Transistor memori
Memory Transistor yang dikembangkan oleh Hewlett Packard adalah teknologi penyimpanan dan pengolahan data skala atomik yang disebut-sebut dapat menyerupai otak manusia. Meski hingga awal tahun 2010 ini baru diuji coba pada taraf prototype, teknologi ini menjanjikan lompatan besar bagi teknologi penyimpanan data, bahkan membuka kemungkinan terciptanya komputer yang bisa berfikir layaknya manusia.
Konsep dasar Memory Transistor sebenarnya sudah dikemukakan sejak tahun 1971 oleh peneliti dari University of Berkeley bernama Leon O. Chua. Namun baru tahun 2008 teknologi tersebut dikembangkan lagi di laboratorium penelitian Hewlett Packard.
Memory Transistor bekerja dengan cara menerapkan arus listrik untuk memindahkan posisi atom pada sebuah lapisan film titanium dioksida super tipis. Perpindahan atom tersebut, meski hanya pada skala nanometer, akan mengubah tahanan atau resistansi dari media tersebut. Perubahan resistensi itulah yang dapat menghasilkan pola digital 0 atau 1 (on atau off) maupun pola analog untuk membentuk komponen penyimpanan maupun pengolahan data.
Ada banyak kelebihan Memory Transistor dibanding teknologi penyimpanan digital masa kini, seperti flash memory. Pertama, perpindahan atom tetap bertahan meski tidak ada lagi arus listrik, sehingga membuka kemungkinan dibuatnya peralatan irit daya. Kedua, ukuran per unit sangat kecil, yaitu hanya sekitar 3 nanometer, jauh lebih kecil jika dibanding flash memory yang berukuran 30 – 40 nanometer, sehingga dengan ukuran yang sama, media ini mampu menampung data jauh lebih banyak.
Dari sisi performa pun, Memory Transistor hampir menyamai flash memory. Tim peneliti berhasil mengembangkan media ini hingga memiliki kecepatan switching on-off setara dengan transistor silikon konvensional. Disamping itu media ini juga memiliki daya tahan untuk ditulis-baca sebanyak ratusan ribu kali.
Salah satu hal yang utama bahwa Memory Transistor memiliki scaling yang sangat baik, sehingga lebih fleksibel untuk dikembangkan pada masa mendatang. Pada tahun 2013 diharapkan media ini dapat menjadi produk final dan dijual ke pasaran dengan kemampuan penyimpanan sebesar 20 GB per cm2 . Namun mimpi besar para peneliti di Hewlett Packard adalah mengembangkan media tersebut sedemikian rupa sehingga dapat berfikir layaknya manusia.