Lompat ke isi

SMA Negeri 1 Glagah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
SMA Negeri 1 Glagah
Informasi
Didirikan24 Juli 1959
JenisNegeri
Kepala SekolahDrs. H. Imam Suudi
Jumlah kelas24 kelas
Jurusan atau peminatanIlmu alam dan Ilmu sosial
Rentang kelasX-XII
KurikulumKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
StatusSekolah Standard Nasional
Alamat
LokasiJalan Melati, No. 1, Banyuwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia
Tel./Faks.+62-333-421357 / +62-333-425844
Koordinat-8° 12' 43.85", +114° 21' 20.39"
Situs webhttp://sman1glagah.sch.id
Moto

SMA Negeri 1 Glagah adalah SMA negeri yang terletak di Jalan Melati Nomor 1, Banyuwangi, Jawa Timur. Saat ini, SMA Negeri 1 Glagah berstatus Sekolah Standard Nasional.

Sejarah

Latar Belakang

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Glagah Banyuwangi secara sah berdiri pada tanggal 24 Juli 1959, terdirid ari 4 ruang belajar, 1 ruang kantor, 1 ruang guru dan aula. Pada mulanya bangunan-bangunan tersebut diperuntukkan sekolah swasta, di bawah pengelolaan Yayasan Pendidikan Kabupaten Banyuwangi (YPKB).

Rencana pendirian YPKB yang telah disiapkan secara matang tiba-tiba mendapat pemberitahuan dari pusat bahwa sekolah swasta tersebut akan diganti sebagai sekolah negeri. Keputusan sekolah swasta menjadi negeri tersebut diambil sebagai hasil perundingan di wisma daerah. Selain itu keputusan lain yang diambil adalah mengangkat I Made Rempet sebagai wakil Kepala Sekolah dan sekaligus bertugas sebagai pelaksana harian (PLH).

Pada tanggal 24 Juli 1959, resmilah orang pertama yang berkiprah di SMA Negeri mulai menunaikan tugasnya, dibantu Bapak Basuni Suryanto dan Bapak Syafi’i sebagai staf TU. Tepat pada tanggal 17 Agustus 1959, sekolah ini diresmikan oleh pemerintah setempat dengan nama SMA Negeri 1 Banyuwangi dan kepala sekolah Bapak Harsi Mulyo yang bertugas hingga tahun 1964 selanjutnya digantikan oleh Bapak I Made Rempet.

Perkembangan Selanjutnya

Perjalanan SMAN semakin mantap. Guru-guru (Staf Pengajar) berdatangan, fasilitas setiap tahun bertambah. Dalam perjalanan berikutnya pemerintah mulai membuat rencana baru yaitu mendirikan SMPP pada tahun 1974. Maka resmilah SMPP ini berdiri sehingga di Banyuwangi terdapat 2 SMA Negeri (SMAN dan SMPP). Masing-masing sekolah tersebut berjalan sendiri-sendiri dengan satu kepala sekolah.

Setelah berdiri SMPP pamor SMAN seakan redup (memang menurut rencana pemerintah SMA secara berangsur-angsur akan dihapus). Sekitar tahun 80-an SMAN hidup kembali dalam pimpinan Bapak Slamet Sriyono (Bapak I Made Rempet pindah ke Jember). Sebelum dipegang Bapak Slamet Sriyono, SMA dan SMPP sepeninggal Bapak I Made Rempet digantikan oleh Bapak Sadhono. Dengan datangnya Bapak Slamet Sriyono, SMPP dipimpin oleh Bapak IW. Sadhono sedang SMAN dipimpin oleh Bapak Slamet Sriyono. Pemisahan tersebut termasuk pemisahan tenaga pengajar dan inventaris.

Pada masa-masa itulah SMAN mulai membina siswa dari kelas 1. dari kenyataan itulah seakan-akan SMAN baru berdiri. SMAN pun semakin berkembang, sekitar tahun 1986 nama SMA menjadi SMAN I dengan kepala sekolah Bapak Guntur Ananta Diharja. Perkembangan tersebut juga didukung dengan kelengkapan guru mata pelajaran dan bertambahnya fasilitas. Pada bulan ketiga tahun 1990 Bapak Soedjiharto datang menggantikan Bapak Guntur Ananta Diharja (Bapak Guntur bertugas sebagai Pengawas Dikmenum).

Dengan semangat menggebu Bapak Soedjiharto ingin meneruskan dan mewujudkan SMAN 1 Banyuwangi sehingga diharapkan nantinya gaung SMAN 1 Banyuwangi dapat membahana ke mana-mana. Dalam perkembangan selanjutnya SMA Negeri 1 Banyuwangi menjadi SMU Negeri 1 Glagah berdasarkan SK Mendikbud Nomor 35/O/1997. Kemudian menjadi SMA Negeri 1 Glagah.[1]

Kurikulum

SMA Negeri 1 Glagah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Visi dan Misi

Visi

Sekolah yang unggul dalam prestasi akademik, nonakademik, berpijak pada nilai-nilai imtaq dan iptek serta kepribadian bangsa.

Misi

  1. Pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimiliki
  2. Semangat berprestasi secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
  3. Daya saing dalam era globalisasi.
  4. Motivasi pada setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat berkembang secara optimal.
  5. Penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sebagai sumber kearifan dalam bertindak.
  6. Managemen partisipatif, demokratis dan transparan dengan melibatkan seluruh warga sekolah serta komite sekolah.

Fasilitas

Kesiswaan

Kegiatan ekstrakurikuler

Lihat pula

Catatan dan referensi

Pranala luar