Skandal Dreyfus
Peristiwa Dreyfus adalah skandal politik Perancis terburuk di zaman Republik Ketiga. Kapten Alfred Dreyfus (1859-1935), kapten Yahudi Perancis dihukum karena dituduh berkhianat memberi rahasia militer Perancis kepada Jerman dan lalu dibuang ke Pulau Setan (1894). Pada 1897, saudara lelakinya meneliti dan menemukan bahwa tulisan yang mirip tulisan Dreyfus ialah tulisan Mayor Ferdinand Walsin Esterhazy. Bukti yang lebih jauh dituduhkan padanya sebagai membuka rahasia militer lebih jauh dan memalsukan bukti (Januari 1898).
Hukuman buat Dreyfus menimbulkan antisemitisme, walau bukti terhadap tuduhannya dipalsukan, angkatan perang enggan mengakuinya. Setelah timbul minat umum terhadap perkara itu, diketahui Gereja Katolik Roma menyokong penghukuman itu.
Setelah bebasnya Mayor Esterhazy, Émile Zola menerbitkan J’accuse yang membuat marah intelektualis dan liberal. Perwira angkatan perang yang mengumumkan pemalsuan itu bunuh diri dan Esterhazy lari dari Perancis.
Pengadilanpun dimulai, namun Dreyfus tetap bersalah dengan bebagai keringanan (Agustus 1899). Pendapat umum menyatakan kemarahan dan pemerintah mengampuni. Skandal itu menjatuhkan pemerintah, angkatan perang dan gereja. Lalu UU memisahkan gereja dan negara (1906).
Keputusan buat Dreyfus sendiripun batal (1906). Dalam Perang Dunia I, ia bertugas dan ia pensiun dengan pangkat Letnan Kolonel.
Referensi
- 1980.Ensiklopedi Indonesia.Jakarta:Ichtiar Baru-van Hoeve.