Albigensis
Albigensis adalah sebuah aliran yang timbul dan berkembang di Albi, Languedoc, Prancis Selatan.[1] Aliran ini muncul pada akhir abad ke-12 dan awal abad ke-13. Albigensis mengajarkan dualisme, yakni sejak awal dunia ada dua prinsip yang saling berlawanan. Prinsip yang berlawanan itu adalah prinsip kebaikan (terang) dan kejahatan (gelap). Pada akhirnya, menurut aliran ini prinsip terang akan dapat mengalahkan prinsip gelap. Dunia diciptakan oleh prinsip kegelapan sehingga dunia pada hakikatnya adalah jahat. Manusia yang ada di dunia ini terdiri dari unsur kejahatan dan kebaikan. Yang baik dan kekal dalam diri manusia adalah jiwanya. Sementara itu, yang jahat adalah tubuhnya. Jiwa manusia yang baik dan kekal ini, terpenjara dalam tubuh. Oleh karena itu, keselamatan didefinisikan sebagai lepasnya jiwa dari tubuh yang memenjarainya.
Konsep Albigensis tentang Yesus
Yesus Kristus dipangdang sebagai malaikat yang bertubuh semu. Dengan demikian, Yesus tidak sungguh-sungguh mati dan bagkit. Yesus hanya mengajarkan manusia tentang ajaran yang benar.[1]
Penentang Aliran Albigensis
Aliran ini dikutuk sebagai aliran sesat oleh beberapa konsili Katolik. Pada Konsili Lombars tahun 1165 aliran ini dikutuk. Pada Konsili Verona tahun 1184, aliran ini dicap sesat. Pada Konsili Lateran taun 1215 juga mengutuk aliran ini sebagai aliran sesat. Puncaknya pada tahun 1233, Paus Gregorius IX memerintahkan agar aliran ini dimusnahkan melalui inkuisisi. Sarikat Dominikan melaksanakan inkuisisi ini. Akhirnya pada akhir abad ke-14 aliran ini musnah.