu dalam soal ilmu yang berkaitang dengan pembuatan Masjid Agung di Kota Jombang dan berbagai hal lain, semuanya merupakan petunjuk yang mendasari eksistensi awal-awal suatu tata pemerintahan di Kabupaten Jombang .

Kota Jombang adalah tempat lahir dari KH Abdurrahman Wahid, mantan Presiden Indonesia. Juga tempat kelahiran tokoh terkenal Indonesia lainnya seperti intelektual Islam, Dr. Nurcholish Madjid (Cak Nur), budayawan Emha Ainun Nadjib (dikenal Cak Nun).


Seluk Beluk Jombang

Untuk menuju Jombang, diperlukan dua jam perjalanan dari Surabaya, Jombang memiliki sekolah-sekolah yang berkualitas, meskipun jumlahnya sedikit. Lulusan SMU Negeri 2 Jombang tahun 2004, M. Burhanuddin, memperoleh hasil ujian akhir nasional tertinggi di tingkat Jawa Timur untuk bidang IPA. Dan peringkat IPS no 7 juga diperoleh SMU Negeri 2 Jombang. Terdapat juga SMU Darul Ulum Peterongan, yang menjadi saingan berat SMU Negeri 2. Di level nasional, kedua SMU ini tidak bisa diremehkan.

Tidak terdapat pusat perdagangan yang unuk ataupun obyek wisata, membuat Jombang sering ditinggalkan penduduknya seusai kuliah (kebanyakan ke Surabaya/Malang). Meskipun begitu, Jombang memiliki daya tarik sebagai kota yang damai dengan tingkat kriminalitas amat rendah, juga udara dan air yang relatif bersih dan murah dibanding Surabaya. Ini menyebabkan ada banyak komuter dari Jombang yang bekerja atu kuliah di Surabaya, memanfaatkan kemudahan fasilitas hidup di Jombang dan kelengkapan pilihan universitas maupun tempat kerja di Jombang.

Jombang dikenal juga sebagai kota santri karena banyaknya sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di seluruh wilayahnya. Bahkan ada pameo yang mengatakan Jombang adalah pusat dari pondok pesantren di tanah Jawa karena hampir seluruh pendiri pesantren pasti pernah berguru di Jombang. Pondok Pesantren yang terkenal adalah Tebuireng, Denanyar, dan Tambah Beras.

Daftar Daerah Tingkat II