Jonathan Edwards
Jonathan Edwards | |
---|---|
Lahir | [1] East Windsor, Connecticut | 5 Oktober 1703
Meninggal | 22 Maret 1758 (aged 54)[1] Princeton, New Jersey |
Pekerjaan | Pastor, theologian, and missionary |
Suami/istri | Sarah Pierpont[2] |
Jonathan Edwards adalah seorang teolog asal Amerika Serikat yang sangat mempengaruhi peristiwa Revival di Amerika.[3] Edwards adalah seorang pendeta Kongregasionalis yang banyak membela ajaran Calvinis.[4]
Riwayat hidup
Jonathan Edwards lahir pada 1703, di Windson Timur, Connecticut, Amerika Serikat[3] Edwards belajar bahasa Latin pada usia enam tahun.[5] Pada usia 13 tahun, ia juga sudah fasih berbahasa Yunani dan Yahudi.[5] Pada usia tujuh belas tahun ia menjadi tutor di Yale University.[5] Setelah itu, pada usia dua puluh empat tahun ia menjadi pendeta pada gereja kongregasional.[5]
Ajaran
Edwards adalah pembela ajaran Calvinis melalui khotbah-khotbah yang dikemukakannya.[4][3] Tanpa ia sadari, hal itu mengakibatkan jemaatnya ikut bangkit.[4][3] Peristiwa ini kemudian dikenal dengan nama The Great Awakening (Kebangunan Rohani Besar), yang meluas pada seluruh gereja di Amerika Utara.[4][3]
Edwards menerima ide tentang kehendak bebas secara sangat terbatas, dengan pengertian manusia bebas berlaku menurut kehendak mereka masing-masing.[3]
Pada tahun 1734, Edwards mewartakan pesan Calvinis tentang kebenaran atas dasar iman dengan gencar.[3] Akibatnya, dalam waktu setahun hampir seluruh penduduk dewasa di Massachusetts, Northampton menjadi Kristen.[5]
Pada tahun berikutnya ia pergi ke Stockbridge sebagai penginjil bagi orang Indian.[3] Pada tahun 1757 ia menerima undangan menjadi rektor New Jersey College (sekarang Princenton University) dan ia menerimanya.[3] Tidak lama setelah itu Edwards meninggal karena cacar pada 1758, akibat suntikan anti cacar yang diterimanya ketika wabah penyakit itu melanda tempat pelayanannya.[5].[3]
Edwards adalah pembela dan sekaligus pengkritik kebangunan rohani di zamannya.[3] Hal ini terlihat dari khotbahnya yang terkenal, Sinners in The Hand of an Angry God (Orang-orang Berdosa di Tangan Allah yang Murka), yang menekankan secara khusus tentang murka Allah, sehingga menyebabkan kebangunan rohani.[3] Ia dikenal sebagai pejuang yang tidak kenal mundur terhadap Arminianisme, karena tetap gencar mengemukakan ajaran Calvinis.[3]
Edwards pernah disebut filsuf Amerika terbesar karena karya Freedom of Willnya.[3] Ia juga adalah bapak teologi New England.[3] Ajaran teologinya kemudian dilanjutkan oleh putranya Jonathan Edwards Junior (1745-1801), yang menghasilkan Teologi New Heaven dari Charles Finney.[3]
Referensi
- ^ a b "Biography at the Edwards Center at Yale University". Yale University. Diakses tanggal 2009-09-13.
- ^ George Marsden, Jonathan Edwards: A Life (New Haven, Conn.: Yale University Press, 2003), pg. 93-95, 105-112, 242-249, 607.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007. Hlm. 158-160.
- ^ a b c d Thomas van den End. Harta Dalam Bejana. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009. Hlm. 346-349.
- ^ a b c d e f (Indonesia) Michael Collins & Matthew A. Price. Millenium The Story of Christianity: Menelusuri Jejak Kristianitas. Yogyakarta: Kanisius, 2006. Hlm. 168-169.