Lompat ke isi

Distrik Benua Empat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Wilayah Distrik Benua Empat (warna kuning) yang jika digabung dengan Distrik Margasari (warna biru) menjadi wilayah di Kabupaten Tapin sekarang .

Distrik Benua Empat (Banua Ampat) adalah bekas distrik (kawedanan) yang merupakan bagian dari wilayah administratif Onderafdeeling Benua Ampat dan Margasari pada zaman kolonial Hindia Belanda dahulu. Distrik Benua Ampat pernah dipimpin oleh Kepala Distrik (districhoofd) yaitu Kiai Kasuma Wira Negara (1899). [1][2]

Banua Ampat terdiri atas empat banua (kecamatan) yaitu :

  1. Banua Padang, (sekarang kecamatan Bungur, Tapin)
  2. Banua Halat, (sekarang kecamatan Tapin Utara, Tapin)
  3. Banua Parigi
  4. Banua Gadung


Penduduk Benua Empat mendukung Pangeran Antasari mencetuskan Perang Banjar yang pertama kali pada tanggal 11 November 1858. Dewasa ini wilayah bekas distrik Benua Empat dan bekas distrik Margasari, keduanya membentuk wilayah Kabupaten Tapin yang ada sekarang ini. Suku Banjar yang mendiami wilayah bekas distrik ini disebut Orang Rantau (Bubuhan Rantau), sedangkan suku Dayaknya adalah Dayak Harakit atau sekarang disebut Dayak Bukit Piani, bagian dari Suku Dayak Meratus.

Referensi

  1. ^ Saleh, Idwar; SEJARAH DAERAH TEMATIS Zaman Kebangkitan Nasional (1900-1942) di Kalimantan Selatan, Depdikbud, Jakarta, 1986.
  2. ^ (Inggris) The New American encyclopaedia: a popular dictionary of general knowledge, Volume 2, D. Appleton, 1865