Kabel
Kabel dalam bahasa Inggris disebut cable merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat lain.[1]
Kabel seiring dengan perkembangannya dari waktu ke waktu terdiri dari berbagai jenis dan ukuran yang membedakan satu dengan lainnya.[1] Berdasarkan jenisnya, kabel terbagi menjadi 3 yakni kabel tembaga (copper), kabel koaksial, dan kabel fiber optik.[1]
Sejarah Penemuan
Kabel mulai ditemukan saat manusia membutuhkan sebuah alat yang berguna untuk menghubungkan suatu perangkat dengan perangkat lain.[1] Proses penemuan kabel ini tidak sama antara satu jenis kabel dengan kabel lainnya.[1] Penemuan kabel tembaga membutuhkan proses yang paling lama dibanding kabel yang lain, hingga akhirnya berhasil ditemukan sebuah telepon.[1] Penemuan kabel koaksial mengikuti penemuan kabel tembaga.[1] Baru-baru ini, kabel koaksial telah disempurnakan kembali dengan penemuan kabel fiber optik yang sangat tipis dan mampu mentransmisikan sinyal cahaya.[2]
Macam-macam Kabel
Kabel Tembaga
Kabel tembaga terbagi atas UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair).[1] Perbedaan dari keduanya adalah adanya pelindung dan tidak adanya pelindung pada bagian inti konduktornya.[1] Kabel UTP terdiri dari 4 pasang kabel dengan jalinan yang berbeda-beda tiap incinya.[1] Semakin rapat jalinan tersebut, tingkat transimisi dan harganya semakin tinggi.[1] Kabel UTP ini menggunakan konektor RJ-45 yang biasa digunakan untuk Ethernet, ISDN, atau sambungan telepon.[1] Dengan kabel UTP, kita dapat mengirimkan data lebih banyak dibandingkan LAN.[1]
Sedangkan, kabel STP terdiri dari sepasang kabel yang dilindungi oleh timah, dan masing-masing kabel tersebut dibungkus oleh pelindung.[1]
Kabel Koaksial
Kabel koaksial ditemukan oleh Oliver Heaviside.[1] Merupakan kabel yang terdiri dari dua buah konduktor, yaitu terletak di tengah yang terbuat dari tembaga keras yang dilapisi dengan isolator dan melingkar di luar isolator pertama dan tertutup oleh isolator luar.[1] Kabel koaksial memiliki 3 bagian utama, yakni pelindung luar, pelindung berupa anyaman tembaga, dan isolator plastik. [1]
Kabel koaksial memiliki kapasitas pita lebar (bandwith) 10 Mbps dan kapasitas node 30 node.[1]Kabel koaksial sering dipakai sebagai jalur transmisi untuk frekuensi sinyal radio. [1]
Beberapa jenis kabel koaksial:
- Kabel Coaxial RG-62A/U : merupakan kabel berwarna hitam dengan inti berupa kabel serabut.[1] Ukuran kabel ini kurang lebih 0.25 inch (6 mm).[1]
- Thin coaxial cable: merupakan kabel koaksial berdiameter rata-rata 5mm yang berwarna gelap dan banyak digunakan dikalangan radio amatir.[1]
- Thick coaxial cable: merupakan kabel berdiameter rata-rata 12mm dan sering dikenal sebagai yellow cable.[1]
Kabel Fiber Optik
Kabel fiber optik merupakan sebuah kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya. [2] Kabel fiber optik berukuran sangat tipis dan berdiameter sehelai rambut manusia yang saat ini paling banyak digunakan sebagai media transimisi dalam teknologi komunikasi modern.[3]
Bagian-bagian utama serat optik tersebut adalah bagian inti tempat merambatnya gelombang cahaya, lapisan selimut yang mengelilingi bagian inti dengan indeks bias yang lebih kecil, dan lapisan jake yang melindungi bagian inti dan selimut dengan plastik yang elastis.[2] Komponen utama sistem fiber optik terdiri dari transmitter (Laser Diode dan Laser Emmiting Diode), information channel yang berupa serat optik, dan receiver. [1]
Manfaat Kabel
Secara general, kabel memiliki fungsi sebagai media transimisi yang berperan untuk mempercepat penyampaian pesan.[3] Setiap kabel memiliki spesialisasi fungsi yang berbeda-beda.[butuh rujukan] Kabel tembaga seringkali digunakan sebagai penghubung ke jaringan telepon dan Ethernet. [4] Kabel koaksial sering kita gunakan pada televisi dan radio.[3] Sedangkan, kabel fiber optik sering kita gunakan sebagai jalinan penghubung bawah laut (underwater lines) merupakan media transmisi antar samudera, qube, dan video pay per view. [3]
Kelebihan Kabel
Kabel Tembaga
Adapun kelebihan dari kabel tembaga, antara lain[5]:
- Harganya murah
- Instalasinya mudah
- Mudah didapat
- Fleksibel, menggunakan satu medium untuk semua
Kabel Koaksial
Kelebihan[1]:
- Kapasitas bandwith dan jangkauan transmisi yang lebih besar
- Pengiriman informasi lebih cepat
- Lebih murah dari fiber optik
Kabel Fiber Optik
Kelebihan[2]:
- Berukuran tipis
- Dapat mentransmisikan sinyal cahaya
- Kapasitas bandwith dan kecepatan transmisi yang sangat besar, mencapai terabyte
- Mudah untuk dibawa
- Tidak rentan terhadap gangguan frekuensi listrik.
Kelemahan Kabel
Kabel Tembaga
Kelemahan[5]:
- Rentan terhadap gangguan frekuensi listrik dan radio
- Tidak dapat mentransmisikan sinyal cahaya
- Kapasitas bandwith yang kecil
Kabel Koaksial
Kelemahan[1]:
- Sulit dalam instalasinya
- Mengakibatkan masalah dalam koneksi jika kedua ujungnya tidak di ground dengan baik
- Lebih mahal dari kabel tembaga
Kabel Fiber Optik
Kelemahan [2]:
- Harganya mahal
- Sulit dalam penyambungannya
- Konstruksi fiber optik yang lemah.
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z (Inggris) Grant, August E & Meadows, Jennifer H. (eds.) (2008). Communication Technology Update and Fundamental, Eleventh Edition. Boston: Focal Press
- ^ a b c d e Sistem Komunikasi Optik. Diakses 3 April 2010
- ^ a b c d (Inggris) Jones, S., Kovac, R., & Groom F. M. (2009). Introduction to Communication Technologies: A Guide for Non-Engineers. Boca Raton, FL: CRC Press
- ^ (Inggris) Mirabito, M.A.M., & Morgenstern, B.L (2004). New Communication Technology: Applications, Policy, and Impact, Fifth Edition, UK: Focal Press
- ^ a b Straubhaar, Joseph & LaRose, Robert (2004). Media Now: Communications Media in the Information Age. Belmont, CA: Wadsworth.