Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah radang pada pembuluh darah manusia yang disebabkan penumpukan plak ateromatus.
Pemahaman hingga saat ini mengenai aterogenesis, lintasan pembentukan aterosklerosis, adalah sebuah proses peradangan yang terjadi pada dinding pembuluh darah, yang terjadi dengan beberapa fasa dan tahap.[1] Pada fasa awal, yang terjadi adalah disfungsi endotelial dengan degradasi ikatan dan struktur mosaik, sehingga memungkinkan senyawa yang terdapat di dalam plasma darah seperti LDL untuk menerobos dan mengendap pada ruang sub-endotelial akibat peningkatan permeabilitas.
Keberadaan makrofaga pada arterial intima ditelisik memiliki peran yang sangat vital bagi perkembangan aterosklerosis, dengan sekresi beragam sitokina yang mempercepat patogenesis ini.[2]
Dua kata lain yang mirip dan sering membingungkan adalah:
- Arteriosklerosis, menurunnya elastisitas pembuluh darah besar (arteri)
- Arteriolosklerosis, menurunnya elastisitas pembuluh darah kecil (arteriole)
Para penderita dengan sindrom resistansi insulin dan tahap awal diabetes tipe 2, menunjukkan pola arteriosklerosis yang ekstensif dan difusional, dengan peningkatan rasio peptida C.[1]
Rujukan
- ^ a b (Inggris)"C-Peptide and Atherogenesis: C-Peptide as a Mediator of Lesion Development in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus?". Department of Internal Medicine II—Cardiology, University of Ulm; Nikolaus Marx dan Daniel Walcher. Diakses tanggal 2010-11-20.
- ^ (Inggris)"Adipophilin affects the expression of TNF-alpha, MCP-1, and IL-6 in THP-1 macrophages". Department of Endocrinology, Huashan Hospital, Institute of Endocrinology and Diabetology at Fudan University; Chen FL, Yang ZH, Wang XC, Liu Y, Yang YH, Li LX, Liang WC, Zhou WB, Hu RM. Diakses tanggal 2010-07-29.