Lompat ke isi

Dataran tinggi Dieng

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 Agustus 2006 13.18 oleh Pekasa (bicara | kontrib)

Nama Dieng berasal dari bahasa Sunda Kuna "Di" yang berarti "tempat" atau "gunung" dan "Hyang" dari kata hyang (Dewa, Tuhan) yang artinya tempat para dewa dewi. Maka Dieng berarti daerah pegunungan dimana para dewa dan dewi bersemayam. Dieng merupakan sebuah desa di wilayah kecamatan Kejajar dan berbatasan dengan kabupaten Banjarnegara. Mengapa tempat ini dalam bahasa Sunda? Jawabannya ialah bahwa di daerah ini sebelum kira-kira tahun 600 Masehi memang didiami oleh suku Sunda dan bukan suku Jawa.

Kawasan ini terletak sekitar 26 km di sebelah utara kota Wonosobo, dengan ketinggian mencapai 6000 kaki atau 2.093 m di atas permukaan laut. Suhu di Dieng sejuk mendekati dingin. Temperatur berkisar 15-20° C disiang hari dan 10° C dimalam hari kadang-kadang bisa mencapai 0°C dengan titik-titik beku di pagi hari (sekitar Juli - Agustus). Penduduk menyebutnya sebagai "bun upas" yang artinya "embun racun" karena embun ini menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian.

Banyak obyek peninggalan baik alam maupun manusia yg dijadikan obyek wisata seperti:

  • Telaga warna (dengan warna merah, hijau, biru, putih, lembayung); Telaga Pengilon;
  • Kawah: Sikidang, Sileri, Sinila (meletus dan mengeluarkan gas beracun pada tahun 1979 dng korban 149);
  • Candi Hindu (Abad VII): Gatotkaca, Bima,dsb;
  • Gua: Semar, Sumur dsb;
  • Mata air sungai Serayu.