Lompat ke isi

Dinasti Ming Selatan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 14 Agustus 2010 02.59 oleh Limz (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Dinasti Ming Selatan''' (Chinese: 南明; pinyin: Nán Míng) merujuk kepada rejim kelompok yang setia kepada Dinasti Ming yang berdomisili di wilayah Cina selatan...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Dinasti Ming Selatan (Chinese: 南明; pinyin: Nán Míng) merujuk kepada rejim kelompok yang setia kepada Dinasti Ming yang berdomisili di wilayah Cina selatan dari tahun 1644 sampai 1662 setelah jatuhnya Dinasti Ming dan dikuasainya kota Beijing oleh pemberontak Li Zicheng, dan kemudian oleh bangsa Manchu, Dinasti Qing.

Pada tanggal 24 April 1644, pasukan pemberontak Li Zicheng memproklamasikan berdirinya Dinasti Shun, setelah menerobos dinding kota Beijing. Kaisar Chongzhen bunuh diri pada hari berikutnya untuk menghindari penghinaan oleh para pemberontak. Sisa - sisa keluarga kerajaan Ming dan para pejabat mencari perlindungan di bagian Cina selatan dan bergabung kembali di sekitar kota Nanjing, bekas ibukota Ming, sebelah selatan dari Sungai Yangtze. Alhasil, muncul empat kelompok kekuatan, diantaranya :

  • Dinasti Shun, yang dipimpin oleh Li Zicheng berpusat pada bagian utara Sungai Huai.
  • Zhang Xianzhong membentuk rezim barat (Chinese : 大西) menguasai provinsi Sichuan.
  • Bangsa Manchu, Dinasti Qing yang telah menguasai bagian timur laut diluar Shanhaiguan dan juga sebagian besar suku - suku Mongol.
  • Sisa - sisa kekuatan Dinasti Ming yang bisa bertahan di sebelah selatan Sungai Huai.

Referensi

  • Kennedy, George A. (1943). "Chu Yu-song." In Eminent Chinese of the Ch'ing Period, ed. by Arthur W. Hummel, pp. 195–96. Washington: United States Government Printing Office.