Wedung, Demak
Wedung | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Demak |
Pemerintahan | |
• Camat | - |
Populasi | |
• Total | - jiwa |
Kode Kemendagri | 33.21.13 |
Kode BPS | 3321130 |
Luas | - km² |
Desa/kelurahan | - |
Wedung adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Asal nama Desa Wedung
Pada akhir abad ke-15, masa pembangunan Masjid Agung Demak, kepulauan tersebut dinamakan kepulauan Wadung. Pada saat itu, getek pambawa kayu jati dari hutan Muria terdampar di Kepulauan Gajah-Oyo karena ombak besar. Setelah diteliti, ternyata hanya tersisa 3 dari 4 gelondong tiang jati (soko). Saat para pekerja ingin memperbaiki geteknya, “wadungnya” tidak ada, diperkirakan jatuh tercebur di perairan Kepulauan Gajah-Oyo. Kemudian mereka berinisiatif membuat jaring untuk “ngrikit” (dari tali-temali yang ada, yang berbentuk jaring—seret yang ditarik bersama menelusuri (ngrikiti) gugusan-gugusan tepi pulau) guna menjaring satu gelondong dan wadung yang hilang. Namun, apa yang dicari tak kunjung ditemukan meski sudah “digribig” (dijaring secara merata). Akhirnya, gethek berhenti di desa ujung-timur bagian selatan yang kemuduan dinamakan Desa Gribigan.
Dan rakyatnya, kaum nelayan, menggunakan jaring krikit, yang ditarik bersama menyusuri pantai sampai dengan lahirnya jaring trol atau jaring pukat harimau. Kemudian tempat ini disebut Kepulauan Wadung. Seiring perkembangan masyarakat dan masing-masing pulau menjadi pedesaan, Kepulauan Wadung menjadi Pedesaan Wedung, dan akhirnya menjadi Desa Wedung.
Kemudian getek pembawa kayu jati untuk tiang Masjid Agung Demak tersebut melanjutkan perjalanannya dengan hanya membawa 3 tiang. Saat pembangunan dimulai, dengan terpaksa Sunan Kalijogo menyusun satu soko dari beberapa potongan kayu yang dirakit dengan tali yang disebut soko tatal.