Lompat ke isi

Pembicaraan:Timor Leste

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

sejak awal-awal perjuangan pembebasan rakyat maubere. para pelopor perjuangan telah mentapkan dua tahap perjaungan untuk mencapai kemerdekaan total, dimana prinsip perjuangan tahapan ini berangkat dari kesimpulan bahwa. "tidak ada fasisme yang liberal dan kolonialisme yang demokratis, maka pemikiran bahwa suatu ketergantungan yang jelas terbuka maupun tidak, itu bisa mendatangkan kemajuan bagi tanah jajahan ini dan pembebasan rakyat dalam kekuasaan kolonial dalah absurd" (lihat manifesto politik fretilin). Berangkat dari kesimpulan ini prisip perjuangan dua tahapan yang ditetapkan tersebut adalah pertama perjuangan pembebasan tanah air dan kedua adalah perjuangan pembebasan rakyat. Dengan perjuangan yang heroik dan gagah berani disemua front perjuangan rakyat telah berhasil merebut kemerdekaanya dan kini rakyat maubere melangkah menuju pembebasan dirinya sendiri. Bagi kami anak-anak maubere bentuk pembebasan rakyat itu bukan seperti apa yang dikatakan oleh tuan-tuan berdasi dengan MENGISI KEMERDEKAAN dan dengan enten mengatakan pembebasan rakyat itu hanyalah persoalan bagaimana bisa membuka lapangan kerja untuk memberantas kemiskinan atau mendirikan sekolah-sekolah dan rumah sakit-rumah sakit sampai ke desa-desa untuk memberantas kebodohan dan memerangi penyakit. Tetapi pembebasan rakyat itu adalah persoalan MEMERANGI PEMISKINAN DAN PEMBODOHAN. dan lebih dari itu pembebasan rakyat ini sudah akan tercapai apabila sistem lama yang menindas itu telah dihancurkan untuk kemudian membangun sitem baru yang lebih manusiawi. suatu sistem baru yang didalamnya tidak lagi ada peluang bagi terjadinya ekspolitasi dan penindasan oleh manusia terhadap manusia lainya.

                                                              A LUTA KONTINUA.....
                                                            VIVA POVU MAUBERE


nb 'sipapun anda yang mengakses situs ini dan sempat membaca tulisan ini sangat diharapkan tanggapannya. layangkan saja komentar anda pada alamat email ini. anak_maubere@yahoo.com

Bukan semestinya a luta continua? :-P

Data mana yg benar? Sebelum Indonesia dtg penganut Katholik 27% atau 77%? Hayabusa future 09:08, 30 Mei 2005 (UTC)

27%. Jadi bisa dikatakan bahwa Tim-Tim menjadi daerah Katholik berkat RI. Meursault2004 09:15, 30 Mei 2005 (UTC)

Tapi barusan ada yg mengubah datanya menjadi 77%? Hayabusa future 09:30, 30 Mei 2005 (UTC)

Mana sumbernya? Di buku-buku saya tidak ada. Yg jelas pada tahun 1980 jumlahnya +/- 80% dan pada tahun 1999 91%. Sumber: Robert Cribb, 2000, Historical Atlas of Indonesia. Memang secara linear kelihatannya logis, tetapi setelah dimasukkan (integrasi atau dicaplok, you name it) RI, ada peningkatan tajam, sebab orang Portugis menelantarkan koloni ini. Nanti kalau perlu saya carikan data lain. Meursault2004 09:41, 30 Mei 2005 (UTC)

Barangkali perlu sikap yang lebih tegas apakah peristiwa dimasukkannya Timor Timur itu integrasi ("penyatuan") ataukah invasi. Sejarah versi Orde Baru tentu melihatnya sebagai integrasi, namun mayoritas pandangan dunia menganggapnya sebagai invasi. Karena itu saya berpendapat sejarah Timor "Leste" (itu nama resmi yang dipakai sekarang), mungkin perlu mengakui invasi Indonesia tersebut (yang terjadi pada 7 Desember 1975). Dan konflik yang terjadi (1975 - bukan 1976 - hingga 1980(?? rasanya perlawanan pihak Fretilin, dan belakangan CNRT jauh lebih lama daripada 1980), mestinya ditulis bukan sebagai "perang saudara", melainkan "perang" (atau "perang kemerdekaan" menuruta saudara-saudara dari Timor Leste). Saya kuatir, bila tidak demikian kita sama "revisionis"-nya dengan golongan kanan Jepang yang hingga kini menolak mengakui invasi militernya ke RRT, Korea, dan Asia Tenggara. --Stephensuleeman 20:44, 17 November 2005 (UTC)

Invasi, bukan Integrasi

Saya menegaskan, bahwa Timor Timur diinvasi oleh Indonesia pada 1975, saya sebagai warga Indonesia mengakui hal itu. Saya tidak menyetujui penggunaan kata integrasi yang tercetak di buku sejarah selama orde baru karena itu benar-benar pembodohan semata. Sudah sepantasnya kita mengakui bahwa Indonesia memang bangsa yang ekspansif.

CATATAN PEMBACA LAIN. ANDA PERLU BACA RESOLUSI PBB 1941 TAHUN 1949 TENTANG MEKANISME KEMERDEKAAN DARI SUATU NEGARA PENJAJAH YAITU PORTUGAL. PORTUGAL MEMBIARKAN TIMOR TIMUR VAKUM PEMERINTAHAN SELAMA 3 BULAN (September, Oktober, Nopember). Selama itu FRETILIN membantai lebih dari 60.000 dari kelompok integrasi yg notabene adalah orang Timor Timur sendiri (ini adalah data resmi dari laporan PBB. Anda tidak bisa membantah itu). Apakah itu bukan dikategorikan genocide atau pembantaian. Dan apakah itu bukan Perang Saudara atau perang antara Saudara?

Bacalah sejarah sebelum berkomentar. Jangan buat malu Warga Negar Indonesia lain yang lebih terdidik.