Pada tahun 2005, Puteri Indonesia 2005, Artika Sari Devi melakukan langkah berani dengan mengikuti Miss Universe 2005 di Bangkok. Meski penuh dengan kontroversi tentang pakaian renang dari organisasi islam konservatif, Artika tetap memberanikan diri dan berhasil meraih Top 15 di ajang tersebut dan memberikan inspirasi bagi wanita Indonesia lain untuk ikut serta dalam ajang pemilihan international lainnya.
Sejarah Pageant di Indonesia
Kontroversi
Miss Indonesia Universe
Miss Indonesia Universe setiap tahun dipilih melalui ajang Puteri Indonesia yang diselengarakan oleh Yayasan Puteri Indonesia sebagai pemegang lisensi resmi di Indonesia.
Tahun
Wakil Indonesia
2005
Artika Sari Devi
Semi-finalist
2006
Nadine Chandrawinata
2007
Agni Pratistha Arkadewi Kuswardana
Miss Indonesia World
Miss Indonesia World dipilih dari Runner-Up Puteri Indonesia setiap tahunnya oleh Yayasan Puteri Indonesia.
Tahun 2006, Yayasan Puteri Indonesia memberikan lisensinya untuk Miss Indonesia Pageant untuk mengirimkan pemenang Miss Indonesia ke ajang Miss World karena keterbatasan waktu YPI untuk memilih wakil Indonesia ke Miss World
Tahun
Wakil Indonesia
2005
Lindi Cistia Prabha
2006
Kristina Virginia Besaouw
Miss Indonesia Earth
Indonesia pertama kali mengikuti ajang Miss Earth di tahun 2005. Pemegang lisensi Miss Earth di Indonesia adalah Arj and Albert, yang berkedudukan di Singapore. Mereka setiap tahunnya membuka pendaftaran bagi seluruh warga negara indonesia dan menyeleksinya secara tertutup. Pemenangnya dipilih secara langsung berdasarkan aplikasi yang masuk.
Tahun
Wakil Indonesia
2005
Jenny Sutjiono
2006
Yelena Setiabudi
Miss Indonesia International
Sistem pemilihan yang diterapkan pada Miss Indonesia International sama dengan pemilihan Miss Earth karena lisensinya sama-sama dipegang oleh Arj and Albert. Indonesia baru mengirimkan wakilnya ke Miss International pada tahun 2007