Curup
Sejarah
Curup merupakan ibukota dari Kabupaten Rejang Lebong. Kabupaten ini terletak di Provinsi Bengkulu. Curup berbatasan dengan Kepahiang, Lebong, dan Bengkulu Utara. Ketiga kabupaten tersebut juga termasuk kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Bengkulu. Curup adalah kota terbesar kedua di Provinsi Bengkulu (setelah kota Bengkulu).
Arkeologi
Curup merupakan sebuah kota di daerah pegunungan bukit barisan dan dikelilingi oleh bukit Kaba dan bukit Daun. Kota ini merupakan ibukota Kabupaten Rejang Lebong sebelum dan sesudah terpecahnya kabupaten ini menjadi beberapa kabupaten yaitu Kabupaten Rejang Lebong (induk), Kabupaten Kepahiang, dan kabupaten Lebong. Penduduk aslinya adalah suku Rejang, namun banyak juga masyarakat dari suku lain seperti Jawa, Lembak, Minang, dan Serawai. Kota ini pernah menjadi ibukota Propinsi Sumatera selatan pada masa revolusi dibawah kepemimpinan Gubernur A.K. Gani. Saat ini, Curup merupakan kota kedua terbesar di Provinsi Bengkulu setelah kotamadya Bengkulu. Curup merupakan daerah penghasil Beras dan sayur-sayuran utama di provinsi Bengkulu, yang hasilnya dikirim hingga ke Palembang, Jambi, Padang, Lampung hingga Jakarta. Beberapa tempat wisatanya yang terkenal adalah Suban Air panas, pematang danau, Gunung Kaba, Air Terjun di Kepala Curup,dan situs situs peninggalan masaprasejarah. Daerah ini juga dikenal sebagai salah satu pusat penyebaran bunga Rafflesia Arnoldi.
Curup adalah kota kecil berudara dingin, segar dan sejuk yang terhampar di lembah dataran tinggi tanah sumatra. Kaya dengan asrinya pemandangan alam, hutan, sungai, danau dan sawah yang menghijau yang dapat sahabat nikmati hingga sekarang. Kota ini kelilingi gugusan gunung dan bukit barisan, yang mungkin pernah sahabat kenal sejak dulu di bangku sekolah. Kini kota Curup menjadi wilayah propinsi bengkulu, indonesia, meski dalam sejarah pernah menjadi ibu kota sumatera selatan.
Hingga kini,masih banyak kekayaan flora fauna yang belum di inventarisasi sebagai kekayaan negri ini. Beberapa tanaman langkah tercatat sebagai tanaman langkah dunia berhabitat asli di sini. Berbagai jenis bunga raksasa Rafflesia dan Titan arum, dan anggrek anggrek alam yang menunggu indentifikasi oleh kita semua.
Di kota Curup, keindahan alam asli tanah sumatera bisa sahabat nikmati, dari kawah aktip gunung berapi sumatra, pemandian alam dengan mata air hangatnya, sawah ladang yang subur, hutan basa tropis sumatera hingga sungai dan berbagai pemandangan air terjun yang menyejukkan mata. Termasuk danau kecil dan telaga bisa sahabat jumpai di berbagai area.
Adanya asimilasi kebudayaan daerah dengan orang pendatang, kini menjadikan kota Curup sebagai kota heterogen dari berbagai etnik di nusantara. http://www.facebook.com/profile.php?id=100000035881267&ref=mf http://www.shendz.com/fchat?ref=nf