Lompat ke isi

Disinfektan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 12 Mei 2010 16.34 oleh 24Adrianus (bicara | kontrib) (Klorin)
Cairan disinfektan

Disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman penyakit [1] Pengertian lain dari disinfektan adalah senyawa kimia yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme yang terpapar secara langsung.[2][3] Disinfektan tidak memiliki daya penetrasi sehingga tidak mampu membunuh mikroorganisme yang terdapat di dalam celah atau cemaran mineral.[2] Desinfektan tidak dapat membunuh spora bakteri[4]

Efektivitas

Efektivitas disinfektan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya lama paparan, suhu, konsentrasi, pH, dan ada tidaknya bahan pengganggu.[2] Lama paparan minimum yang efektif bagi proses disinfeksi adalah dua menit, sedangkan suhu optimum disinfektan berkisar antara 21,1-37,8°C.[2] pH merupakan faktor penting dalam menentukan efektivitas disinfektan, misalnya saja senyawa klorin akan kehilangan aktivitas disinfeksinya pada pH lingkungan lebih dari 10[1]. Contoh senyawa pengganggu yang dapat menurunkan efektivitas disinfektan adalah senyawa organic.[2]

Jenis-Jenis

Klorin

Senyawa klorin yang paling aktif adalah asam hipoklorit.[2] Mekanisme kerjanya adalah menghambat oksidasi glukosa dalam sel mikroorganisme dengan cara menghambat enzim-enzim yang terlibat dalam metabolism karbohidrat mikroorganisme.[2] Disinfektan ini cukup banyak digunakan karena harganya tergolong murah, mudah digunakan, dan jenis mikroorganisme yang dapat dibunuh dengan senyawa ini juga cukup luas, meliputi bakteri gram positif dan bakteri negative.[2]Kelemahan dari disinfektan berbahan dasar klorin adalah dapat menyebabkan korosi pada pH rendah, meskipun sebenarnya pH rendah diperlukan untuk mencapai efektivitas optimum disinfektan ini.[2] Klorin juga cepat terinaktivasi jika terpapar senyawa organik.[2]

[5] [6]


Lihat Pula

Referensi

  1. ^ (Inggris)Departemen Pendidikan Nasional Indonesia. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed.4. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  2. ^ a b c d e f g h i j Purnawijayanti HA. 2001. Sanitasi, Higiene, dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan Makanan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
  3. ^ Havard CWH. 1990. Black’s Medical Dictionary 36th edition. USA: Barnes & Noble Books.
  4. ^ Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial: Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
  5. ^ Chandra B. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan, Indonesia: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
  6. ^ Sumawinata N. Senarai Istilah Kedokteran Gigi. Indonesia: Penerbit Buku Kedokteran EGC.