Lompat ke isi

Kesultanan Pajang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 14 November 2006 08.58 oleh A tumiwa (bicara | kontrib)


Kesultanan Pajang, adalah kerajaan suksesor Kesultanan Demak yang didirikan oleh Joko Tingkir.

Berdirinya Pajang

Pajang sebelumnya merupakan daerah kadipaten di bawah Kesultanan Demak. Waktu itu adipatinya adalah Joko Tingkir, yang juga adalah menantu Sultan Demak Sultan Trenggono.

Sunan Prawoto meninggal terbunuh, dan penguasa Demak selanjutnya adalah Arya Penangsang, murid kesayangan Sunan Kudus.

Joko Tingkir kemudian memindahkan istana Demak ke Pajang, dan di sana ia mendirikan Kesultanan Pajang.

Joko Tingkir adalah anak Ki Ageng Pengging yang mati dibunuh oleh Sunan Kudus. Setelah ayahnya mangkat, Joko Tingkir kemudian dibesarkan oleh pamannya, Ki Ageng Tingkir.

Setelah dewasa, ia dititahkan untuk pergi ke Kutaraja Demak, dan mengabdi ke Sultan yang berkuasa. Pada saat itu, di kutaraja ada sayembara melawan banteng ketaton. Kemudian Joko Tingkir dapat melumpuhkan banteng tersebut dengan satu kali pukul.

JokoTingkir sebagai raja bergelar Sultan Hadiwijaya (1568-1582), kedudukannya disahkan oleh Sunan Giri, segera mendapat pengakuan dari adipati-adipati di seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sedangkan salah seorang anak Sunan Prawoto yaitu Arya Pangiri diangkat menjadi adipati Demak.

Selain itu, salah seorang yang paling berjasa dalam membinasakan Arya Penangsang yaitu Kyai Ageng Pemanahan (putra dari Kyai Ageng Anis yang mana Anis adalah putra Kyai Ageng Selo) diberi imbalan daerah Mataram (sekitar kota Gede dekat Yogyakarta) untuk ditinggali, yang juga membuat namanya lebih dikenal dengan panggilan Kyai Gede Mataram.

Kyai/Ki Ageng Pemanahan dalam waktu singkat mampu membuat Mataram beserta rakyatnya maju. Namun sebelum dapat ikut menikmati hasil, yang usahanya dilanjutkan oleh sang anak yaitu Sutowijoyo (terkenal sebagai ahli peperangan yang nantinya ia lebih dikenal bernana Senapati ing Alaga/panglima perang), di tahun 1575 meninggal.

Sedangkan tujuh tahun kemudian (1582) Joko Tingkir meninggal, yang mana pangeran Benowo seharusnya menggantikannya ternyata disingkirkan Arya Pangiri dan akhirnya hanya jadi adipati di Jipang.

Arya Pangiri diserang oleh Sutowijoyo yang dibantu pangeran Benowo, anak laki laki tertua dari Sultan Hadiwijoyo. Lalu Sutowijoyo memindahkan Karaton Pajang ke Mataram dan ia menjadi raja bergelar Panembahan Senopati (1575-1601).

Runtuhnya Pajang

Joko Tingkir memberi tanah kepada Ki Ageng Pemanahan pada tahun 1558 di daerah Mataram (dekat Yogyakarta sekarang). Pemberian tanah ini kelak menjadi bumerang karena akan menghabisi kekuatan Pajang.

Pada tahun 1587, Sutawijaya (putra Ki Ageng Pemanahan), penguasa Mataram, menyatakan tidak loyal lagi pada Pajang. Ia merebut Pajang dan Joko Tingkir tewas. Pajang kemudian menjadi bagian dari wilayah Kerajaan Mataram yang didirikan oleh Sutawijaya.

Lokasi

Diperkirakan keraton Pajang situsnya berada di Kelurahan Pajang, Kota Surakarta.

Lihat pula