Lompat ke isi

Ilmu ekonomi politik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 20 April 2010 11.37 oleh 88Santi (bicara | kontrib) (tambahan ekopol)

Ilmu Ekonomi Politik adalah bagian dari ilmu sosial yang berbasis pada dua subdisiplin ilmu, yakni politik dan ekonomi.

Pembelajaran ilmu bersifat interdisiplin,dimana ilmu ini terdiri atas gabungan dua disiplin ilmu dan dapat digunakan untuk menganalisis ilmu sosial lainnya dengan isu-isu yang relevan dengan isu ekonomi politik. Ilmu ini berkembang dari ilmu filsafat.[1]. Kedua ilmu ini awalnya terintegrasi dalam ruang lingkup ilmu kemanusiaan (humaniora).

Ilmu ekonomi dapat membantu manusia dalam menentukan pilihan, karena manusia selalu dikelilingi atau hidup dalam pilihan-pilihan[2]. Ilmu ekonomi dapat terbagi menjadi dua yakni ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi mikro cenderung membahas permasalahan ilmu ekonomi dalam skala kecil, misalnya membahas mengenai proses alokasi sumber daya secara efisien di tingkat individu, perusahaan, dan industri (kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang sejenis). Kemudian ekonomi makro yang membahas permasalah ekonomi dalam lingkup yang lebih besar. Indikator efisiensi Makro, lebih besar dibandingkan mikro. Namun, pada intinya kedua jenis ilmu ini membahas mengenai bagaimana mengalokasikan sumber daya agar yang didapat secara maksimal dengan melibatkan berbagai macam institusi ekonomi yang ada.

Sedangkan definisi ilmu politik juga tidak kalah kompleksnya dengan ilmu tersebut. Joyce Mitchell, dalam bukunya Political Analysis and Public Policy, mengatakan: “ Politik adalah pengambilan keputusan kolektif atau pembuatan kebijakan umum untuk masyarakat seluruhnya”. Sedangkan Karl W. Deutsch berpendapat : Politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum. Lain halnya dengan Harold D. Laswell dalam buku Who Gets What, When and How berpendapat bahwa Politik adalah masalah siapa mendapat apa, kapan, dan bagaimana. Namun, hal yang berkembang sekarang adalah politik adalah cara-cara untuk mendapatkan kekuasaan.

Dalam hal ini, terdapat relevansi antara ilmu ekonomi dan politik. Ilmu ekonomi membahas aspek manusia dengan institusi ekonominya seperti, institusi pasar, aspek konsumsi dan poduksi, investasi, perdagangan keuangan yang kesemua itu bermuara pasar. Sedangkan ilmu politik, membahas fokus kajian tentang kekuasaan , pemerintahan dimana dalam ilmu politik hanya membahas hubungan kekuatan-kekuatan politik dalam bentuk kekuasaan dari institusi-institusi yang ada. Relevansi antara ilmu politik dan ekonomi adalah sama-sama mendasarkan diri pada pilihan dan keuntungan.

Dalam penggunaannya secara tradisional, istilah ekonomi politik dipakai sebagai sinonim atau nama lain dari istilah ilmu ekonomi (Rothschild, 1989). Sedangkan, studi ekonomi politik dinyatakan sebagai analisis ekonomi (ilmu ekonomi) atas suatu negara bangsa (A Dictionary of Economics and Commers, 1966). Kemudian fokus dari studi ekonomi politik itu sendiri – dari mulai fenomena-fenomena ekonomi secara umum bergulir menjadi lebih spesifik ; yakni menyoroti interaksi antara faktor-faktor ekonomi dan faktor-faktor politik. Namun, dalam perkembangan yang berikutnya, istilah ekonomi politik selalu mengacu pada adanya interaksi antara aspek ekonomi dan aspek politik.

Fenomena kekuasaan (politik) yang memaksa karena mereka (ekonomi) mendasarkan pada aksioma individu dan pilihan bebas. Demikian pula, ilmu politik yang tidak mudah untuk menerima prosedur-prosedur deduktif (umum-khusus) ekonomi, yang tampaknya bersikeras untuk mengeksplorasi sebuah dunia imajiner dengan rasionalitas tanpa hambatan, karena dunia ini teramati secara empiris yang penuh dengan konflik, kesalahpahaman, dan pemaksaan. Adanya kelemahan instrumental ini menyebabkan banyak kalangan ilmuwan dari kedua belah pihak – berusaha untuk mempertemukan titik temunya, sehingga para ilmuwan ini berusaha untuk mencoba mengkaji hal ini dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dalam ekonomi politik.

Dalam upaya memaksimalkan studi mengenai ekonomi politik juga tidak boleh terlepas dari sistem ekonomi di negara yang bersangkutan. Setidaknya dalam berbagai barbagai jenis yang ada, terdapat dua sistem ekonomi besar dunia yang dibagi menjadi dua kategori pokok, yakni sistem ekonomi yang berorentasi pasar (ekonomi liberal)dengan sistem ekonomi terencana atau yang lebih dikenal sebagai sistem ekonomi terpusat atau sosialis. Sehingga dalam studi ekonomi politik setidaknya akan ditemui masalah atau pertanyaan yang sama peliknya mengenai bagaimana faktor-faktor politik mempengaruhi kondisi-kondisi sosial ekonomi suatu negara. [3]



Referensi

  1. ^ Rachbini, Didick J.2002. Ekonomi Politik : Paradigma dan Teori Pilihan Publik.Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia. hal 11
  2. ^ [Rahardja, Prathama dkk. 2006. Teori Ekonomi Mikro: Suatu Pengantar. Edisi ketiga (Jakarta: Penerbit FEUI) , hal 1]
  3. ^ [Lane, Jan- Erik et.al. 1994. Ekonomi Politik Komparatif, terj. Jakarta : Raja Grafindo Persada]