Prasasti Manjusrigrha
Prasasti Manjusrigrha adalah prasasti berangka tahun 714 Saka (792 M), tertulis dalam bahasa Melayu Kuno dengan huruf Jawa kuno. Prasasti ini ditemukan pada tahun 1960 di sisi kanan tangga masuk candi pervara (candi pengawal berukuran lebih kaecil dari candi utama) no. 202 pada sisi barat kompleks Candi Sewu. Candi Sewu terletak sekitar 800 meter di utara candi Prambanan, Jawa Tengah, Indonesia. Prasasti ini9 terukir di atas balok batu andesit berukuran 71 cm x 42 cm x 29 cm.
Isi
Prasasti ini terdiri atas 16 baris. Berikut terjemahan sementara oleh Kusen:
"Pada tahun 714 Saka, bulan Karttika tanggal 14 Paroterang, Jumat, Nas, Pon, Dang Nayaka Dirandalurawa menyempurnakan prasada bernama Wajrasana Manjusrigrha. Puaslah hati mereka yang ikut bergotong-royong. Setelah Dang Hyang Dasadisa selesai diwujudkan dalam usaha mulia tersebut. Orang dari segala penjuru berdatangan untuk mengagumi persembahan (bangunan) dari orang-orang yang telah meninggal dan berkorban. Dari segala penjuru orang-orang hadir. Semua makhluk hidup, semua penduduk kanayakan, semua makhluk yang terlindung, dan semua penduduk desa-desa yang ikut dalam usaha mulia tersebut terlihat sangat senang dengan cepat selesainya Manjusrigrha bangunan yang berpuncak serba indah. Prasada ini merupakan persembahan mulia Srinareswara yang telah menjelma kea lam kedewaan. Orang-orang yang hina terlunta-lunta dengan budak yang bodoh gelisah lagi tak berdaya mengerti maksud perintah Narendra sebagai sarana (?) dunia. Perintahnya kujunjung terus sampai mati, demikian pula apapun karyanya yang terlihat olehku sebagai kusir yang baik. Kepandaian, karya tuanku,pikiran tuanku yang menyejukkan, perhatian tuan yang teguh tak tergoyahkan merupakan makanan yang tak ternoda. Buah perbuatan mulia yang kuperoleh dari perintah Nareswara kepada manusia dan juga dari perlindungan tuan adalah keutamaan".
Prasasti ini menerangkan mengenai perbaikan dan penyempurnaan bangunan suci agama buddha (Prasada) Vajrasana yang menyimpan arca Manjusri. Hal ini jelas menunjukkan pengaruh aliran Tantrayana—Vajrayana buddha. Candi yang dipersembahkan untuk Manjusri ini tak laun adalah Candi Sewu.
Lihat juga
- Prasasti Canggal (732)
- Prasasti Kalasan (778)
- Prasasti Kelurak (782)
- Prasasti Karangtengah (824)
- Prasasti Tri Tepusan (842)