Lompat ke isi

Melody Kota Rusa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Melody Kota Rusa
Poster Film
SutradaraIrham Acho Bahtiar
ProduserIwan Trilaksana Bahtiar
PemeranSpikdion Baransano, Vicky Egu Yosep
Penata musikArnold Sisham
SinematograferAan Riyanto
DistributorMerauke Enterprice Production
Tanggal rilis
bulan Mei 2010
Negara Indonesia
BahasaIndonesia dialeg Muting, Merauke

Film komersil pertama yang dibuat di kota merauke ini, dibuat oleh 2 bersaudara putra kelahiran Muting sebuah desa kecil didaerah perbatasan RI - PNG wilayah Kab. Merauke, Iwan memproduseri film ini sedangkan aco sebagai sutradaranya. Aco yang juga lulusan Institut Kesenian Jakarta jurusan film ini selama ini dalam 15 tahun terakhir, telah banyak menggarap film televisi, sinetron serta iklan iklan di jakarta. Dan kali ini ia tertarik untuk kembali ke tanah kelahirannya untuk mengangkatnya kedalam sebuah film layar lebar.

Sebelumnya, beberapa film pendek yang pernah dibuatnya di tanah papua telah masuk dibeberapa festival film. Itulah yang membuat semangat mereka untuk melahirkan sebuah karya film panjang yang kali ini digarap serius. Dibawah bendera ME production milik iwan sang adik.

Karena keduanya lahir di muting, Itulah makanya, sebagian isi kisah di film ini adalah refleksi memorial dari kenangan masa kecil mereka sewaktu di muting dulu. Sehingga dalam film ini kita akan melihat ada beberapa tradisi yang saat ini sudah mulai jarang atau bahkan tidak pernah dimainkan lagi, seperti yosim dll. Film ini juga memadukan antara musik dan film. Sehingga diharapkan penonton yang menikmati film ini dapat menikmati 2 hiburan sekaligus yaitu musik dan film. Musik musik yang ditampilkan dalam film inipun digarap dan diciptakan khusus untuk keperluan film ini sehingga tidak akan bisa didapatkan dikaset manapun kecuali di film ini.

Lokasi syuting berkisar di daerah muting dan merauke. 60 persen di muting dan 40 persen di merauke. dan film ini juga beredar dalam bentuk DVD original mulai bulan Mei 2010

banyak symbol symbol kebanggaan papua khususnya merauke yang ditampilkan dan ditonjolkan dalam film melody kota rusa. Contohnya kangguru, rusa, musamus, kasuari, mambruk, batik papua, Persipura dll

dalam film melody kota rusa mengandung banyak sekali unsur komedi disetiap adegannya. Anda dapat menyaksikan banyak sekali adegan yang dibuat berdasarkan cerita cerita mop yang sudah lama beredar dimasyarakat. Kini mop tersebut menjadi hidup karena dimainkan dan bukan hanya sekedar keluar dari mulut saja.

dialeg yang digunakan dalam film melody kota rusa adalah 98 persen dialeg muting merauke. Dialeg ini dibawakan dengan sangat natural. Itulah sebabnya jika nanti film ini diedarkan diluar papua maka akan dilengkapi dengan subtitle bahasa Indonesia dibawah adegannya.

Diharapkan agar film ini dapat memberikan motivasi berkarya buat anak anak Papua khususnya di Merauke. Begitupula sebagai ajang unjuk kemampuan akting mereka bahwa mereka tidak kalah dengan artis artis ibukota.


Pesan Cerita

"Izakod bekai Izakod Kai" {bahasa Muting, Merauke) artinya : Satu hati satu tujuan Keberhasilan sesungguhnya dalam hidup ini adalah ketika kita bisa menyatukan hati dan tujuan kita dalam meraih kesuksesan.

=Tema

Tentang perjuangan beberapa anak muda Marind dan pendatang untuk mengangkat budaya dan derajat hidupnya mereka melalui sebuah kelompok grup musik meskipun mengalami berbagai rintangan dan kegagalan tetapi mereka tetap satu hati satu tujuan.


