Lompat ke isi

Kelt

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 17 Desember 2010 20.52 oleh Xqbot (bicara | kontrib) (r2.5.2) (bot Mengubah: an:Celtas)
Distribusi diakronik bangsa Kelt:
  Daerah inti kebudayaan Halstatt, di abad ke-6 SM
  Ekspansi maksimal kaum Kelt, dari abad ke-3 SM
  Daerah Lusitania di Iberia: keberadaan bangsa Kelt tak pasti
  "Enam negeri Kelt" yang masih menuturkan bahasa Keltik hingga masa modern awal
  Daerah penuturan bahasa-bahasa Keltik sekarang

Kaum Kelt merupakan sebutan bagi sejumlah puak Eropa Tengah di masa silam yang memelihara kebudayaan bermiripan dan bertutur kata dengan subrumpun bahasa Keltik. Di masa kini, istilah Kelt juga digunakan untuk menyebut sebagian penduduk Kepulauan Britania, daerah Bretagne di Prancis, dan daerah Galicia di Spanyol yang masih memelihara ciri-ciri serupa Kelt asli, terutama dari bahasanya. Walau demikian, pada masa silam mereka tidak dianggap terkait dengan bangsa Kelt oleh orang luar.

Penciri

Figur seorang pemimpin Kelt dengan ragam ukir khas Kelt.

Istilah 'Kelt' (dari Celt dalam bahasa Inggris) berasal dari sebutan orang Yunani Kuna. Dalam rujukan tertulis mengenai orang Kelt, Hekataeus dari Yunani pada tahun 517 SM menyebut mereka sebagai keltoi. Namun demikian, literatur sejarah Eropa sebelum abad ke-19 sama sekali tidak pernah menyebut "Kelt" atau "Keltik".

Penyebutan masa kini berasal dari temuan-temuan arkeologi yang menunjukkan adanya migrasi kaum Kelt dari wilayah Galia dan Belgia menuju Kepulauan Britania, seperti Atrebates, Menapii, dan Parisi, dan berperan pada pembentukan penduduk Kelt.

Penciri kaum Kelt yang jelas adalah mereka bertutur atau keturunan dari penutur salah satu dari bahasa-bahasa Keltik. Wilayah Wales, Pulau Irlandia, Skotlandia, Cornwall, Pulau Man dan Bretagne disebut sebagai "tanah Keltik" karena penduduknya menuturkan bahasa-bahasa yang termasuk dalam bahasa Keltik. Kawasan Eropa lain yang dikaitkan sebagai Keltik adalah Galicia di Spanyol, dan Devon, Cumbria dan Northumbria di Inggris. Penciri lainnya, khususnya untuk kajian arkeologi, adalah orang Eropa prasejarah yang mengusung kebudayaan yang dianggap berasal dari budaya Hallstatt dan budaya La Tene.

Kajian DNA modern menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Inggris (England) masa kini adalah keturunan Kelt/Britania Kuno, meskipun tak terdapat lagi anggota bahasa-bahasa Keltik yang selamat di wilayah Inggris. Begitu juga di Skotlandia, bahasa Gaelik terbatas di bagian utara dan barat.

Rujukan

  • Cunliffe, Barry. The Ancient Celts. Oxford: Oxford University Press, 1997. ISBN 0-19-815010-5.
  • James, Simon. The Atlantic Celts - Ancient People Or Modern Invention? University of Wisconsin Press: Madison, August 1999. ISBN 0-299-16674-0.
  • Kruta,V., O. Frey, Barry Raftery and M. Szabo. eds. The Celts. Thames & Hudson: New York, 1991. ISBN 0-8478-2193-5.
  • Laing, Lloyd. The Archaeology of Late Celtic Britain and Ireland c. 400--1200 AD. 1975.
  • Powell, T. G. E. The Celts. Thames and Hudson: New York, 1980. third ed. 1997. ISBN 0-500-27275-1.
  • Ward-perkins, Bryan. "Why Did The Anglo-Saxons Not Become More British?" English Historical Review, June 2000.
  • Weale, M. Y Chromosome Evidence For Anglo-Saxon Mass Migration. Society For Molecular Biology And Evolution. 2002
  • Article On Study Re Celtic PopulationCristian Capelli, David Goldstein and others at University College London. http://www.iht.com/cgi-bin/generic.cgi?template=articleprint.tmplh&ArticleId=97790

Templat:Link FA