Ngasem, Bojonegoro
Ngasem | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Bojonegoro | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | - | ||||
Populasi | |||||
• Total | 1,3 juta jiwa jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 35.22.04 | ||||
Kode BPS | 3522190 | ||||
Luas | 230.706 Ha | ||||
Desa/kelurahan | 23 Desa | ||||
|
Ngasem adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Di Kecamatan ini terdapat objek wisata kayangan api, dimana apinya menyala sepanjang masa. Kayangan api ini ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Dimana menurut cerita rakyat, api ini digunakan oleh para empu untuk membakar besi untuk dijadikan keris. Menurut kepercayaan rakyat hingga saat ini empu tersebut masih ada, dan tak jarang menampakan diri ke pengunjung. Lokasi kayangan api berjarak 6 km ke arah timur dari kecamatan.
Geografi
Untuk tanaman pangan, daerah ini banyak memproduksi padi, jagung, ubi kayu, kedelai, dan kacang hijau. Kecamatan Ngasem berbatasan: sebelah utara dengan kecamatan Kalitidu, sebelah timur dengan kecamatan Dander, sebelah selatan dengan kecamatan Bubulan dan sebelah barat dengan kecamatan Ngambon.
Perbatasan
Utara | Kecamatan Kalitidu |
Timur | Kecamatan Dander |
Selatan | Kecamatan Bubulan |
Barat | Kecamatan Ngambon |
Desa / Kelurahan
- 1. Bandungrejo
- 2. Bareng
- 3. Begadon
- 4. Bonorejo
- 5. Brabohan
- 6. Butoh
- 7. Dukuhkidul
- 8. Gayam
- 9. Desa Jampet
- 10. Desa Jelu
- 11. Kolong
- 12. Mediyunan
- 13. Mojodelik
- 14. Ngadiluwih
- 15. Ngantru
- 16. Ngasem
- 17. Ringintunggal
- 18. Sambong
- 19. Sendangharjo
- 20. Setren
- 21. Tengger
- 22. Trenggulunan
- 23. Wadang
Kahyangan Api
Merupakan sumber api alam yang menyala sepanjang tahun. dan terletak pada posisi yang sangat strategis yaitu dikelilingi oleh hutan-hutan yang dilindungi dan bebas dari pencemaran polusi. selain sumber api abadi di kahyangan api juga terdapat mata air yang konon dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Anehnya air ini dari jauh berbau buuk tetapi setelah mendekat baunya itu hilang dan dari jauh air ini kelihatang seperti air mendidih tetapi kalau kita sudah mengambilnya maka air tersebut terasa dingin dan sejuk. Konon, menurut suatu cerita rakyat, keampuhan lokasi Kahyangan Api telah dirasakan semenjak pemerintah Maha Prabu Angling Dharma (Sri Aji Dharma) dari Malawapati, yang melatih para prajurit Malawapati di lokasi Kahyangan Api tersebut. Bahkan, ada beberapa pusaka Malawapati yang ditempa di Kahyangan Api, termasuk pusaka-pusaka andalan Kerajaan Malawapati dan Kerajaan Bojonegoro pada zaman Hindu madya di masa silam. Meskipun benar tidaknya cerita tersebut belum diketahui secara pasti, Serat Astra Dharma yang saat ini tersimpan di salah satu museum terkenal di Belanda, dapat menjelaskan bahwa hal tersebut benar-benar nyata. Serat yang ditulis pada masa Raja Astra Dharma alias Prabu Purusangkana,ayahanda kandung Prabu Angling Dharma (putera Prabu Kijing Wahana, suami Dewi Pramesthi) yang legendaris tersebut. Apabila Serat Astra Dharma tersebut dapat dikembalikan ke Indonesia, dapat diketahui dengan pasti bagaimana silsilah raja-raja Malawapati, Yawastina, dan Mamenang yang bersumber dari satu asal yaitu Prabu Parikesit, raja Hastinapura dari India.
Migas / Blok Cepu (Gayam)
Pranala luar
- (Indonesia) Garas Ngasem
- (Indonesia) Desa Jelu Kecamatan Ngasem
- (Indonesia) FACEBOOK Desa Jelu