Lompat ke isi

Saham

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 Mei 2010 18.05 oleh 78christian (bicara | kontrib) (→‎Aplikasi: +sub bab mekanisme perdagangan saham di Indonesia)
Berkas:Surat Saham CV.Sejahtera.jpg
contoh surat saham

Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan.[1] Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) - dengan imbalan uang tunai.[2] Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi.[2] Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar sekunder (secondary market)[3]

Riwayat Saham

Jenis

Ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).[4] Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran karenan memiliki karakteristik hampir sama dengan saham biasa.[5] Biasanya saham biasa hanya memiliki satu jenis tapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan.[4] Saham biasa memiliki beberapa kelas, seperti kelas A, kelas B, kelas C,dan lainnya. Masing-masing kelas dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri dan tidak memiliki arti apa-apa.[4] Berikut adalah karakteristik dari saham biasa dan saham preferen:

Karakteristik

Saham Preferen Memiliki karakteristik:[5][6]

  • Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda
  • Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
  • dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
  • Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk.

Saham Biasa Memiliki karakteristik:[5]

  • Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
  • Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
  • Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja

Kategori -kategori Saham

Bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dikelompokkan menjadi :[1]

  1. Blue chip stocks,saham biasa yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin dalam industrinya, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen
  2. Income stocks,saham suatu emiten dengan kemampuan membayarkan dividen lebih tinggi dari rata-tara dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya
  3. Growth stocks,terdiri dari well-known dan lesser-known
  4. Speculative stocks, saham secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, namun belum pasti
  5. Counter cyclical stocks, saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum

Aplikasi

Masyarakat dapat membeli saham biasa di bursa efek via broker. Di Indonesia, pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 500 lembar atau disebut juga dengan 1 lot.[7] Saham pecahan (tidak bulat 500 lembar) bisa diperjualbelikan secara over the counter.[7] Salah satu tujuan masyarakat untuk membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan cara:[1]

  1. Meningkatnya nilai kapital (capital gain).
  2. Mendapatkan dividen.

Penawaran Saham Perusahaan kepada Masyarakat pertama kali sebelum listing di bursa dinamakan Initial Public Offering (IPO), sedangkan jika sudah listing dan perusahaan ingin menambah saham beredar dengan memberikan hak terlebih dahulu kepada pemegang saham lama untuk membeli-nya dinamakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau dikenal juga dengan sebutan Right Issue.

Beberapa perusahaan Indonesia melakukan dual listing saham di Bursa Efek Jakarta dan New York Stock Exchange. Saham yang diperjualbelikan di NYSE tersebut biasa dikenal dengan American Depositary Receipt(ADR). Harga saham, bisa naik atau pun turun, seiring dengan situasi dan kondisi yang ada. Seperti saat krisis moneter pada tanggal 15 September 1998, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga merupakan barometer saham di Indonesia terpuruk hingga mencapai nilai 292,12 poin.[8] Pada bulan September pula, IHSG mencapai nilai terendah yaitu 254 poin.[8] Hal ini menyebabkan saham-saham di dalam negeri menjadi under value.[8] Dalam periode 2002-2007, nilai IHSG telah pulih bahkan sudah beberapa kali memecahkan rekor. Contohnya pada tahun 2006 dan tahun 2007 IHSG memposisikan dirinya sebagai salah satu indeks yang memiliki kinerja terbaik dunia ( peringkat 2 setelah Cina, mencapai level 2.745,826 poin).[9]Pada tanggal 11 Desember 2007, IHSG mencapai level 2.810,262 poin sekaligus menorehkan sejarah sebagai level indeks tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.[9] Selain itu, IHSG mengalami peningkatan rata-rata tahunan sebesar 42,18% sebagai pergerakan indeks tertinggi dibandingkan dengan peningkatan indeks di Asia.[9]


Tempat perdagangan

Tempat lain untuk membeli saham selain IDX / Indonesia Stock Exchange ( Indonesia ), yaitu Nasdaq / Nasdaq Stock Market ( Amerika Serikat ), NYSE / New York Stock Exchange ( New York ), SEAQ / Stock Exchange Automated Quotations ( London ), Euronext ( merger pasar saham antara negara Paris, Amsterdam, dan Brussels )dan TSE / Tokyo Stock Exchange ( Tokyo ). [10]

Mekanisme perdagangan saham di Indonesia

Pertama yang perlu dilakukan adalah investor harus menjadi nasabah pada perusahaan efek dahulu.[11] Investor membuka rekening dengan membayarkan deposit sejumlah Rp 25 juta, sementara yang lain mewajibkan sebesar Rp 15 juta dan seterusnya.Kesalahan pengutipan: Tag <ref> harus ditutup oleh </ref> Pertama, saham dijual kemudian dibeli kembali.[12] Cara ini memungkinkan investor mendapatkan keuntungan dari penurunan harga saham.[12] Dilakukan dengan cara, investor meminjam suatu saham dari broker dan menjualnya.[12] Selanjutnya, short-seller harus membeli saham yang sama untuk menggantikan saham yang telah dipinjam.[12] Kegiatan ini disebut mengganti posisi pendek (covering short positiion).[12]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c Darmadji,Tjiptono. dan Hendy, M.Fakhruddin.Pasar Modal di Indonesia.2001.Indonesia.Salemba Empat.hal 8.
  2. ^ a b (Inggris)Dalton, M.John. How The Stock Market Works.3rd edition.2001.United States of America:NYIF.hal 1.
  3. ^ (Inggris)Brealey, A,Richard;Stewart,C,Myers;dan Alan, J,Marcus. Fundamentals of Corporate Finance.5th ed.2007.McGraw-Hill.hal 144
  4. ^ a b c (Inggris)Eugene, F, Brigham, dan Louis, C,Gapenski.Intermediate Financial Management.5th ed.1996.United States of America.Dryden Press.hal 483
  5. ^ a b c (Inggris) Keown, J,Arthur.et all.Financial Management.10th edition.2005.United States of America.Pearson Internation Education.hal 256-267
  6. ^ (Inggris)Eugene, F, Brigham, dan Louis, C,Gapenski.Intermediate Financial Management.5th ed.1996.United States of America.Dryden Press.hal 495-496.
  7. ^ a b http://www.idx.co.id/ diakses pada tangal 22 Mei 2010
  8. ^ a b c http://www.seasite.niu.edu/indonesian/Reformasi/Krisis_ekonomi.htm diakses pada tanggal 23 Mei 2010
  9. ^ a b c http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/publikasi_pm/info_pm/Cetak%20Biru%20Edukasi%20Masyarakat%20di%20Bidang%20Pasar%20Modal%20&%20LKNB.pdfdiakses pada tanggal 23 Mei 2010
  10. ^ (Inggris)Bodies Zvi. Alex Kane.and Alan J. Marcus.Investments.7th ed.2008.Singapore: McGraw Hill.hal 74-76
  11. ^ http://www.idx.co.id/MainMenu/Education/MekanismePerdagangan/tabid/194/lang/id-ID/language/id-ID/Default.aspxdiakses pada tanggal 28 Mei 2010
  12. ^ a b c d e Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama bodies

Pranala luar