Averroisme
Averroisme adalah ajaran yang dikemukakan oleh Ibn Rushd dan para pengikutnya, sudah trend di abad Pertengahan.[1] Ibn Rusyd adalah tokoh Islam yang sangat diakui baik di negara Barat maupun Timur.[1] Sumbangan yang nyata adalah kritik terhadap dominasi Katollik Roma dalam peradaban Eropa.[2] Bagi dia negara berada di bawah dominasi gereja, sehingga cenderng tida merdeka.[2] Para pendukung ajaran ini mempertahankan bahwa dunia adalah kekal dan jiwa mati, dan menegakkan teori kebenaran ganda.[1]
Pengaruh dan Penolakan Averroisme
Pengaruh Averroisme dirasakan baik oleh filsafat Yahudi maupun Skolastisime. Diterjemahkan ke dalam Bahasa Ibrani, komentar-komentarnya menghasilkan pengikut-pengikut Averroes hingga abad ke 15.[1] Pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Latin antara 1130 dan 1150, terjemahan-terjemahan tetap muncul pada 1256.[1]
Averroisme ditentang keras oleh gereja dan para pemimpinnya , tampak dalam konsili-konsili Kristen dengan sangat hebat dikecam.[1] Yang ditentang keras oleh gereja adalah ajaran tentang kekekalan materi, tidak adanya kekekalan pribad, doktrin tentang kebenaran ganda.[1] Tokoh yang mendukung pandangan ini adalah Albertus Magnus, yang tetap mempertahankan komentar-komentar Averroes mengenai Aristoteles, sambil memperlihatkan kesulitan tertentu.[1]
Pengaruhnya sangat besar di Prancis pada abd ke 13 dan menjadi aliran filosofis progresif yang bertentangan denan dgma gereja yang berkuasa.[1] Tokoh lain yang paling masyur adalah Siger dari Brabant. Selanjutnya dirasakan di Itali Utara, bahkan hingga abad 16.[1]