Wikipedia:Bak pasir
'
Kabupaten Merauke
Kabupaten Merauke adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Merauke. Kabupaten ini adalah kabupaten terluas sekaligus paling timur di Indonesia. Di kabupaten ini terdapat suku Marind Anim. 'Transportasi'Teks tebal Untuk menuju ke Kota Merauke (Kota Rusa) bisa ditempuh dengan menggunakan kapal laut (Kapal Pelni) dan juga melalui transportasi udara yang hanya dilayani oleh satu-satunya maskapai penerbangan swasta, yaitu Merpati Nusantara Airline (MNA). Kota Merauke terkenal dengan sebutan Kota Rusa dikarenakan dahulu hewan jenis ini banyak sekali ditemukan di kota ini selain binatang-binatang asli Papua lainnya, seperti kangguru merah, burung pelikan dan sebagainya. Dilihat dari kondisi geografi, sejarah, ekonomi dan budaya, Kota Merauke memiliki beberapa keistimewaan dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Pulau Papua. Secara geografi, kota Merauke adalah salah satu kota paling timur di Indonesia, sekaligus berbatasan dengan Negara (Papua Nugini). Di kota Merauke terdapat sebuah tugu yang merupakan kembaran dari tugu yang terdapat di Sabang, yaitu Tugu Sabang-Merauke. Tugu ini dibangun sebagai simbol Kesatuan Negara Republik Indonesia dari Sabang (Nanggroe Aceh Darussalam) sampai Merauke (Papua). Tugu Sabang-Merauke ini bisa kita jumpai di Distrik Sota, yaitu sebuah daerah yang terletak di sebelah timur kota Merauke. Untuk menuju ke Sota kita bisa menggunakan kendaraan roda empat. Dari latar belakang sejarah, kota Merauke memiliki keunikan tersendiri. Nama kota ini diambil dari nama sebuah sungai yang melintasi daerah Papua Bagian Selatan, yaitu sungai Maro. Nama kota Merauke terjadi karena kesalahpahaman bahasa antara pendatang (orang-orang Belanda) dan suku Marind (penduduk asli Kabupaten Merauke). Orang-orang Belanda yang melintasi sungai Maro menggunakan kapal uap, menarik perhatian suku Marind. Disinilah terjadi komunikasi antara orang Belanda yang mengira orang Marind bisa menggunakan bahasa Melayu. Perekonomian di kota Merauke termasuk berkembang. Kapal-kapal yang memuat kebutuhan pokok penduduk Kabupaten Merauke berdatangan dari Pulau Jawa, namun untuk kembali ke Pulau jawa kapal-kapal ini tidak memuat barang muatan. Terjadi juga transaksi dagang antara penduduk Merauke dengan penduduk Negara tetangga PNG yang datang ke daerah kabupaten Merauke (Pelintas Batas) khusus untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Masalah Flu Burung yang sering terdengar di media masa Indonesia seperti tidak terlihat di Pulau Papua khususnya di kota terujung sebelah timur Indonesia ini. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kurangnya akses transportasi ke daerah terujung timur Indonesia ini. Merauke adalah sebuah distrik yang juga merupakan ibu kota Kabupaten Merauke, Papua, Indonesia. Penduduk asli kabupaten MeraukeTeks besar Penduduk asli kabupaten Merauke adalah suku Marind yang terdiri atas 9 sub suku, yaitu (1) Yeinan / Yelanim (Bupul), (2) Kanum (Sota) (3) Nggawib (Kota Merauke), (4) Laghub (Wendu), (5) Malind (Kumbe), (6) Saghuwab (Okaba), (7) Mbian (Muting),(8) Maklew (Okaba Deg),(9) Kimaam (P. Kimaam). Meskipun masyarakat memiliki dialek yang berbeda, namun masyarakat dapat berkomunikasi antara satu sama lainnya dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dan bahasa pengantar sehari—hari. Tarian Gatsi adalah tarian umum dari suku Marind
Tarian Gatsi adalah tarian umum dari suku Marind yang menggambarkan bahwa orang Marind selalu patuh pada budayanya meskipun jaman sudah modern. Tarian ini biasa ditampilkan pada acara—acara adat, contohnya : Pesta Tusuk Telinga, Upacara Tanam Sasi. ( Gatsi is a traditional dance from Marinds tribes who desribe that Marinds always submited to their culture even the age become modern. Gatsi dance usually showing in traditional ceremony. Exp : Pesta Tusuk Telinga, Upacara Tanam Sasi ).