Sinopsis film “Melody Kota Rusa”

Kanib, Enob, Yosep, Minggus dan Dodi adalah anak anak muda Marind di desa Muting yang punya impian mengangkat lagu lagu Marind kedalam grup musik yang dibentuknya. Berbekal kemampuan mereka selama ini dalam mengiringi lagu lagu Yosim di kampung mereka, mereka tekat tampil dengan alat seadanya di sebuah pertunjukan panggung 17 agustus dikampung mereka. Saat itu drum yang mereka gunakan bahkan terbuat hanya dari kulit rusa. Diluar dugaan ternyata sambutan penonton sangat antusias mengiringi penampilan mereka, sehingga sejak saat itupun mereka lebih percaya diri untuk serius membentuk grup musiknya dengan nama “walef” (sejenis kangguru hutan). Karena terbentur dengan keinginan mempunyai alat musik yang lebih canggih, maka merekapun bertekad berjuang mencari uang guna membeli alat alat musik itu. Itulah sebabnya mereka sampai rela setiap malamnya untuk berburu kulit buaya demi mengumpulkan uang. Di sisi lain, Enob mempunyai hubungan spesial dengan seorang PNS di kantor kecamatan bernama Selvi. Selvi sangat mendukung sekali grup musik mereka. Namun tanpa disangka diam diam Kanib sebenarnya memendam rasa suka pula pada selvi. Inilah yang membuat Kanib lebih banyak sering diam dan mudah tersinggung. Kanib sendiri mengalami depresi berat dirumahnya karena terus menerus di marahin orang tuanya yang menginginkan dirinya lebih baik membantu orang tuanya saja menjaring ketimbang bermain musik.

Suatu ketika Selvi memberikan surprise kepada mereka dengan meminta bantuan Bapak Bupati Merauke secara diam diam. Ternyata Bapak Bupati mengabulkan keinginan mereka dengan memberikan peralatan musik modern yang selama ini mereka impikan. Betapa senangnya mereka sebab kini merekapun bisa berlatih musik dengan peralatan dan sound system yang lebih canggih. Namun kebahagiaan itu rupanya menjadi hilang ketika minggus yang posisinya sebagai drummer mengundurkan diri karena harus mengikuti orang tuanya ke hutan membuat dendeng. Betapa sedihnya para anggota lainnya ketika mengantar kepergian minggus.

Sepeninggal Minggus, Dodi dan Yosep berusaha mencarikan pengganti Drumer mereka. Tanpa disangka mereka bertemu dengan seorang Mas Mas Jawa bernama Mas Suroso. Namun ketika Suroso diajak bergabung ke teman teman lainnya, ternyata keberadaan suroso tidak begitu disukai oleh teman teman lainnya. Mereka merasa suroso bukan orang marin sehingga tidak pantas bergabung di band mereka. Untunglah Suroso berhasil memberikan pernyataan yang membuat mereka terharu bahwa Tidak perlu ada perbedaan sebab hati mereka tetap satu tujuan. Yang berbeda hanyalah warna kulit dan rambut sementara darah mereka tetap sama warnanya. Suroso pun diterima bergabung di grup itu.

Semenjak bergabungnya Suroso, terjadi akulturasi budaya didalam musik mereka. Suroso berhasil memasukkan unsur irama dangdut kedalam lagu lagu mereka sehingga lebih enak didengar. Dan latihan mereka pun menjadi lebih bersemangat setiap harinya.

Suasana hati mereka menjadi senang ketika mendengar sebuah berita bahwa Bapak Bupati Merauke mengundang mereka untuk tampil dalam sebuah pagelaran seni besar di kota Merauke bahkan 3 terbaiknya akan dibuatkan album rekaman. Maka berangkatlah mereka menuju ke kota Merauke untuk menjemput impiannya. Dengan bekal uang yang terkumpul selama ini mereka berhasil tiba di kota merauke dengan penuh perjuangan dijalan.

Namun kembali sebuah musibah menimpa mereka hanya gara gara Dodi dan Yosep yang tukang mabok membuat mereka terlibat sebuah perkelahian besar dipusat Kota Merauke. Uang mereka juga hilang karena dompet Enob jatuh saat berkelahi. Akibat perkelahian itu, mereka semua ditangkap polisi.

Apakah mereka akan berhasil naik panggung di Hasanab Sai dan mewujudkan impian mereka di kota merauke ?

Dan dimanakah tempat yang dimaksud Kota Rusa itu dalam film ini ?

Pranala luar