Lompat ke isi

Perpustakaan Soeman H.S.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berkas:Perpustakaan Soeman Hs Pekanbaru-Riau.jpg
Perpustakaan Soeman Hs
Berkas:Perpustakaan Soeman Hs Pekanbaru-Riau2.jpg
Perpustakaan Soeman Hs dari jalan jend. Sudirman Pekanbaru

Soeman Hs adalah salah satu perpustakaan dan penyimpanan arsip nasional di kota Pekanbaru yang berstatus perpustakaan Provinsi. Perpustakaan ini mempunyai 6 lantai dibangun oleh pemerintah provinsi Riau guna memenuhi fasilitas publik berupa perpustakaan daerah yang pada saat itu di Riau belum memiliki gedung yang representatif. Dengan APBD Riau lebih dari 150 milyar yang dianggarkan dalam gerakan pendidikan, Riau Membaca. Diresmikan oleh Wapres Jusuf Kalla pada tahun 2008 lalu. Perpustakaan ini tidak hanya sebagai ruang baca saja tetapi juga sebagai ruang publik yang memadai bagi masyarakat luas.

Desainnya unik terinsipirasi dari alas baca Al-Quran sekilas juga mirip dengan buku yang sedang terbuka dan mempunyai fasilitas yang lengkap mulai dari perpustakaan, auditorium, bilik budaya melayu, atrium, ruang pertemuan, ruang internet, musholla, cafe, kantin, dan lain-lain. Perpustakaan ini menjadi E-Pilot National Project percontohan Perpustakaan se-Indonesia[butuh rujukan].

Nama perpustakaan diadaptasi dari tokoh pujangga Riau, (Alm.) Soeman Hs. Sampai saat ini perpustakaan Soeman HS yang kini jadi marka tanah dan ikon baru pariwisata Kota Pekanbaru sehari bisa dikunjungi hingga 1.000 orang baik dari dalam maupun dari luar daerah sendiri[butuh rujukan].

Hingga April 2009 lalu jumlah anggota aktif lebih dari 20.358 orang dan mereka dapat mengakses sekitar 72.259 judul buku yang berjumlah 213.432 eksemplar[butuh rujukan]

Monumen Hilangnya Demokrasi Rakyat Riau

Di depan Gedung Perpustakaan Soeman Hs ini terdapat sebuah monumen yang juga dibangun bersamaan dengan gedung perpustakaan, namanya Monumen Hilangnya Demokrasi Rakyat Riau.

Monumen ini dibangun untuk kembali mengingatkan kepada masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Riau, bahwa sebelum reformasi dan otonomi daerah, Provinsi Riau juga pernah mengalami terkekangnya dan tertindasnya kehidupan demokrasi di era [Orde Baru]], sehingga pada saat itu selain mempengaruhi tatanan kehidupan demokrasi rakyat, suara rakyat, aspirasi juga mengakibatkan Riau mengalami ketertinggalan di bidang pendidikan dan pembangunan. Sehingga pada masa dahulu Riau tidak mengalami kemajuan.

Relief Perpustakaan Soeman Hs yang terdapat di belakang gedung perpustakaan. Relief ini menceritakan mengenai sejarah kegemilangan Riau semenjak dahulu kala, saat budaya Melayu dan ilmu pengetahuan berkembang pesat. Riau merupakan sebuah imperium kelanjutan imperium Sriwijaya dimana zaman Riau dibagi atas Riau-Johor, Riau-Lingga, Siak Sri Inderapura,dan kerajaan Melaka.[butuh rujukan] Relief berukir khas Melayu ini juga menceritakan mengenai pembangunan gedung perpustakaan.

Lihat pula

Pranala luar