Macan dahan sunda
Macan Dahan Sunda | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | Gray, 1867
|
Spesies: | N. diardi
|
Nama binomial | |
Neofelis diardi G. Cuvier, 1823
|
Macan Dahan Sunda (Neofelis diardi), juga dikenal sebagai Macan Dahan Kalimantan adalah kucing liar ukuran menengah yang ditemui di Kalimantan dan Sumatra. Sejak 2006 ia diklasifikasikan sebagai spesies tersendiri, berbeda dengan kerabatnya di Malaya, Macan Dahan Malaya.
Pada tahun 2008 IUCN mengklasifikasikan spesies ini sebagai spesies terancam, dengan populasi efektif diperkirakan kurang dari 10.000 individu, dan terus berkurang.
Sebelumnya spesies ini dikenal sebagai sub-spesies dari macan dahan yang juga ditemui di Malaya dan Indocina. Dari riset genetik diketahui bahwa macan dahan ini harus diangkat statusnya sebagai spesies tersediri.
Karakteristik
Macan Dahan Sunda adalah kucing terbesar yang ada di Kalimantan, dengan badan yang kekar, beratnya antara 12-25 kg sedangkan panjangnya seiktar 90 cm. Gigi taringnya sepanjang dua inci, secara proporsional terhadap tengkoraknya ini adalah gigi taring terpanjang dibanding kucing-kucing yang masih ada. Ekornya dapat tumbuh sepanjang tubuhnya, membantu keseimbangan tubuhnya. Pola bulunya berupa oval tak beraturan dengan sisi tepi hitam, dan di dalamnya ada titik-titik hitam (yang menyebabkannya lebih gelap daripada macan dahan Malaya).
Ekologi dan Perilaku
Perilaku macan dahan tidak banyak diketahui karena hewan ini amat pemalu, umumnya hewan ini diasumsikan hidup soliter. Sesuai namanya, hewan ini memiliki kemampuan untuk memanjat pohon dengan lincah. Terdapat cerita di kalangan masyarakat Dayak bahwa macan dahan bisa memangsa anak orangutan.
Pranala Luar
http://sains.kompas.com/read/2011/01/24/07275096/Ternyata.Ada.2.Spesies.Macan.Dahan.Sunda [Macan Dahan, pemilik taring terpanjang|http://alamendah.wordpress.com/2010/02/23/macan-dahan-pemilik-taring-terpanjang/]