Jangan Sakiti Hatinya
Jangan Sakiti Hatinya | |
---|---|
Sutradara | Rachmat Kartolo |
Produser | Albert Tedjo |
Ditulis oleh | Rachmat Kartolo |
Pemeran | Lydia Kandou Junaedi Salat Iis Sugianto Grace Zahara Billy Argo Aminah Cendrakasih Harry Tasman W.D. Mochtar Rita Zahara Kiki Amelia Rachmat Kartolo KM Bey Arri Rinto Harahap Rasyid Subadi Dolf Damora |
Penata musik | Rinto Harahap |
Sinematografer | Sutardjo |
Penyunting | Benny MS |
Tanggal rilis | 1980 |
Durasi | 119 menit |
Negara | Indonesia |
Jangan Sakiti Hatinya adalah film Indonesia tahun 1980 dengan disutradarai oleh Rachmat Kartolo dan dibintangi oleh Lydia Kandou dan Herman Felani.
Cerita ini diangkat dari lagu "Jangan sakiti hatinya" karya Rinto Harahap.[1]
Sinopsis
Templat:Spoiler Benny (Junaedy Salat) tidak rela ibunya diterlantarkan ayahnya sampai meninggal.Ia lari dari rumah, membawa harta ayahnya, karena ia tidak setuju ayahnya kawin lagi. Ia membeli villa di sebuah desa dan berkawan dengan sepasang kakak-adik yang juga lari dari keluarga demi kebebasan dan hidup dari mencuri dan memeras. Iis (Iis Sugianto) dan Lydia (Lyadia Kandou) adalah dua gadis teman sekelas yang baru lulus dari SMA. Iis berhasil jadi penyanyi, sementara Lydia memilih jadi penyanyi klub malam dari pada dikawinkan untuk meringankan hutang keluarga.
Benny naksir Lydia, namun langkahnya salah. Ia menguntit Lydia yang hendak kawin lari dengan pacarnya, akibatnya pacar Lydia terbunuh dan Lydia menjadi buta. Untuk menebus kesalahannya Benny membantu pengobatan Lydia dan mengawininya, meskipun Lydia memilih tetap buta. Baru setelah yakin akan kebaikan suaminya, Lydia mau diobati matanya. Giliran Benny yang bingung, karena takut ketahuan jati dirinya. Atas saran temannya, Benny menghilang sementara sampai ia ditangkap polisi dan mengakui semua perbuatannya di hadapan Lydia.[2]
Referensi
- ^ Laman Jangan Sakiti Hatinya, diakses pada 11 Juni 2010
- ^ Laman Jangan Sakiti Hatinya, diakses pada 11 Juni 2010
Pranala luar
- (Indonesia) Resensi@Perfilmanjibis.pnri