Lompat ke isi

Teologi kontekstual

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Teologi Kontekstual adalah refleksi ideal dari setiap orang Kristen dalam konteks hidupnya atas ajaran-ajaran yang diterima melalui firman Allah.[butuh rujukan] Refleksi ini memberikan pemahaman, penerimaan, pendirian dan dampak yang dipengaruhi oleh firman yang seimbang dengan konteks dan telah digambarkan dengan sikap diri untuk mengekspresikan pengertian yang baru.[butuh rujukan] Istilah kontekstual telah digunakan secara populer dalam dunia penddikan teologi pada dekade akhir abad XX ini.[butuh rujukan] Teologi Kontekstual menekankan cara berteologi yang disesuaikan dengan konteks atau lingkungan hidupnya secara utuh.[butuh rujukan] Proses teologi kontekstual dapat terjadi dengan usaha integratif yang memadukan upaya pemahaman kognitis tentang pandangan Alkitab terhadap konteks budaya dan manusia.[butuh rujukan] Tiga hal yang sangat berperan dalam memahami teologi kontekstual yaitu Allah, manusia dan Firman Allah. [1]

referensi

  1. ^ (Indonesia)Y. Tomatala. Berteologi dalam Kontekstual. Malang: Gandum Mas, 1993. Hlm. 2-7. 72-73

Kontekstual dalam Alkitab

Teologi KOntekstual Alkitab dibagia atas dua macam bagian besar, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.[1]

  1. ^ (Indonesia)David.J. Kontekstualisasi (makna, metode dan model). Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009. Hlm. 20-14