Taman Nasional WasurTeks besar Taman Nasional Wasur terletak 15 Km dari kota Merauke dengan luas area 412.387 ha. Kondisi tanah datar dan didominasi padang rumput, hutan bakau, rawa dan hutan bambu. Ditaman ini terdapat beberapa jenis hewan dan tumbuhan. Ada 74 jenis hewan mamalia dan 410 jenis burung termasuk burung-burung migran. Objek wisata ini menawarkan kegiatan alam yang menarik bagi wisatawan seperti berburu secara tradisional, memancing dan melihat berbagai jenis burung. Lokasi ini sangat mudah dicapai dengan kendaraan roda empat dan roda dua dari kota Merauke Sejarah Kabupaten Merauke. Diketahui Merauke ditemukan pada tanggal 12 Februari 1902, Orang yang pertama menetap di sana adalah pegawai pemerintah Belanda. Mereka mencoba untuk hidup diantara dua suku asli yaitu Marind Anim dan Sohoers. Mereka berjuang keras melawan keganasan alam (termasuk pemburu kepala). Lama kelamaan tempat tersebut mengalami pertumbuhan yang sangat cepat sehingga menjadi sebuah "kota". Jauh di eropa, para wanita suka memakai hiasan bulu dari burung dari khayangan "Cendrawasih" di topi mereka. Dari Merauke orang Indonesia, Eropa dan Cina, mulai untuk "menyerbu" hutan di selatan nugini untuk memburu burung sebanyak mungkin. Ketika pemerintah Belanda melarang perburuan, mereka semua semua kembali ke Merauke untuk menghabiskan uang yang mereka dapatkan. Hal ini yang menyebabkan mengapa di kemudian hari populasi penduduk di Merauke tidak banyak, ini dikarenakan Merauke adalah kota untuk para pendatang (orang asing). Namun sekarang, banyak penduduk asli Papua yang mulai menetap di Merauke. Asal mula nama "Merauke" sebenarnya berasal dari sebuah salah paham yang dilakukan oleh para pendatang pertama. Ketika para pendatang menanyakan kepada penduduk asli apa nama sebuah perkampungan , mereka menjawab " Maro-ke" yang sebenarnya berarti "itu sungai Maro". Orang Marind berpikir bahwa sungai maro (yang lebarnya 500m) lebih penting dari nama area tempat sebuah hutan yaitu Gandin terletak. Penduduk asli papua sendiri menyebut area tempat kampung tersebut terletak dengan mana " Ermasoek" Visi dan MisiTeks besar Visi: 1. Mengoptimalkan potensi obyek, daya tarik, seni dan budaya yang ada di Kota Merauke sebagai aset utama Kepariwisataan Merauke. 2. Membuat perencanaan pembangunan pariwisata, seni dan budaya Kota Merauke secara komprehensif, terpadu dan berkelanjutan dengan tetap. 3. Membangun kemitraan yang kondusif antara pemerintah, masyarakat, dan swasta/pengusaha dalam mengembangkan pariwisata, seni dan budaya. 4. Meningkatkan peran aktif dan apresiasi masyarakat serta swasta/pengusaha dalam memajukan pariwisata, seni dan budaya Kota Merauke. 5. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumberdaya manusia bidang pariwisata, seni dan budaya. 6. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya arti pelestarian budaya.
Misi: Terwujudnya Kota Merauke sebagai kota tujuan wisata terkemuka yang bertumpu pada kekuatan dan keunggulan budaya lokal serta mampu memperkokoh jati diri, memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat, serta dapat menjadi lokomotif pembangunan Kota Merauke secara menyeluruh.
Merauke (jadi inget lagu: dari sabang sampai merauke) adalah kota yang paling selatan di Indonesia, yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Disebabkan oleh jaraknya yang dekat dengan Australia, sehingga terdapat kesamaan karakteristik alam dataran kering. Di sekitar Merauke terdapat savana, pohon kayu putih dan kangguru mengingatkan kita kepada Benua Australia. Pohon Sagu, yang merupakan sumber kebutuhan pokok, tumbuh disekitar sungai dan rawa. Merauke sendiri sangat berdebu dan panas. Turis seringkali pergi ke Merauke untuk pergi ke Asmat dengan kapal dan pesawat atau melakukan perjalanan ke kali Bian dan kali Maro. Pada level air tertentu (air pasang), kali maro akan terhubung dengan Tanah Merah, dimana Belanda mengasingkan Soekarno sebagi tahanan politik. Daerah-daerahnya berada diwilayah rendah, dan berliku-liku dan banyak sungai dan perbukitan disebelah utara yaitu pegungan jayawijaya. Pada Wilayah-wilayah pesisir pantai terdapat pohon bakau dengan pantai yang berlumpur. Merauke merupakan ibukota dari kabupaten merauke. Jumlah penduduk merauke terdiri dari 17 suku setempat dengan perbedaan bahasa dan kebudayaan. Suku-sukunya antara lain: Marind, Moraori, Kanum, Yei, Kimaam, Muyu, Mandobo, Jair, Kuruwai, Kombai, Citak, Mitak. Yaghai, Awyu, Asmat, Wiyagar and Yelmek. yang dari ke17 suku yang terdapat dikabupaten merauke ini marindlah yang merupakan suku asli yang memiliki kota merauke. Disamping itu banyak suku dari daerah lain.