Lompat ke isi

Bunga bidal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 4 September 2006 15.56 oleh 134.95.56.188 (bicara)
Digitalis
Digitalis purpurea
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Digitalis

Spesies

Sekitar 20 spesies, termasuk:
Digitalis cariensis
Digitalis ciliata
Digitalis davisiana
Digitalis dubia
Digitalis ferruginea
Digitalis grandiflora
Digitalis laevigata
Digitalis lanata
Digitalis leucophaea
Digitalis lutea
Digitalis obscura
Digitalis parviflora
Digitalis purpurea
Digitalis thapsi
Digitalis trojana
Digitalis viridiflora

Digitalis, (Inggris: Foxglove, Jerman: Fingerhut) adalah genus dari sekitar 20 spesies tumbuhan dua tahunan atau tahunan, yang dahulu digolongkan ke keluarga Scrophulariaceae. Menurut penelitian ilmiah baru dalam bidang genetika, tumbuhan ini dapat digolongkan dalam keluarga Plantaginaceae. Bunga dari tumbuhan ini berbentuk seperti lonceng kecil dan warnanya berbeda menurut species dari ungu, merah muda, putih atau kuning. Tumbuhan ini berasal dari Eropa, Asia bagian barat dan tengah, serta Afrika utara.

Spesies yang paling dikenal adalah Digitalis purpurea. Ini adalah tumbuhan dua tahunan dan sering dikembang biakkan sebagai tanaman hias karena bunganya yang ungu. Tahun pertama, saat tanaman ini tumbuh, menghasilkan daun-daun dasar, sedangkan tahun kedua tumbuh daun-daun serta tangkai yang panjangnya menyampai 0,5 - 2,5 meter.

Nama "digitalis" juga digunakan untuk obat penyakit jantung, terutama digoksin yang diekstraksi dari tanaman ini.

Kegunaan sebagai obat

Kegunaan ekstrak dari Digitalis purpurea sebagai obat diperkenalkan pertama kali oleh William Withering. Sebagai obat, glikosida dari tanaman ini digunakan untuk memperkuat kerja jantung (positif inotrop). Ekstrak dari digitalis biasanya diambil dari daun-daun tanaman yang tumbuh pada tahun kedua. Bagian-bagian yang murni dari tanaman ini juga dikenal dengan nama digoksin atau digitoksin.

Digitalis bekerja di tubuh dengan cara menghalangi fungsi enzim natrium-kalium ATPase sehingga meningkatkan kadar kalsium di dalam sel-sel otot jantung. Meningkatnya kadar kalsium di dalam otot sel-sel jantung inilah yang menjadi sebab meningkatnya kekuatan kontraksi jantung.

Reaksi sebagai racun

Apabila digunakan secara berlebihan, digitalis dapat berfungsi sebagai racun. Seluruh bagian tumbuhan ini mengandung glikosida, yang dapat menyebabkan keracunan. Reaksi-reaksi keracunan yang pertama mulai dari mual, muntah, diare, sakit perut, halusinasi, sakit kepala hingga delirium. Tergantung pada tingkat keracunan, korban keracunan juga mempunyai denyut nadi yang lemah, tremor, xanthopsis (apa yang dilihat terlihat kuning), kejang-kejang dan bahkan dapat menyebabkan gangguan irama jantung yang mematikan.

Galeri

Pranala luar